Pemerintah Targetkan Pembangunan BTS 4G di Seluruh Indonesia Rampung 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan penyelesaian pembangunan Base Transceiver Station (BTS) untuk sinyal 4G di seluruh Indonesia pada tahun 2022.
Menkominfo, Johnny G. Plate, menyatakan selama ini pemerintah membangun infrastruktur TIK berbasis pada jaringan atau network. Untuk mempercepat pemerataan di seluruh Indonesia, pola pembangunan tidak lagi dari hulu ke hilir di upstream, namun lebih ke pendekatan teritorial atau wilayah.
“Jadi pendekatannya sangat teritorial, untuk itu telah dilakukan analisis di mana saja di Indonesia ini berbasis desa atau kelurahan, titik-titik yang belum terjangkau sinyal yang secara umum dikenal sebagai blank spot,” ujarnya Johnny, dikutip dari laman resmi Kominfo, Sabtu (27/3/2021).
Johnny memaparkan, khusus di wilayah 3T terdapat total 9.113 desa dan kelurahan. Dari jumlah tersebut, sudah dibangun BTS 4G di 1.209 desa dan kelurahan. Sedangkan sisanya sebanyak 7.904 telah diprogramkan pada tahun 2021 dan 2022.
"Sementara untuk wilayah Non-3T berjumlah 3.435 desa dan kelurahan yang juga saat ini sedang disiapkan oleh operator seluler," tambahnya.
Sementara itu, dalam rangka membangun di the last mile atau di titik akhir infrastruktur TIK untuk menjangkau wilayah desa dan kelurahan tersebut, belum lama ini dilakukan rapat (Kick-off Meeting) di Denpasar, Bali.
Menurut Johnny, melalui Kick-off Meeting bersama konsorsium, Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informasi, Kominfo akan segera menyelesaikan layanan sinyal 4G di 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau.
“Sehingga dilakukan usaha pembangunan infrastruktur untuk memastikan sinyal di wilayah terdepan bisa dihasilkan, yang dibagi dalam dua bagian yang dikenal dengan wilayah 3T dilakukan oleh BAKTI Kominfo, dan wilayah Non-3T yang akan dikerjakan beramai-ramai bersama operator seluler,” tandasnya.
Menkominfo, Johnny G. Plate, menyatakan selama ini pemerintah membangun infrastruktur TIK berbasis pada jaringan atau network. Untuk mempercepat pemerataan di seluruh Indonesia, pola pembangunan tidak lagi dari hulu ke hilir di upstream, namun lebih ke pendekatan teritorial atau wilayah.
“Jadi pendekatannya sangat teritorial, untuk itu telah dilakukan analisis di mana saja di Indonesia ini berbasis desa atau kelurahan, titik-titik yang belum terjangkau sinyal yang secara umum dikenal sebagai blank spot,” ujarnya Johnny, dikutip dari laman resmi Kominfo, Sabtu (27/3/2021).
Johnny memaparkan, khusus di wilayah 3T terdapat total 9.113 desa dan kelurahan. Dari jumlah tersebut, sudah dibangun BTS 4G di 1.209 desa dan kelurahan. Sedangkan sisanya sebanyak 7.904 telah diprogramkan pada tahun 2021 dan 2022.
"Sementara untuk wilayah Non-3T berjumlah 3.435 desa dan kelurahan yang juga saat ini sedang disiapkan oleh operator seluler," tambahnya.
Sementara itu, dalam rangka membangun di the last mile atau di titik akhir infrastruktur TIK untuk menjangkau wilayah desa dan kelurahan tersebut, belum lama ini dilakukan rapat (Kick-off Meeting) di Denpasar, Bali.
Menurut Johnny, melalui Kick-off Meeting bersama konsorsium, Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informasi, Kominfo akan segera menyelesaikan layanan sinyal 4G di 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau.
“Sehingga dilakukan usaha pembangunan infrastruktur untuk memastikan sinyal di wilayah terdepan bisa dihasilkan, yang dibagi dalam dua bagian yang dikenal dengan wilayah 3T dilakukan oleh BAKTI Kominfo, dan wilayah Non-3T yang akan dikerjakan beramai-ramai bersama operator seluler,” tandasnya.
(wbs)