Fenomena Antariksa Pekan Keempat di Maret 2021

Rabu, 24 Maret 2021 - 13:13 WIB
loading...
Fenomena Antariksa Pekan...
ilustrasi fenomena alam . FOTO/ ist
A A A
JAKARTA - Memasuki pekan keempat di Maret 2021, ada beberapa fenomena antariksa yang terjadi di luar angkasa. Seperti diketahui, fenomena antariksa selalu terjadi berubah-ubah setiap pekannya.

Berikut ini beberapa fenomena antariksa yang terjadi di pekan keempat bulan ini, dilansir dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rabu (24/5/2021).

Konjungsi Bulan Pollux (23 Maret)

Bulan berkonjungsi dengan Pollux, bintang utama di konstelasi Gemini, pada pukul 17.26 WIB dengan sudut pisah 5,5°. Namun, fenomena ini baru dapat disaksikan ketika akhir senja bahari (ketinggian Matahari -12°) dari arah utara dengan sudut pisah 3,08°.

Sedangkan penampakan terakhir terjadi keesokan harinya (24 Maret) pukul 01.20 waktu setempat dari arah barat-barat laut dengan sudut pisah 4,67°.

Bulan berada pada fase benjol awal atau Bulan besar dengan iluminasi 68,5%, sementara Pollux memiliki kecerlangan +1,15.

Konjungsi Bulan Regulus (25 - 26 Maret)

Bulan akan mengalami konjungsi dengan Regulus, bintang utama di konstelasi Leo, pada 26 Maret pukul 07.17 WIB dengan sudut pisah 4,7°. Namun, fenomena ini sudah bisa disaksikan sejak malam sebelumnya (25 Maret) ketika akhir senja bahari (ketinggian Matahari -12°) dari arah timur-timur laut dengan sudut pisah 9,9°.

Ketampakan berakhir pada keesokan harinya (26 Maret) pukul 03.25 waktu setempat dari arah barat-barat laut dengan sudut pisah 6,6°. Bulan berada pada fase benjol awal atau Bulan besar dengan iluminasi 86,1%, sementara Pollux memiliki kecerlangan +1,35.

Konjungsi Superior Venus (26 Maret)

Fenomena ini terjadi ketika Venus, Matahari, dan Bumi berada pada satu garis lurus. Puncaknya terjadi pada pukul 14.16 WIB, dengan sudut pisah sebesar 1,35° dengan Matahari dan berjarak 1,723 sa (257.761.000) dari Bumi.

Jika Venus dapat diamati, lebar sudutnya hanya 9,76 detik busur kecerlangan -3,91. Fenomena ini terjadi setiap 584 hari sekali. Terakhir terjadi pada 14 Agustus 2019. Sementara selanjutnya akan terjadi pada 23 Oktober 2022, 4 Juni 2024, 6 Januari 2026.

Kampanye Earth Hour (27 Maret)

Kegiatan ini merupakan upaya global yang diadakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) pada Sabtu terakhir di bulan Maret setiap tahunnya. Kegiatan ini pertama kali dilakukan pada 2007 dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim.

Kegiatan ini berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan baik di rumah maupun perkantoran selama satu jam, pada pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat.

Oposisi Solar Makemake (27 - 28 Maret)

Makemake (136472 Makemake, 2005 FY9) adalah planet kerdil transneptunus di Tata Surya yang terletak di sabuk Kuiper. Planet kotai ini berukuran sekitar ¾ Pluto dan mengorbit Matahari selama 306 hari.

Makemake akan mengalami solar pada 27 Maret pukul 21.47 WIB dengan jarak 51,72 sa atau 7,74 miliar km dan terletak di konstelasi Coma Berenices.

Oposisi solar adalah konfigurasi di mana objek berada di sisi yang berlawanan dengan Matahari, sebagaimana ketika fase Bulan purnama.

Konfigurasi ini membuat Makemake akan tampak lebih terang jika diamati dari Bumi karena berjarak lebih dekat dengan Bumi. Sementara kecerlangan maksimumnya +17,15.

Fase Bulan Purnama (28 - 29 Maret)

Fenomena ini terjadi pada 29 Maret pukul 01.47.54 WIB dengan jarak 362.175 km dari Bumi (geosentrik) dan terletakndi konstelasi Virgo.

Bulan purnama dapat disaksikan pada malam sebelumnya (28 Maret) sekitar pukul 17.45 waktu setempat dari arah timur, kemudian berkulminasi keesokan harinya (29 Maret) sekitar tengah malam di sekitar zenit dan terbenam setelah Matahari terbit sekitar 06.30 waktu setempat di arah barat.

Perige Bulan (30 Maret)

Fenomena ini dapat disaksikan dua hari pada 29 Maret pukul 18.40 setempat dari arah timur, berkulminasi di sekitar zenit keesokan harinya pukul 00.50 waktu setempat, dan terbenam di arah barat pada pukul 07.00 waktu setempat.

Sedangkan pada 30 Maret pukul 19.30 waktu setempat dari arah timur, berkulminasi di arah selatan keesokan harinya pukul 01.45 waktu setempat, dan terbenam di arah barat-barat daya sekitar pukul 08.00 waktu setempat.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Pakistan Modifikasi...
Pakistan Modifikasi Rudal Buatan China, PL-15 Jadi Lebih Canggih
Sarang Laba-laba Dinosaurus...
Sarang Laba-laba Dinosaurus Ditemukan di Australia
Teka-teki Ukiran Suci...
Teka-teki Ukiran Suci Mesir Berusia 3.300 Tahun Akhirnya Terungkap
India Akan Blokir Aliran...
India Akan Blokir Aliran Air Danau yang Menuju Pakistan
Bukti Nyata Gladiator...
Bukti Nyata Gladiator Bertarung dengan Singa Ditemukan
Banjir Rob Ancam Pesisir...
Banjir Rob Ancam Pesisir Utara Jakarta Akibat Fenomena Bulan Purnama, Ini Wilayah Terdampak
Terdeteksi, Fenomena...
Terdeteksi, Fenomena Alam Pemicu Ratusan Gempa Bumi per-Hari
Mitsubishi Menolak Keras...
Mitsubishi Menolak Keras untuk Menghentikan Produksi Mirage
Rekomendasi
35 Contoh Soal Penalaran...
35 Contoh Soal Penalaran Numerik Kepolisian 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban
Soal Kebijakan Dedi...
Soal Kebijakan Dedi Mulyadi, PBNU: Pengiriman Anak Nakal ke Pesantren Jauh Lebih Baik
Terence Crawford Hentikan...
Terence Crawford Hentikan Saul Canelo Alvarez yang Terdegradasi?
Berita Terkini
Nyamuk Demam Berdarah...
Nyamuk Demam Berdarah Muncul Jam Berapa?
Cara Download dan Instal...
Cara Download dan Instal Roblox di Laptop PC dan Mac!
Dari Rafale hingga Tejas:...
Dari Rafale hingga Tejas: Intip Koleksi Jet Tempur Mematikan Milik India!
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Sabtu 10 Mei 2025!
Apa yang Terjadi Jika...
Apa yang Terjadi Jika HP Fastboot?
Kisah Perjalanan Kehidupan,...
Kisah Perjalanan Kehidupan, dari Satu Sel Menuju Bentuk Kompleks: Zigot dan Embrio, Mana yang Lebih Dulu?
Infografis
Terdeteksi, Fenomena...
Terdeteksi, Fenomena Alam Pemicu Ratusan Gempa Bumi per-Hari
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved