Dampak Pemanasan Global, Katak Tak Bisa Melompat Saat Tubuhnya Dehidrasi

Kamis, 18 Februari 2021 - 11:48 WIB
loading...
Dampak Pemanasan Global,...
Foto/dok
A A A
JAKARTA - Perubahan iklim membuat suhu panas di Bumi terus meningkat. Kondisi ini membuat populasi katak terancam karena ketika mengalami dehidrasi kemampuan melompat binatang amfibi ini menurun drastis.

Diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, penelitian baru menemukan bahwa saat katak kehilangan air, mereka tidak dapat melompat jauh. Kenyataan ini melukiskan gambaran yang mengkhawatirkan kehidupan katak di planet yang terus memanas. (Baca: Sabuk Hujan Tropis Berubah, Dampaknya Akan Sangat Mengerikan)

Penelitian difokuskan pada tiga spesies, yaitu katak ekor pantai (Ascaphus truei), katak kaki sekop (Spea intermontana), dan katak pohon Pasifik (Pseudacris regilla). Ketiga amfibi itu unik di habitatnya, dengan A. truei menyukai aliran air dingin sementara S. intermontana betah di gurun dan P. regilla adalah sejenis pengembara.

Spesimen hidup dari ketiga spesies ditempatkan ke dalam tangki dengan kondisi terkontrol sehingga para peneliti dapat menentukan suhu tubuh amfibi dan tingkat dehidrasi. Secara keseluruhan, ketiga katak ini pada awalnya mampu mempertahankan mobilitas mereka.

Beberapa saat kemudian terjadi penurunan drastis ketika mereka kehilangan sekitar 20 persen berat badan karena dehidrasi. Pada titik ini, ketiga spesies mulai melompat dalam jarak yang lebih pendek dibandingkan saat mereka basah. (Baca juga: Ilmuwan Hungaria Ciptakan Alat Pelacak Keberadaan Air di Bulan)

Titik kritis karena tidak mampu melompat sama sekali adalah pada kehilangan 30 persen untuk kedua katak dan 45 persen untuk katak gurun. Bahkan katak yang mengalami dehidrasi dan berada di lingkungan hangat, dengan kondisi kontrol berkisar antara 15 hingga 30 derajat celcius (59 hingga 86 Fahrenheit) sama sekali tidak bisa melompat.

Diperkirakan mekanisme di balik kesulitan melompat yang disebabkan oleh lingkungan ini bisa menjadi gangguan dalam pertukaran ion dalam sel yang disebabkan oleh kehilangan air. Bisa juga karena darah mengental karena dehidrasi, hal itu membuat jantung tegang dan aktivitas fisik tampak lebih melelahkan.

Temuan ini jelas sangat berpengaruh dalam menghadapi krisis iklim planet Bumi. Tidak hanya untuk katak, tetapi juga hewan “berdarah dingin” lainnya yang mengandalkan kondisi lingkungan yang stabil untuk mempertahankan kondisi fisik yang mendukung fungsi tubuh yang dikenal sebagai homeostasis. (Baca juga: Wahana Penjelajah China Yutu 2 Menemukan Batu Aneh di Permukaan Bulan)

Hewan lain yang mobilitasnya mungkin juga terhambat oleh kondisi dehidrasi termasuk serangga dan reptil. "Segera setelah suhu naik sedikit, katak pohon akan berjongkok seolah-olah mereka berpikir kondisi ini tidak baik untuk mereka," kata penulis studi Dan Greenberg dari Simon Fraser University, Kanada, kepada New Scientist.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gempa Myanmar Hancurkan...
Gempa Myanmar Hancurkan Kota Purba di Mandalay
Racun di Danau Laguna...
Racun di Danau Laguna Verde Diklaim seperti Air di Mars
Lautan Pertama di Bumi...
Lautan Pertama di Bumi yang Tidak Berwarna Biru Ditemukan
Batu-batu di Bawah Samudra...
Batu-batu di Bawah Samudra Pasifik Ungkap Awal Mula Bumi Tercipta
Cuaca Kering Picu Kebakaran...
Cuaca Kering Picu Kebakaran Hutan Besar di Korea Selatan
Ilmuwan Temukan Gumpalan...
Ilmuwan Temukan Gumpalan Air Raksasa yang Hilang di Tengah Atlantik
Cincin Saturnus Akan...
Cincin Saturnus Akan Menghilang Akhir Pekan Ini, Berikut Penjelasannya
Subuh ke Magrib hanya...
Subuh ke Magrib hanya 1 Jam, Puasa di Murmansk Cuma 60 Menit
Begini Kondisi Bumi...
Begini Kondisi Bumi saat Es Antartika Seluruhnya Mencair
Rekomendasi
Fadly Alberto Bidik...
Fadly Alberto Bidik Kemenangan di Dua Laga Tersisa Timnas Indonesia U-17
73.000 Kendaraan Lintasi...
73.000 Kendaraan Lintasi Tol Cipali Menuju Jakarta Hari Ini, Arus Balik Ramai Lancar
Indonesia Jadi Korban...
Indonesia Jadi Korban Perang Dagang Trump, Kenyataan Pahit Ancam Ekonomi RI
Berita Terkini
Raksasa Teknologi Terguncang:...
Raksasa Teknologi Terguncang: Apple Kehilangan USD300 Miliar Akibat Tarif Trump
3 jam yang lalu
Perbandingan Nintendo...
Perbandingan Nintendo Switch 2 dan Nintendo Switch: Harga, Spesifikasi, Desain, dan Fitur
4 jam yang lalu
Inilah Rusa Kutub Belang...
Inilah Rusa Kutub Belang Langka Norwegia yang Menghebohkan Dunia
4 jam yang lalu
Fosil Hewan Tertua di...
Fosil Hewan Tertua di Dunia Dickinsonia Ini Berumur 558 Juta Tahun!
6 jam yang lalu
Daftar Terlengkap Game...
Daftar Terlengkap Game Nintendo Switch 2 2025: Tanggal Rilis, Harga, dan Fitur
8 jam yang lalu
Alasan Jangan FOMO Pre-Order...
Alasan Jangan FOMO Pre-Order Nintendo Switch 2 Sekarang!
8 jam yang lalu
Infografis
Waspadai Penyakit yang...
Waspadai Penyakit yang Rentan Menyerang saat Mudik Lebaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved