Begini Tata Cara Salat Astronot Muslim saat Berada di Luar Angkasa

Sabtu, 06 Februari 2021 - 07:48 WIB
loading...
Begini Tata Cara Salat...
Astronot Malaysia, Sheikh Muszaphar Shukor, saat salat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Foto/Capture YouTube TheMVRS
A A A
JAKARTA - Perjalanan astronot Muslim ke luar angkasa pertama kali diawali oleh Sultan bin Salman Al Saud dari Arab Saudi pada 17 Juni 1985. Kini tercatat ada 11 astronot beragama Islam yang pernah melalang buana di luar angkasa.

Keberadaan mereka di luar angkasa membawa tantangan di luar misi sainsnya. Ya, para astronot Muslim dihadapkan pada praktik keagamaan yang tetap mesti mereka lakukan dengan kondisi "geografi" yang berbeda.

Misalnya, umat Islam yang salat menghadap ke Kakbah di Mekkah, tapi ketika mengorbit Bumi dengan kecepatan 17.400 mil per jam, Mekkah bergerak cepat di bawah pesawat luar angkasa.

Selain itu, umat Islam salat lima kali sehari, tapi astronot mengalami Matahari terbit dan terbenam setiap 90 menit saat mereka mengorbit Bumi. Matahari terbit dan terbenam yang cepat ini dapat menyebabkan kebingungan tentang kapan harus salat, serta kapan harus berpuasa selama Bulan Suci Ramadan ketika umat Islam berpuasa di siang hari.

Muslim juga bersujud selama salat. Tetapi ini sulit dilakukan di luar angkasa karena kurangnya gravitasi.

Muslim pertama yang menghadapi tantangan ini di luar angkasa adalah Sultan bin Salman bin Abdulaziz Al-Saud, seorang pilot pesawat tempur dan Pangeran Kerajaan Arab Saudi. Pada 1985, dia adalah Spesialis Muatan untuk misi Badan Antariksa dan Penerbangan Nasional (NASA) AS STS-51G, menggunakan pesawat ulang-alik Discovery untuk meluncurkan tiga satelit.

Sultan memilih untuk tidak berpuasa Ramadan saat dia berlatih dan di luar angkasa, tapi dia membawa Alquran kecil ke luar angkasa bersamanya. Bersama dengan doa dari ibunya yang memohon kepada Allah SWT untuk melindunginya. Dia juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia mengikat kakinya ke lantai pesawat ulang-alik untuk memungkinkan dirinya melakukan gerakan sujud dengan kemampuan terbaiknya.

Astronot Muslim lainnya lebih blak-blakan tentang kewajiban agamanya. Pada 2007, Malaysia mengirimkan astronot pertamanya ke ISS. Astronot itu adalah Sheikh Muszaphar Shukor, seorang dokter yang diluncurkan di atas kapal Soyuz TMA-11 Rusia.

Situs hds.harvard.edu menyebutkan, sebelum lepas landas, Shukor, mengatakan, sementara ini prioritas utamanya lebih pada melakukan eksperimen. Sebagai tanggapan, Pemerintah Malaysia mengundang 150 sarjana hukum Islam, ilmuwan, dan astronot untuk membuat pedoman bagi Dr Shukor.

Para ulama mengeluarkan fatwa, atau opini hukum Islam yang tidak mengikat, yang dimaksudkan untuk membantu astronot Muslim di masa depan, yang mereka terjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Inggris. Mereka menulis bahwa untuk salat, umat Islam di luar angkasa harus menghadap Mekah jika memungkinkan; tapi jika tidak, mereka bisa menghadap Bumi secara umum, atau hanya menghadap "ke manapun".

Untuk memutuskan kapan harus salat dan berpuasa selama Ramadan, para ulama menulis, umat Islam harus mengikuti zona waktu dari tempat yang mereka tinggalkan di Bumi, yang dalam kasus Dr Shukor adalah Kazakhstan. Untuk bersujud saat salat dalam gravitasi nol, para ulama menyatakan bahwa astronot dapat melakukan gerakan yang sesuai dengan kepala mereka, atau sekadar membayangkan gerakan umum di Bumi.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Astronom Dibuat Bingung...
Astronom Dibuat Bingung oleh Partikel Aneh yang Mengambang di Luar Angkasa
Meluncur Tak Terkendali,...
Meluncur Tak Terkendali, Roket SpaceX Meledak di Luar Angkasa
Roket Luar Angkasa Komersial...
Roket Luar Angkasa Komersial Batal Meluncur di Menit Terakhir
Blue Ghost Mendarat...
Blue Ghost Mendarat di Bulan, Ini Misi yang Dibawa
Komponen Roket Luar...
Komponen Roket Luar Angkasa Rusia Jatuh ke Bumi
NASA Umumkan Baru Saja...
NASA Umumkan Baru Saja Selamatkan Bumi dari Kehancuran
Kenapa Planet Mars Berwarna...
Kenapa Planet Mars Berwarna Merah? Ini Jawaban Ilmiahnya
Ilmuwan Temukan Proses...
Ilmuwan Temukan Proses Tersembunyi di Balik Terbentuknya Bulan
Tachyon Partikel Alam...
Tachyon Partikel Alam Semesta yang Bergerak Melebihi Kecepatan Cahaya
Rekomendasi
Isu Tentara Komplain...
Isu Tentara Komplain Seskab Teddy Naik Pangkat, KSAD Maruli: Saya Ingin Tahu Orangnya Siapa
Sinopsis Sinetron Romansa...
Sinopsis Sinetron Romansa Kampung Dangdut Eps 13: Tinggal Berdekatan, Galuh & Raka Uring-uringan
Fokus Kawal Haji 2025,...
Fokus Kawal Haji 2025, Itjen Kemenag Awasi Penyediaan Layanan Haji
Berita Terkini
Ini Jadwal Gerhana Bulan...
Ini Jadwal Gerhana Bulan Total di Ramadan 2025, Bisa Lihat di Indonesia?
4 jam yang lalu
Fungsi dan Cara Kerja...
Fungsi dan Cara Kerja Selaput Mata Buaya, Rahasia Unik Sang Predator
5 jam yang lalu
Syarat dan Cara Tukar...
Syarat dan Cara Tukar Uang Secara Online, Praktis Via Situs Resmi BI
6 jam yang lalu
Indonesia dan Masa Depan...
Indonesia dan Masa Depan AI: SDM, Infrastruktur, dan Regulasi Jadi Kunci
8 jam yang lalu
5 Hewan Endemik China...
5 Hewan Endemik China yang Mengejutkan, Salah Satunya Panda Raksasa
10 jam yang lalu
Resmi Hadir di Indonesia,...
Resmi Hadir di Indonesia, HUAWEI Mate X6 Miliki Body Ramping, Tangguh, dan Makin Multitasking
13 jam yang lalu
Infografis
Orienspace China Tantang...
Orienspace China Tantang Dominasi SpaceX di Luar Angkasa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved