Berbekal Beragam Teknologi Digital, Pegadaian Disiapkan Jadi Pelopor Revolusi Industri 4.0
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) terpilih untuk menjadi salah satu perusahaan BUMN sektor jasa keuangan yang dipersiapkan menjadi pelopor revolusi industri 4.0 dalam meningkatkan daya saing industri melalui transformasi digital.
(Baca: Elon Musk Ingin Monyet Seperti Manusia Jago Main Game)
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pegadaian melakukan Kick Off Assessment INDI 4.0 oleh Kementerian Perindustrian sebagai asesor secara virtual pada hari Kamis, (4/02/2021).
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto, mengatakan bahwa digitalisasi adalah kebutuhan bagi perusahaan. Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan dalam industri keuangan, sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat yang memerlukan layanan secara digital. Oleh karena itu manajemen konsisten melakukan transformasi digital di semua lini bisnis.
“Kami sangat mendukung program pemerintah dalam membangun ekosistem ekonomi digital di era industri 4.0 ini. Maka kami berperan aktif mengikuti asesmen ini. Kami berharap asesmen ini berjalan dengan baik sesuai harapan, sehingga Pegadaian menjadi perusahaan jasa keuangan pertama di lingkungan BUMN yang lolos asesmen INDI 4.0. Di samping itu kami juga akan mendapatkan masukan berdasarkan hasil asesmen dalam melakukan pengembangan secara berkelanjutan”, ucap Kuswiyoto.
Era industri 4.0 turut menciptakan peluang untuk mengembangkan produk baru sesuai dengan potensi perusahaan, kebutuhan masyarakat, dan perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi mendorong Pegadaian melakukan inovasi-inovasi baru berupa produk maupun layanan yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan produk baru, yang tentunya menyasar pada dinamika kebutuhan masyarakat. Perusahaan tetap mengembangkan produk berbasis gadai sebagai bisnis inti, sekaligus meningkatkan komposisi bisnis non-gadai. Kami juga mendorong regenerasi demografi nasabah ke arah nasabah pada segmen milenial,” kata Kuswiyoto.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Badan Penelitian & Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Sony Sulaksono menjelaskan, sesuai arahan Presiden, Making Indonesia 4.0 telah diluncurkan pada 4 April 2018, yang diawali dengan mengimplementasikan program tersebut di sektor manufaktur.
“Pegadaian merupakan perusahaan jasa keuangan pertama yang bisa menerapkan revolusi industri 4.0 dalam beberapa aspek diantaranya manajemen dan organisasi, SDM dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasi perusahaan. INDI 4.0 akan menjadi alat untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi. Pegadaian akan menjalani asesmen dengan menilai 5 aspek sebagai tolak ukur utama untuk menilai kesiapan sebuah industri,” ujar Sony sulaksono.
Dalam mewujudkan revolusi industri 4.0, Pegadaian telah menciptakan produk berbasis digital seperti Pegadaian Digital Sistem, Gadai Efek (Gadai Saham), G-Cash (Virtual Account Pegadaian), Gadai on Demand (pick up & delivery barang yang ditujukan bagi nasabah yang tidak sempat datang ke Pegadaian) dan melakukan perluasan segmen distribution channel, yang bekerjasama dengan beberapa perbankan di Indonesia.
Selain itu dalam menggaet nasabah milenial, sekaligus memperluas channel tabungan emas, Pegadaian telah bekerja sama dengan beberapa e-commerce di Indonesia.
(Baca juga: Persingkat Perjalanan ke Mars, NASA Lirik Teknologi Nuklir untuk Roket Antariksa)
Titik terpenting dalam proses pengembangan teknologi dan digitalisasi ini adalah bagaimana mengintegrasikan keseluruhan aplikasi baik disisi front end maupun back end yang akan memberikan experience yang baik bagi pelanggan baik internal maupun eksternal.
(Baca: Elon Musk Ingin Monyet Seperti Manusia Jago Main Game)
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pegadaian melakukan Kick Off Assessment INDI 4.0 oleh Kementerian Perindustrian sebagai asesor secara virtual pada hari Kamis, (4/02/2021).
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto, mengatakan bahwa digitalisasi adalah kebutuhan bagi perusahaan. Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan dalam industri keuangan, sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat yang memerlukan layanan secara digital. Oleh karena itu manajemen konsisten melakukan transformasi digital di semua lini bisnis.
“Kami sangat mendukung program pemerintah dalam membangun ekosistem ekonomi digital di era industri 4.0 ini. Maka kami berperan aktif mengikuti asesmen ini. Kami berharap asesmen ini berjalan dengan baik sesuai harapan, sehingga Pegadaian menjadi perusahaan jasa keuangan pertama di lingkungan BUMN yang lolos asesmen INDI 4.0. Di samping itu kami juga akan mendapatkan masukan berdasarkan hasil asesmen dalam melakukan pengembangan secara berkelanjutan”, ucap Kuswiyoto.
Era industri 4.0 turut menciptakan peluang untuk mengembangkan produk baru sesuai dengan potensi perusahaan, kebutuhan masyarakat, dan perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi mendorong Pegadaian melakukan inovasi-inovasi baru berupa produk maupun layanan yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan produk baru, yang tentunya menyasar pada dinamika kebutuhan masyarakat. Perusahaan tetap mengembangkan produk berbasis gadai sebagai bisnis inti, sekaligus meningkatkan komposisi bisnis non-gadai. Kami juga mendorong regenerasi demografi nasabah ke arah nasabah pada segmen milenial,” kata Kuswiyoto.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Badan Penelitian & Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Sony Sulaksono menjelaskan, sesuai arahan Presiden, Making Indonesia 4.0 telah diluncurkan pada 4 April 2018, yang diawali dengan mengimplementasikan program tersebut di sektor manufaktur.
“Pegadaian merupakan perusahaan jasa keuangan pertama yang bisa menerapkan revolusi industri 4.0 dalam beberapa aspek diantaranya manajemen dan organisasi, SDM dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasi perusahaan. INDI 4.0 akan menjadi alat untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi. Pegadaian akan menjalani asesmen dengan menilai 5 aspek sebagai tolak ukur utama untuk menilai kesiapan sebuah industri,” ujar Sony sulaksono.
Dalam mewujudkan revolusi industri 4.0, Pegadaian telah menciptakan produk berbasis digital seperti Pegadaian Digital Sistem, Gadai Efek (Gadai Saham), G-Cash (Virtual Account Pegadaian), Gadai on Demand (pick up & delivery barang yang ditujukan bagi nasabah yang tidak sempat datang ke Pegadaian) dan melakukan perluasan segmen distribution channel, yang bekerjasama dengan beberapa perbankan di Indonesia.
Selain itu dalam menggaet nasabah milenial, sekaligus memperluas channel tabungan emas, Pegadaian telah bekerja sama dengan beberapa e-commerce di Indonesia.
(Baca juga: Persingkat Perjalanan ke Mars, NASA Lirik Teknologi Nuklir untuk Roket Antariksa)
Titik terpenting dalam proses pengembangan teknologi dan digitalisasi ini adalah bagaimana mengintegrasikan keseluruhan aplikasi baik disisi front end maupun back end yang akan memberikan experience yang baik bagi pelanggan baik internal maupun eksternal.
(wbs)