Viral Eiger: Ketika Brand Menyerang Ulasan Positif Pengguna di YouTube

Jum'at, 29 Januari 2021 - 10:01 WIB
loading...
Viral Eiger: Ketika Brand Menyerang Ulasan Positif Pengguna di YouTube
Merek outdoor lokal Eiger meminta content creator menghapus konten video review di YouTube karena dianggap tidak layak. Foto: ist.
A A A
JAKARTA - Dian Widiyanarko adalah penggemar produk Eiger , merek asal Bandung yang sejak 1993 fokus untuk memproduksi pakaian dan peralatan rekreasi alam itu. Seperti biasa, ia mengulas produk yang dianggapnya menarik di channel YouTube pribadinya .

Produk itu adalah kacamata Eiger Kerato, yang dalam ulasannya Dian meyebut “akhirnya saya menemukan kacamata idaman. Karena cocok untuk orang dengan muka lebar seperti saya yang sudah mencari kacamata yang muat,”.



Ulasan di video yang bertajuk “Review Kacamata Eiger Kerato | Cocok Jadi Kacamata Sepeda” itu bisa dibilang memiliki ”tone” positif dan jujur. Karena itu, pemilik akun Instagram @duniadian tersebut terkejut ketika tiba-tiba ia mendapat kiriman surel dari PT Eigerindo Multi Produk Industri.

Baca Juga: Posting Kelewat Seksi, Bintang TikTok Ini Dihabisi Suaminya dengan 14 Tembakan

Lebih kaget lagi, surel itu berisi surat keberatan yang dikirimkan oleh tim legal Eiger. Secara garis besar isinya soal keberatan terhadap video yang diunggah Dian. Dan yang menyakitkan bagi Dian adalah poin-poin di surat keberatan itu yang terkesan meyudutkan Dian sebagai content creator.

Viral Eiger: Ketika Brand Menyerang Ulasan Positif Pengguna di YouTube


Beberapa poinnya antara lain:
1. Kualitas video review yang kurang bagus dari segi pengambilan video. Sehingga menyebabkan produk Eiger terlihat berbeda baik dari segi warna, bahan dan detail aksesoris menjadi terlihat kurang jelas.

2. Adanya suara di luar video utama yang dapat mengganggu (noise) sehingga informasi tidak jelas bagi konsumen.

3. Setting lokasi yang kurang proper bagi pengambilan video.

Dari poin-poin tersebut, Eiger meminta Dian dapat memperbaiki atau menghapus konten review produk yang sudah di unggah, dengan kalimat penutup yang tidak kalah offensive: ”Kami berharap saudara dapat menjadi YouTuber yang lebih baik lagi dalam mereview video”.

Dian yang kaget dan kecewa, memposting “surat cinta” tersebut di akun media sosialnya. ”Saya mengulas produk Anda tidak di-endorse. Saya menggunakan alat sendiri. Maaf jika tidak sempurna,” tulis Dian.

Selanjutnya, postingan Dian pun menjadi viral dan bahkan trending topic di Twitter.

Dan hasilnya bisa ditebak, bak senapan mesin, warganet menghujani Eiger dengan komentar negatif secara bertubi-tubi. Sebagian besar bahkan mengatakan tidak ingin membeli produk Eiger lagi.

Kewalahan, Eiger langsung menyampaikan permintaan maaf kepada Dian baik melalui media sosial maupun surat resmi. Lewat akun sosial medianya, Dian yang hobi bersepeda itu menganggap masalah ini sudah selesai. ”Semoga jadi pelajaran berharga untuk lebih baik lagi kedepannya,” tulis Dian.

Namun, “kerusakan” terhadap brand Eiger sudah terlanjur luas dan mendalam. Kritik dan komentar negatif dari warganet terus menerus berdatangan di akun-akun media sosial Eiger seperti YouTube maupun Instagram. Begitupun di akun-akun lain yang mengunggah kejadian ini.



Eiger memang sudah tak asing di kalangan penghobi kegiatan outdoor, khususnya pendaki gunung. Bisa dibilang mereka adalah merek outdoor terbesar di Indonesia dengan lebih dari 300 toko offline di seluruh Indonesia. Bahkan, sudah merambah pasar luar negeri.

Ironisnya, reputasi merek lokal yang dibangun dan dirintis puluhan tahun tiba-tiba hancur hanya lewat sebuah kiriman “surat cinta” kepada pengguna setianya.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2244 seconds (0.1#10.140)