Persaingan Ketat Layanan Vicon
loading...
A
A
A
Beberapa negara bahkan telah melarang penggunaan aplikasi tersebut seperti Taiwan, Amerika Serikat, Singapura, dan Jerman. Indonesia belum melarang penggunaan aplikasi Zoom. Menyadari kekurangan Zoom, Pemerintah India meminta perusahaan teknologi di negara tersebut untuk membuat aplikasi konferensi video selain Zoom. Pemerintah mengumumkan inisiatif itu di mana pemenangnya bisa mendapatkan hadiah senilai Rp2 miliar. Aplikasi itu akan digunakan oleh sepertiga warga India yang harus bekerja dari rumah karena pandemi korona.
Saya Namaste merupakan aplikasi konferensi video yang dibuat Inscripts dari India. CEO Inscripts Anuj Garg mengungkapkan, saat ini aplikasi ini masih digunakan 500.000 penggunanya. Dengan basis open source, aplikasi tersebut masih bisa terus dikembangkan. Saat ini Saya Namaste hanya mampu menampung 25 orang dalam satu rapat virtual.
Indonesia juga tak mau kalah. Dalam rapat terbatas (ratas) Presiden Joko Widodo pada 20 April 2020, rapat tersebut menggunakan aplikasi konferensi video buatan dalam negeri, yakni CloudX Telkomsel. Hal itu diakui Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dalam konferensi online terkait kesiapan jaringan Telkomsel jelang Ramadan 2020. (Baca juga: Zoom Tawarkan Video Conference Terenkripsi dari Ujung ke Ujung, tapi....)
“Sejak work from home (WFH) itu kan di televisi sering muncul para menteri kabinet menggelar virtual conference. Sebelumnya virtual conference menggunakan berbagai macam produk. Kemudian, setelah beberapa kali melakukan, Pak Jokowi ingin menggunakan produk dalam negeri dan yang lebih aman sehingga Alhamdulillah ratas hari Senin kemarin (24/4) menggunakan CloudX,” kata Setyanto.
Dia menjamin aplikasi CloudX terbukti aman dibandingkan aplikasi lainnya. Rapat tersebut diikuti oleh 48 peserta melalui host di Sekretariat Kabinet (Setkab) dan lancar tanpa hambatan.
Saya Namaste merupakan aplikasi konferensi video yang dibuat Inscripts dari India. CEO Inscripts Anuj Garg mengungkapkan, saat ini aplikasi ini masih digunakan 500.000 penggunanya. Dengan basis open source, aplikasi tersebut masih bisa terus dikembangkan. Saat ini Saya Namaste hanya mampu menampung 25 orang dalam satu rapat virtual.
Indonesia juga tak mau kalah. Dalam rapat terbatas (ratas) Presiden Joko Widodo pada 20 April 2020, rapat tersebut menggunakan aplikasi konferensi video buatan dalam negeri, yakni CloudX Telkomsel. Hal itu diakui Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dalam konferensi online terkait kesiapan jaringan Telkomsel jelang Ramadan 2020. (Baca juga: Zoom Tawarkan Video Conference Terenkripsi dari Ujung ke Ujung, tapi....)
“Sejak work from home (WFH) itu kan di televisi sering muncul para menteri kabinet menggelar virtual conference. Sebelumnya virtual conference menggunakan berbagai macam produk. Kemudian, setelah beberapa kali melakukan, Pak Jokowi ingin menggunakan produk dalam negeri dan yang lebih aman sehingga Alhamdulillah ratas hari Senin kemarin (24/4) menggunakan CloudX,” kata Setyanto.
Dia menjamin aplikasi CloudX terbukti aman dibandingkan aplikasi lainnya. Rapat tersebut diikuti oleh 48 peserta melalui host di Sekretariat Kabinet (Setkab) dan lancar tanpa hambatan.
Lihat Juga :