Jakarta, Kota Metropolitan dengan Intensitas Gravitasi Data Terbesar

Rabu, 06 Januari 2021 - 10:24 WIB
loading...
Jakarta, Kota Metropolitan dengan Intensitas Gravitasi Data Terbesar
Gravitasi data adalah penghambat pertumbuhan bisnis di berbagai industri di seluruh dunia. Data Gravity Index DGx 1.5 menunjukan Kota Jakarta sebagai salah satu kote dengnan gravitasi data tertinggi di dunia. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Digital Realty, penyedia layanang global untuk solusi data center, colocation dan interkoneksi yang bersifat cloud-and-carrier-neutral , telah menerbitkan Data Gravity Index DGx™ versi 1.5, yang memperluas cakupan penelitian ini. (Baca juga: Xiaomi Pastikan Mi 11 Segera Dirilis Global, Kabarnya Ditemani Mi 11 Pro )

Penelitian ini diperluas dari 21 kota metropolitan pada versi 1.0 menjadi 53 kota metropolitan di seluruh dunia. Riset mengukur intensitas dan daya gravitasi pertumbuhan data enterprise di 23 industri global yang berbeda.

“Ketika dunia bisnis mengalami fase transformasi digital yang sangat cepat, memahami dampak intensitas gravitasi data (data gravity) akan menjadi kebutuhan fundamental bagi berbagai perusahaan dan penyedia layanan untuk meraih berbagai peluang dari pemanfaatan data (data-driven),” kata Tony Bishop, SVP, Platform, Growth and Marketing, Digital Realty, Selasa (5/1/2021).
Jakarta, Kota Metropolitan dengan Intensitas Gravitasi Data Terbesar

Dia menjelaskan, gravitasi data adalah penghambat pertumbuhan bisnis di berbagai industri di seluruh dunia. Data Gravity Index DGx 1.5 mengeksplorasi dampak gravitasi data di lebih banyak kota metropolitan dan industri-industri penting. Mereka mendesainnya untuk membantu berbagai perusahaan mengembangkan arsitektur yang data-centric ketika mereka berjuang menghadapi berbagai tantangan transformasi digital.

Dampak Gravitasi Data atas Industri Penting
Industri yang diperkirakan bakal mengalami intensitas gravitasi data terbesar adalah perbankan dan jasa keuangan, manufaktur, dan asuransi. Semua industri ini diperkirakan akan mengalami akselerasi pertumbuhan yang sangat cepat dalam transformasi digital, interaksi berbasis digital, dan volume pertukaran data secara global.

Temuan-temuan penting di perusahaan-perusahaan dalam jajaran Forbes Global 2000 di antaranya, intensitas gravitasi data di perusahaan perbankan dan jasa keuangan akan semakin besar. Sebab pertumbuhan pusat-pusat perbankan dan finansial penting di tingkat regional.

Kemudian map description automatically generated. Di mana manufaktur-manufaktur besar akan meningkatkan kemampuan data dan analitik mereka. Ini didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga (in-home consumption). (Baca juga: Khabib Nurmagomedov Digoda Rp1,4 T Lawan Mayweather: Ayo, Duel di MMA! )

Ada juga map description automatically generated. Dia memperkirkan, industri asuransi akan mengalami intensifikasi gravitasi data. Karena interaksi berbasis digital menjadi semakin penting ketika kota-kota metropolitan mengalami pertumbuhan volume pertukaran data enterprise yang sangat pesat.

Prakiraan Regional Kota Metropolitan Global Baru
Menurut laporan itu, Jakarta diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan intensitas gravitasi data tercepat. Kemudian statusnya diikuti oleh Singapura, Roma, Hong Kong, Melbourne, dan Atlanta.

Sementara itu, kota-kota metropolitan yang menjadi markas perusahaan-perusahaan perbankan dan jasa keuangan dalam jajaran Forbes Global 2000, seperti London, New York, Tokyo, Paris, Hong Kong, Amsterdam, Beijing, Silicon Valley, Frankfurt, Toronto, Singapura, Washington, DC, Charlotte, Sydney, Milan, dan Seoul, akan mengalami pertumbuhan volume pertukaran data enterprise yang signifikan. Ini mengingat posisi mereka sebagai pusat-pusat finansial.

"Gravitasi data terus mengalami akselerasi tanpa henti, dan begitu pula urgensi untuk mengatasinya," kata Dave McCrory, VP of Growth, Head of Insights & Analytics, Digital Realty.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2712 seconds (0.1#10.140)