Keseriusan Huawei harus digaris bawahi. Sebab, sebelumnya vendor terbesar di China itu terkesan maju-mundur dan tarik ulur di Indonesia. Kini, sepertinya mereka benar-benar serius. Walau, terpaksa kerjanya 2 kali lebih keras karena ketiadaan dukungan Google di perangkat mereka.
Strategi yang dipakai Huawei sejak setahun lalu di Indonesia adalah ini: 1+8+N. Intinya, strategi tersebut menghubungkan perangkat utama yakni smartphone dengan perangkat elektronik pintar lainnya untuk dapat saling terkoneksi secara seamless.
Jadi, Huawei tidak sekadar jualan ponsel di Indonesia. Tapi, benar-benar jualan ekosistem. Kenapa harus ekosistem? Seperti pengguna iPhone yang kemudian membeli MacBook dan Apple Watch, Huawei ingin pengguna ponsel mereka juga membeli smartwatch, serta laptop Huawei.
Baca Juga:
Caranya gimana? Untuk bisa menarik konsumen ke dalam ekosistem, mau tidak mau mereka harus sering nampang. Dan solusinya adalah memperbanyak toko offline. Supaya orang bisa langsung mencoba produk mereka.
Saat ini Huawei High-End Experience Store (HES) yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Pada 28 November 2020 silam, Huawei merilis HES yang masing-masing berlokasi di pusat perbelanjaan strategis. Yakni Kota Kasablanka dan Mall Kelapa Gading 3, Jakarta. Pembukaan dua HES terbaru didukung beragam promosi menarik bagi para konsumen.
BACA JUGA; Begini Tips Berburu Diecast di Indonesia Diecast Expo 2020 Langsung dari Kolektor!
Produk yang dijual bergam. Mulai beberapa juta, hingga Rp40 jutaan. Mulai smartphone, tablet, smartwatch, hingga laptop. Ada Huawei seri P40, Huawei MatePad Pro, dan Huawei MateBook Pro, serta Mate Xs. Ada Huawei Watch GT2 Pro, Watch GT2e, WatchFit, HUAWEI FreeBuds 3 dan FreeBuds 3i.