Detoks Medsos Kurangi Ketergantungan Media Sosial

Sabtu, 14 November 2020 - 10:36 WIB
loading...
Detoks Medsos Kurangi...
Medsos selalu dijadikan tempat untuk mengekspresikan diri, terhubung dengan teman dan keluarga, mencari informasi, hingga menghabiskan waktu luang. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Di era digital saat ini, media sosial (medsos) memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia. Medsos selalu dijadikan tempat untuk mengekspresikan diri, terhubung dengan teman dan keluarga, mencari informasi, hingga menghabiskan waktu luang.

Di satu sisi medsos memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi penggunanya. Namun di sisi lain, media sosial justru memiliki segudang dampak buruk, yang salah satunya adalah dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. (Baca: Hikmah Menatap Langit, Ibadah Sunna yang Terlupakan)

Psikolog sosial Lisa Djapri mengatakan, dampak buruk yang dimakud yaitu dapat menimbulkan rasa insecure, cemas, dan overthinking terhadap apa pun yang didapat dari media sosial. Oleh karena itu, muncul sebuah tren yang disebut sebagai detoks medsos atau puasa "media sosial". Ini salah satu upaya untuk menjauhkan diri dari ketergantungan akan media sosial dengan tujuan untuk menjaga kesehatan psikologis mereka.

"Detoks medsos perlu dilakukan apabila seseorang sudah terlalu kecanduan media sosial, hingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari mereka," jelas Lisa

Lantas, bagaimana cara melakukan pembatasan diri terhadap penggunaan medsos? Detoks media sosial harus diawali dengan niat yang diciptakan dari diri setiap orang. "Sadar diri dulu kalau medsos itu benar-benar media yang seharusnya tidak membuat hidup kita lebih terpuruk. Hal-hal yang seperti itu harus dibiasakan dulu dipikiran kita," tambahnya.

Kesadaran yang dimaksud berkaitan dengan niat awal seseorang untuk memulai detoks medsos . Misalnya, memikirkan apa sebenarnya fungsi media sosial dan kerugian apa yang akan diterima ketika kita terlalu menghabiskan banyak waktu di dunia maya. (Baca juga: Ini Manfaat Mengonsumsi Dua Pisang Dalam Sehari)

"Sadar kalau medsos itu banyak ruginya, bikin jadi insecure, atau kita bisa recall pengalaman dan hal-hal yang tidak enak. Atau membandingkan diri kita dengan orang lain. Nah, kita harus sadar dahulu, karena kalau tidak sadar itu susah," tutur Lisa.

Dalam hal ini, sebelum menggunakan medsos ada baiknya untuk mengetahui dahulu apa tujuaannya menggunakan medsos. Apakah hanya sebatas mencari informasi, atau dijadikan untuk mencari tahu hal-hal lain yang bertujuan untuk menghibur diri. Di luar itu juga harus ada kontrol diri yang lebih lagi.

Durasi yang digunakan untuk memantau medsos juga harus dijaga, terkadang hal ini membuat seseorang lupa dengan apa yang ada di sekitar. "Kita juga harus memimpin diri sendiri untuk menahan niat tidak 'kepo' pada orang lain," tambahnya.

Pentingnya melakukan pembatasan waktu akses medsos dirasa penting, karena setiap orang ?memiliki batasan maksimal masing-masing. Lisa pun mengingatkan, misalnya main medsos tiga kali sehari, ini harus diubah. Atau kita bisa menentukan kapan waktu untuk berhenti menggunakan smartphone. (Baca juga: Kriminolog: Hoaks Masuk Kategori Kejahatan karena Menimbulkan Dampak Buruk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hypernet Technologies...
Hypernet Technologies Sediakan Solusi IT Antiribet untuk UMKM
210 Juta Orang di Seluruh...
210 Juta Orang di Seluruh Dunia Kecanduan Media Sosial
Pemerintah Indonesia...
Pemerintah Indonesia Kaji Aturan Batas Usia Medsos, Bye-Bye TikTok untuk Anak di Bawah Umur?
Smart Gadget Dorong...
Smart Gadget Dorong Meningkatnya Penggunaan Layanan Digital
SEC AS Gugat Elon Musk...
SEC AS Gugat Elon Musk Terkait Akuisisi Twitter
LinkedIn Siap Kenalkan...
LinkedIn Siap Kenalkan Fitur Medsos, Ini yang Akan Dilakukan Malaysia
Google Siapkan Fitur...
Google Siapkan Fitur Pencegah Pengguna Berlama-lama di Medsos
Dianggap Mengekspos...
Dianggap Mengekspos Data Pengguna, Irlandia Beri Sanksi Meta
Telegram Blokir 15 Juta...
Telegram Blokir 15 Juta Akun dan Konten berbahaya Sepanjang 2024
Rekomendasi
Tak Akur dengan Pangeran...
Tak Akur dengan Pangeran William, Ratu Camilla Takut Diusir jika Raja Charles III Turun Takhta
Loyalis Assad dan Pasukan...
Loyalis Assad dan Pasukan Suriah Perang Sengit, 48 Orang Tewas
Pengakuan Langka AS:...
Pengakuan Langka AS: Perang Ukraina Adalah Perang Proksi Amerika dengan Rusia
Berita Terkini
Hadir di Indonesia,...
Hadir di Indonesia, HUAWEI Mate X6 Tawarkan Premium Service Hingga Rp4.344 Juta!
12 menit yang lalu
Samsung Siap Rilis Headset...
Samsung Siap Rilis Headset XR Project Moohan di 2025, Penantang Langsung Apple Vision Pro!
3 jam yang lalu
Sungai Bertaburan Biji...
Sungai Bertaburan Biji Emas Ditemukan di Pakistan
7 jam yang lalu
Akses Medsos untuk Anak...
Akses Medsos untuk Anak Dibatasi, Tayangan TV Diminta Lebih Mendidik
10 jam yang lalu
Perusahaan Listrik SCE...
Perusahaan Listrik SCE Dituduh Jadi Pemicu Kebakaran Hebat di Los Angeles
10 jam yang lalu
Cara Cek Kode QR Organisasi...
Cara Cek Kode QR Organisasi VIVO Tanpa Aplikasi Tambahan
18 jam yang lalu
Infografis
Garuda Biru Tolak PPN...
Garuda Biru Tolak PPN 12% Menggema di Media Sosial
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved