Trump Bisa Gigit Jari, Huawei Dikabarkan Bangun Pabrik Chipset Sendiri

Senin, 02 November 2020 - 02:15 WIB
loading...
Trump Bisa Gigit Jari, Huawei Dikabarkan Bangun Pabrik Chipset Sendiri
Huawei berencana membangun pabrik chipset dengan menggandeng Pemerintah Shanghai. Mereka ingin mandiri dalam pembangunan produk perusahaan. Foto/Ist
A A A
WASHINGTON - Tepat satu tahun ketika AS menempatkan Huawei di Daftar Entitas Departemen Perdagangan yang mencegah pabrikan China mengakses rantai pasokan AS-nya, termasuk Layanan Seluler Google, Presiden Donald Trump mempersulit perusahaan tersebut. (Baca juga: Sikat Universiti Malaya dan Nanyang Polytechnics, ITB Berlaga di Markas Huawei )

Badan pengatur mengubah aturan ekspor yang memaksa pabrikan pengecoran "wafer" (chipset) yang menggunakan teknologi Amerika untuk memproduksi chip untuk mendapatkan lisensi terlebih dulu untuk mengirimkan komponen ke Huawei.

Baca Juga: Anak Eks Kiper Ajax Dayen Gantenaar Pengin Berseragam Timnas Indonesia U-19

Imbasnya, pabrik pengecoran independen teratas dunia, TSMC, tidak dapat mengirimkan chipset Kirin 9000 5nm dari Huawei ke perusahaan sejak pertengahan bulan lalu. Kabarnya, dari pesanan 15 juta chip Kirin 9000, Huawei hanya bisa mendapatkan 8,8 juta unit.

Jika benar, semua chip itu harus digunakan secukupnya. Lagipula, Kirin 9000 mendukung seri unggulan baru Mate 40, sekuel dari ponsel lipat Mate X, dan BTS 5G yang diproduksi Huawei untuk jaringan 5G yang dibangunnya.

Huawei telah mencoba untuk menyelinap di sekitar aturan ekspor AS, tapi pengecoran terbesar China, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) tidak bisa membantu. Itu dikarenakan node proses paling canggih yang dapat digunakan untuk menghasilkan chip saat ini adalah 14nm.

(Baca juga : Infeksi Jutaan Ponsel, Buruan Copot 17 Aplikasi Berbahaya Penyebar Malware Ini )

Sedangkan proses 5nm yang baru mengemas 171,3 juta transistor dalam satu mm persegi. Bandingkan dengan 43 juta transistor per mm persegi yang ditemukan di dalam chip yang diproduksi menggunakan node proses 14nm. Dan ingat bahwa semakin banyak transistor yang digunakan oleh sebuah chip, semakin kuat dan hemat energinya.

Seperti yang terjadi saat menggantikan Layanan Seluler Google dengan ekosistemnya sendiri, Huawei sekali lagi akan mengandalkan satu-satunya perusahaan yang dapat dipercaya. Menurut Financial Times (via Bloomberg), Huawei berencana membangun fasilitasnya sendiri untuk membangun chip di Shanghai.

Pabrik ini tidak akan menggunakan teknologi Amerika sehingga berada di luar jangkauan peraturan Departemen Perdagangan AS. Tapi ini bukan solusi langsung. Pembuatannya akan dimulai dengan produksi chip 45nm. Singkatnya, node proses 45nm digunakan untuk membuat chip A4 yang digunakan pada iPhone 4 2010.

Pada akhir tahun depan, Huawei berharap dapat membangun chip untuk Internet yang akan menggunakan node proses 28nm. Pada akhir 2022, perusahaan berencana memproduksi chip 20nm untuk telekomunikasi 5G.

Dengan kecepatan ini, membuat chip sendiri tidak akan membantu masalah langsung Huawei dalam mendapatkan chip mutakhir bagi ponsel andalannya. Karena belum pernah memiliki pabrikasi chip sebelumnya, Huawei akan beralih ke Shanghai IC R&D Center guna menjalankan pabrik. Ini adalah perusahaan riset milik Pemerintah Shanghai.

Apa yang dilakukan Huawei dengan membangun pabrik pengecorannya sendiri adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh seluruh negara China. Dalam rencana lima tahun, China mengutarakan keinginannya untuk lebih mandiri dalam hal ekonominya.

Termasuk tidak harus bergantung pada negara asing untuk mendapatkan teknologi utama. Masalah Huawei dengan AS telah mengajari China sesuatu, yakni Anda selalu membiarkan diri Anda terbuka terhadap beberapa masalah saat Anda tidak mengontrol produksi teknologi inti yang diperlukan untuk produk perusahaan.

Walaupun ditekan habis raksasa teknologi berbasis di Shenzhen ini tetap menjadi produsen smartphone terbesar kedua di dunia selama kuartal ketiga. Dan perusahaan ini juga merupakan pemasok peralatan jaringan terbesar secara global.

Apa yang dilakukan Huawei bisa jadi membuat Presiden AS, Donald Trump, gigit jari. Karena upayanya mematikan perusahaan China tersebut dengan dalil punya "pintu belakang" yang membahayakan data warganya bisa mentah.

Di sisi lain, sebagai solusi jangka dekat, sejumlah perusahaan teknologi mengaku memiliki izin dari Departemen Perdagangan AS guna memasok komponen -masih berbau teknologi AS- kepada Huawei. Komponen yang dipasok mulai dari chipset, panel layar, hingga kamera smartphone. (Baca juga: Kompolnas Ingatkan Klub Moge Disiplin Berlalu Lintas )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1876 seconds (0.1#10.140)