Larangan Mudik, PSBB, dan #DiRumahAja, Paling Banyak Dibicarakan Warganet

Rabu, 06 Mei 2020 - 17:29 WIB
loading...
Larangan Mudik, PSBB, dan #DiRumahAja, Paling Banyak Dibicarakan Warganet
Lembaga Isentia menyebut ada 77.074 postingan PSBB dan #DiRumahAja di media sosial dalam sepekan terakhir yang dibagikan warganet di Indonesia. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Dalam dua bulan terakhir, dunia digemparkan dengan pandemik COVID-19. Untuk menekan angka penyebaran virus tersebut, pemerintah akhirnya mengambil sejumlah langkah tegas, mulai dari pembatasan sosial atau social distancing sampai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal ini tentunya berdampak bagi masyarakat, terutama sehubungan dengan pelaksanaan bulan Ramadhan dan persiapan menyambut Hari Idul Fitri.

Perusahaan analisa dan monitoring media berbasis di Australia, Isentia, mengulik perbincangan media sosial terkait implementasi langkah pemerintah dan dampaknya terhadap perilaku masyarakat. Pertama, langkah pemerintah untuk menetapkan larangan mudik pada tanggal 24 April, setidaknya telah dibicarakan oleh warganet Indonesia sebanyak 14.085 kali di media sosial.

Video call bersama keluarga dan kerabat menjadi solusi yang diambil masyarakat untuk mengobati rasa rindu karena tidak bisa mudik. “Menanggapi perubahan tren ini, kami menemukan beberapa perusahaan telekomunikasi merilis paket kuota murah bagi penggunanya agar tetap dapat menjalin silaturahmi secara online,” kata Rendy Ezra, Insights Manager Isentia Indonesia, di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Selain itu, PSBB dan tagar #DiRumahAja juga ramai dibicarakan warganet, hingga muncul dalam 77.074 postingan di media sosial dalam seminggu terakhir.

Sebagai dampak pemberlakuannya, sejumlah tempat umum ditutup dan restoran menetapkan untuk tidak makan di tempat. Pelanggan hanya boleh untuk delivery atau take away.

Meski di bulan puasa, pemerintah menetapkan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan mengimbau masyarakat untuk menggantikannya dengan di rumah saja. Termasuk kegiatan ngabuburit, tarawih, salat berjamaah, maupun acara buka bersama.

"Perubahan ini juga memunculkan tren baru, yaitu berbuka puasa dengan memesan makanan melalui aplikasi untuk diantarkan ke rumah. Beberapa aplikasi pesan antarmakanan juga memfasilitasi masyarakat dengan promo diskon besar,” pungkas Rendy.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5870 seconds (0.1#10.140)