Web Series Kian Diminati Warganet, Apa Menariknya Ya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada tren baru di jagad maya . Web series atau serial pendek belakangan ini semakin digemari masyarakat, khususnya para warganet. (Baca juga: Tesla Disebut Dekati Indonesia untuk Pengembangan Baterai Mobil Listrik )
Hal tersebut sejalan dengan perkembangan teknologi yang membuat kecenderungan masyarakat terutama para pecinta film bergeser. Tak lagi hanya mengandalkan televisi, kini masyarakat banyak bergantung dengan internet untuk mencari berita dan hiburan, salah satunya adalah web series.
Popularitas konten video berbasis internet yang dikemas dalam beberapa episode ini semakin terlihat di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sampai saat ini masih belum menemui titik terang kapan berakhir. Para penikmat film yang biasanya secara rutin menikmati film di bioskop, kini memilih web series sebagai pilihan alternatif.
Sebelum banyak disadari dan mendapatkan perhatian lebih oleh masyarakat luas, alasan yang membuat web series semakin bersinar tentu tak luput dari peranan para penciptanya. Mereka adalah orang-orang yang pertama kali melihat web series sebagai konten yang mampu membawa angin segar dan menciptakan peluang baru.
Web series memungkinkan para konten kreator atau yang biasa dikenal sebagai produser dalam konteks film untuk selalu berkarya. Tentunya tanpa perlu khawatir dan merasa dibatasi di masa yang penuh ketidakpastian seperti saat ini.
Lalu, apa sih yang mendasari para konten kreator mulai banyak memilih membuat konten dalam format web series? Salah satu faktor yang menjadi penentu utama adalah budget.
Mengemas suatu cerita dalam konten berbasis video tentu membutuhkan berbagai persiapan. Mulai dari pembuatan cerita, penyediaan alat teknis, pelaksanaan syuting, hingga proses editing, tentu biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit.
Nah dengan memproduksi web series, para produser dapat memangkas biaya yang harus dikeluarkan saat membuat serial TV atau film karena durasi yang lebih singkat.
Tak hanya budget, alur dan konflik suatu cerita juga menjadi faktor lain yang mendompleng kepopuleran web series. Seakan menjembatani keinginan yang tidak ditawarkan sinetron pada umumnya, web series cenderung memiliki alur cerita yang lebih to-the-point dengan alur lebih singkat. Ini membuat para penonton dapat fokus terhadap cerita dan lebih dapat dinikmati dengan lebih mudah dan jelas.
Hal ini juga kemudian menarik perhatian masyarakat yang hanya bisa meluangkan waktu di akhir pekan atau waktu-waktu tertentu. Dengan durasi lebih pendek, web series memungkinkan penonton untuk dapat menyelesaikan satu cerita yang terdiri dari beberapa episode dalam satu waktu.
Selain itu, faktor lain yang turut memengaruhi adalah saluran distribusi (distribution channel) atau platform yang digunakan untuk menampilkan hasil karya. Menghadirkan keleluasaan dalam hal penyajiannya, web series sangat flexible karena disuguhkan secara online.
Dengan demikian, masyarakat dapat memilih untuk menonton web series melalui beragam platform berbeda, seperti YouTube atau aplikasi streaming video online yaitu Netflix, Iflix, Hooq, VIU, dan masih banyak lagi. Bahkan, banyak juga web series yang tersedia dan dapat ditonton secara gratis. Oleh karena itu, tak heran jika web series kian naik daun.
Fakta Web Series yang Tidak Banyak Disadari
Web series kian berkembang dan bahkan memungkinkan banyak pihak untuk menyuguhkan karyanya dengan menjajal berbagai platform lain yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Salah satunya adalah media sosial.
Kalau dipikir-pikir, bagaimana bisa film atau sinetron hadir di media sosial? Nyatanya, hal tersebut benar-benar terjadi loh! Banyak pihak termasuk berbagai brand yang mulai menyajikan konten web series secara eksklusif atau hanya tersedia di media sosial mereka seperti Facebook, Instagram, dan yang tidak boleh ketinggalan tentu platform pembuatan video pendek seperti Likee .
Dengan keleluasaan yang ditawarkan tersebut, web series membuka kesempatan baru bagi masyarakat untuk membagikan karyanya. Kini, tak hanya rumah produksi besar saja yang bisa membuat film, masyarakat yang memiliki passion di bidang perfilman juga bisa berkarya dan memulainya dari membuat konten web series di media sosial.
Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan dengan sedikit keberanian untuk mencoba, pengguna media sosial dapat membuat konten web series layaknya para profesional. Tapi bagaimana caranya?
Likee Fakultas Drama
Melihat perubahan tren yang terjadi saat ini dan menyadari peluang baru bagi para konten kreator untuk berkembang, Likee menghadirkan Likee Fakultas Drama demi menginspirasi para pengguna untuk membuat web series yang menarik secara profesional. Berkolaborasi dengan Inpander Studio, Likee Faculty Drama membagikan berbagai tips bermanfaat yang terkait pembuatan konten, memfasilitasi para pengguna agar dapat memahami cara membuat video pendek yang menyampaikan suatu cerita dengan kemasan menarik.
Berlangsung hingga 27 Oktober 2020, Likee Fakultas Drama memberikan tutorial pembuatan web series bagi pengguna yang dibagi menjadi lima tema. Masing-masing adalah Sesi 1 (Cerita Cinta, 22 September 2020); Sesi 2 (Cerita Misteri, 29 September); Sesi 3 (Cerita Jalanan, 13 Oktober); Sesi 4 (Cerita Humor, 20 Oktober); dan Sesi 5 9Plot Twist, 27 Oktober).
Disajikan dalam format pembelajaran layaknya di kelas, Likee Fakultas Drama menyediakan berbagai mentor. Mereka akan memberikan tips dan mengajarkan pengguna secara online sehingga dapat lebih mudah dimengerti.
“Sebagai platform yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menghadirkan inovasi, kami ingin menghadirkan solusi dengan membuka peluang baru bagi para pengguna untuk mengasah kreativitas dan membagikan karyanya ke level selanjutnya layaknya para profesional," kata heon Hsu, Marketing Director of Likee Indonesia.
Oleh karena itu, pihaknya membuat Likee Fakultas Drama sebagai program edukasi di mana para pengguna akan dibimbing oleh para tutor berpengalaman untuk membuat video cerita pendek dari berbagai angle. Sejalan dengan tagline Likee yaitu ‘Saatnya Kamu Bersinar’, pengguna dapat mengeksplorasi bakat mereka dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.
Pada 22 September lalu, Likee Fakultas Drama telah melangsungkan kelas yang menjadi bagian pertama yakni bertema Cerita Cinta. Pada kelas pertama tersebut, Konten Kreator @PacarAngela_IPD menjadi mentor yang memandu sesi dan memberikan bimbingan professional serta tips perihal cara membuat video pendek yang bertema percintaan
Tidak hanya menginspirasi, di akhir acara, Likee Fakultas Drama juga memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi pengguna untuk mengunggah video cerita cinta yang mereka buat dengan hashtag #lovedrama. Hal tersebut dilakukan untuk mengimbau pengguna untuk mempraktikkan tips yang sudah diajarkan oleh mentor di mana 30 video paling kreatif yang diunggah sebelum 29 September. Mereka juga berkesempatan mendapatkan hadiah total Rp4,4 juta.
Bagi pengguna atau masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi dalam Likee Fakultas Drama sesi berikutnya, pengguna hanya perlu melakukan reservasi menggunakan akun Likee-nya.(Baca juga: UU Cipta Kerja Disahkan, BEM UI: Kabar Duka dari Senayan, Matinya Nurani )
Hal tersebut sejalan dengan perkembangan teknologi yang membuat kecenderungan masyarakat terutama para pecinta film bergeser. Tak lagi hanya mengandalkan televisi, kini masyarakat banyak bergantung dengan internet untuk mencari berita dan hiburan, salah satunya adalah web series.
Popularitas konten video berbasis internet yang dikemas dalam beberapa episode ini semakin terlihat di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sampai saat ini masih belum menemui titik terang kapan berakhir. Para penikmat film yang biasanya secara rutin menikmati film di bioskop, kini memilih web series sebagai pilihan alternatif.
Sebelum banyak disadari dan mendapatkan perhatian lebih oleh masyarakat luas, alasan yang membuat web series semakin bersinar tentu tak luput dari peranan para penciptanya. Mereka adalah orang-orang yang pertama kali melihat web series sebagai konten yang mampu membawa angin segar dan menciptakan peluang baru.
Web series memungkinkan para konten kreator atau yang biasa dikenal sebagai produser dalam konteks film untuk selalu berkarya. Tentunya tanpa perlu khawatir dan merasa dibatasi di masa yang penuh ketidakpastian seperti saat ini.
Lalu, apa sih yang mendasari para konten kreator mulai banyak memilih membuat konten dalam format web series? Salah satu faktor yang menjadi penentu utama adalah budget.
Mengemas suatu cerita dalam konten berbasis video tentu membutuhkan berbagai persiapan. Mulai dari pembuatan cerita, penyediaan alat teknis, pelaksanaan syuting, hingga proses editing, tentu biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit.
Nah dengan memproduksi web series, para produser dapat memangkas biaya yang harus dikeluarkan saat membuat serial TV atau film karena durasi yang lebih singkat.
Tak hanya budget, alur dan konflik suatu cerita juga menjadi faktor lain yang mendompleng kepopuleran web series. Seakan menjembatani keinginan yang tidak ditawarkan sinetron pada umumnya, web series cenderung memiliki alur cerita yang lebih to-the-point dengan alur lebih singkat. Ini membuat para penonton dapat fokus terhadap cerita dan lebih dapat dinikmati dengan lebih mudah dan jelas.
Hal ini juga kemudian menarik perhatian masyarakat yang hanya bisa meluangkan waktu di akhir pekan atau waktu-waktu tertentu. Dengan durasi lebih pendek, web series memungkinkan penonton untuk dapat menyelesaikan satu cerita yang terdiri dari beberapa episode dalam satu waktu.
Selain itu, faktor lain yang turut memengaruhi adalah saluran distribusi (distribution channel) atau platform yang digunakan untuk menampilkan hasil karya. Menghadirkan keleluasaan dalam hal penyajiannya, web series sangat flexible karena disuguhkan secara online.
Dengan demikian, masyarakat dapat memilih untuk menonton web series melalui beragam platform berbeda, seperti YouTube atau aplikasi streaming video online yaitu Netflix, Iflix, Hooq, VIU, dan masih banyak lagi. Bahkan, banyak juga web series yang tersedia dan dapat ditonton secara gratis. Oleh karena itu, tak heran jika web series kian naik daun.
Fakta Web Series yang Tidak Banyak Disadari
Web series kian berkembang dan bahkan memungkinkan banyak pihak untuk menyuguhkan karyanya dengan menjajal berbagai platform lain yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Salah satunya adalah media sosial.
Kalau dipikir-pikir, bagaimana bisa film atau sinetron hadir di media sosial? Nyatanya, hal tersebut benar-benar terjadi loh! Banyak pihak termasuk berbagai brand yang mulai menyajikan konten web series secara eksklusif atau hanya tersedia di media sosial mereka seperti Facebook, Instagram, dan yang tidak boleh ketinggalan tentu platform pembuatan video pendek seperti Likee .
Dengan keleluasaan yang ditawarkan tersebut, web series membuka kesempatan baru bagi masyarakat untuk membagikan karyanya. Kini, tak hanya rumah produksi besar saja yang bisa membuat film, masyarakat yang memiliki passion di bidang perfilman juga bisa berkarya dan memulainya dari membuat konten web series di media sosial.
Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan dengan sedikit keberanian untuk mencoba, pengguna media sosial dapat membuat konten web series layaknya para profesional. Tapi bagaimana caranya?
Likee Fakultas Drama
Melihat perubahan tren yang terjadi saat ini dan menyadari peluang baru bagi para konten kreator untuk berkembang, Likee menghadirkan Likee Fakultas Drama demi menginspirasi para pengguna untuk membuat web series yang menarik secara profesional. Berkolaborasi dengan Inpander Studio, Likee Faculty Drama membagikan berbagai tips bermanfaat yang terkait pembuatan konten, memfasilitasi para pengguna agar dapat memahami cara membuat video pendek yang menyampaikan suatu cerita dengan kemasan menarik.
Berlangsung hingga 27 Oktober 2020, Likee Fakultas Drama memberikan tutorial pembuatan web series bagi pengguna yang dibagi menjadi lima tema. Masing-masing adalah Sesi 1 (Cerita Cinta, 22 September 2020); Sesi 2 (Cerita Misteri, 29 September); Sesi 3 (Cerita Jalanan, 13 Oktober); Sesi 4 (Cerita Humor, 20 Oktober); dan Sesi 5 9Plot Twist, 27 Oktober).
Disajikan dalam format pembelajaran layaknya di kelas, Likee Fakultas Drama menyediakan berbagai mentor. Mereka akan memberikan tips dan mengajarkan pengguna secara online sehingga dapat lebih mudah dimengerti.
“Sebagai platform yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menghadirkan inovasi, kami ingin menghadirkan solusi dengan membuka peluang baru bagi para pengguna untuk mengasah kreativitas dan membagikan karyanya ke level selanjutnya layaknya para profesional," kata heon Hsu, Marketing Director of Likee Indonesia.
Oleh karena itu, pihaknya membuat Likee Fakultas Drama sebagai program edukasi di mana para pengguna akan dibimbing oleh para tutor berpengalaman untuk membuat video cerita pendek dari berbagai angle. Sejalan dengan tagline Likee yaitu ‘Saatnya Kamu Bersinar’, pengguna dapat mengeksplorasi bakat mereka dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.
Pada 22 September lalu, Likee Fakultas Drama telah melangsungkan kelas yang menjadi bagian pertama yakni bertema Cerita Cinta. Pada kelas pertama tersebut, Konten Kreator @PacarAngela_IPD menjadi mentor yang memandu sesi dan memberikan bimbingan professional serta tips perihal cara membuat video pendek yang bertema percintaan
Tidak hanya menginspirasi, di akhir acara, Likee Fakultas Drama juga memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi pengguna untuk mengunggah video cerita cinta yang mereka buat dengan hashtag #lovedrama. Hal tersebut dilakukan untuk mengimbau pengguna untuk mempraktikkan tips yang sudah diajarkan oleh mentor di mana 30 video paling kreatif yang diunggah sebelum 29 September. Mereka juga berkesempatan mendapatkan hadiah total Rp4,4 juta.
Bagi pengguna atau masyarakat yang tertarik untuk berpartisipasi dalam Likee Fakultas Drama sesi berikutnya, pengguna hanya perlu melakukan reservasi menggunakan akun Likee-nya.(Baca juga: UU Cipta Kerja Disahkan, BEM UI: Kabar Duka dari Senayan, Matinya Nurani )
(iqb)