Alasan Privasi, Zoom Perbolehkan Pengguna Berbayar Pilih Data Center

Rabu, 15 April 2020 - 13:52 WIB
loading...
Alasan Privasi, Zoom...
Aplikasi zoom. FOTO/ Ist
A A A
JAKARTA - Demi alasan keamanan, platfrom konferensi video Zoom nantinya akan memperbolehkan pengguna berbayar memilih panggilannya akan dialihkan ke data center di region mana.

Kebijakan ini akan berlaku mulai 18 April mendatang. Demikian diumumkan oleh Zoom dalam unggahan blognya.

Perubahan ini dibuat setelah ada laporan dari Citizen Lab milik University of Toronto.

Dalam temuan Citizen Lab, Zoom mengalihkan kunci enkripsi sejumlah panggilan ke server mereka yang ada di Tiongkok. Padahal, pengguna-pengguna tersebut tidak berlokasi di Tiongkok.

Zoom menyebut, para pengguna berbayar bakal bisa memilih panggilannya akan diarahkan ke data center tertentu, sesuai dengan region mereka.

Saat ini Zoom mengelompokkan pusat data ke dalam wilayah Australia, Kanada, Cina, Eropa, India, Jepang / Hong Kong, Amerika Latin, dan Amerika Serikat.

Perlu dicatat, hanya pengguna berbayar Zoom yang bisa memilih lokasi data center. Sementara, pengguna yang memakai layanan Zoom secara gratis tidak bisa mengubah wilayah data center.

Artinya pengguna gratisan di luar China tidak bisa protes jika pihak Zoom mengarahkan panggilan mereka ke data center yang ada di China.

Dilaporkan sebelumnya pada 3 April, Citizen Lab mempublikasikan laporan mereka yang mendeskripsikan bagaimana Zoom kadang mengarahkan panggilan ke server China.

Secara teori, pemerintah China bisa meminta Zoom untuk menyerahkan data-data panggilan Zoom termasuk kunci enkripsi tersebut kepada pemerintah.

CEO Zoom Eric Yuan mengakui, pihaknya terburu-buru menambah kapasitas server untuk memenuhi kebutuhan besar pengguna akan Zoom selama pandemi Covid-19.

"Kami gagal mengimplementasikan praktik geo-fencing kami yang biasa dan kemungkinan sejumlah panggilan video meeting terhubung ke sistem Tiongkok," kata Yuan dikutip dari The Verge, Rabu (15/4/2020)

Ia juga mengatakan, hal tersebut bukanlah situasi yang disengaja dan perusahaan memperbaiki masalah ini.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)