Cerdas, Mahasiswa XL Future Leaders Ciptakan Belasan Solusi Berbasis IoT

Sabtu, 26 September 2020 - 20:00 WIB
loading...
A A A
Dalam menggarap proyek IoT, para mahasiswa XLFL mendapatkan bimbingan dari X-Camp, laboratorium pengembangan IoT pertama di Asia Tenggara yang disertifikasi oleh GSMA dan dimiliki XL Axiata. Pengembangan proyek-proyek mahasiswa XLFL tersebut juga melibatkan tim IMDP (IoT makers Development Program) sebagai tim pengembang.

"Tim IMDP ini sendiri terdiri dari puluhan mahasiswa non XLFL yang berasal dari beberapa kampus. Mereka merupakan peserta program khusus pengembangan IoT," sebutnya.

Jadi, lanjut dia, pembagian tugasnya ialah mahasiswa XLFL melakukan riset pasar, survei, mendapatkan informasi kebutuhan calon pengguna, dan membuka potensi untuk tahap komersialisasi. Lalu tim IMDP membantu membuat prototipe dari mulai perakitan hardware, firmware programming, hingga aplikasi di lapangan. Semua proses berada dalam bimbingan X-Camp.

Butuh Keahlian di Luar Teknis
Feby mengutarakan, para mahasiswa XLFL merasa mendapatkan banyak pelajaran dari membuat proyek IoT. Durasi waktu yang panjang untuk menyelesaikan proyek, hingga hampir setahun, juga menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.

Selain itu, membangun suatu proyek IoT tidak hanya membutuhkan keahlian dalam teknologi digital. Namun butuh berbagai kompetensi nonteknis. Misalnya manajemen tim, baik dalam membagi tugas, membangun kerja sama tim, hingga menjaga emosi. Selain itu, mereka juga harus mampu mengedukasi pasar potensial hingga bernegosiasi.

“Awalnya saya beranggapan bahwa IoT itu hanya bisa dibuat oleh mereka yang memiliki background IT atau ilmu komputer serta mengerti tentang coding. Namun, setelah mengerjakannya, IoT ternyata bukan hanya memerlukan kemampuan teknis, tapi juga skill untuk menganalisa permasalahan melalui kacamata orang yang menghadapi permasalahan secara langsung," timpal Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata Feby Sallyanto.

Untuk bisa menganalisa dan mengambil kesimpulan, seseorang harus membiasakan dirinya untuk memposisikan diri di pihak lain. Oleh karena itu, skill utama yang harus dibiasakan di era digital ini adalah berempati terhadap suatu permasalahan supaya bisa membantu mengatasinya dengan tepat melalui IoT,” tutur Doni Susanto.

XL Axiata memandang IoT sebagai salah satu driver Revolusi Industri 4.0 yang memberikan spektrum baru kepada para mahasiswa XLFL sebagai calon pemimpin masa depan. Sebagai teknologi yang sangat erat dengan kehidupan masyaratkat, IoT punya peran penting pada kemajuan di masa depan, di berbagai sektor bisnis maupun layanan publik.

"Jika ingin menjadi pemimpin yang mumpuni di masa depan, mereka setidaknya harus menguasasi teknologi digital, salah satunya IoT," tambah Feby. (Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 10 Resmi Dibuka, Kuota Tersisa 116.261 )

Karena itu, tegas dia, program XLFL mulai menempatkan proyek IoT sebagai salah satu tugas wajib bagi mahasiswa peserta program yang harus diselesaikan sebagai syarat kelulusan. Ke-18 proyek yang saat ini masih diselesaikan para mahasiswa adalah hasil dari tugas wajib tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2388 seconds (0.1#10.140)