Aino Indonesia Sebut Adaptasi Digital Paling Cepat Diterima saat Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Virus Corona yang mengepun Indonesia sejak Maret 2020 lalu memaksa masyarakat Indonesia untuk berdaptasi menggunakan teknologi digital.
BACA JUGA - Relawan Banyak yang Tumbang, Peneliti Oxford Minta Tes Vaksin COVID-19 Dihentikan
Aino Indonesia , perusahaan pembayaran elektronik terintegrasi terkemuka di Indonesia, mengamati terjadi perubahan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang cukup signifikan dalam enam bulan terakhir semenjak pandemi menerpa Indonesia.
Salah satu adaptasi yang cepat diadopsi adalah mulai melibatkan teknologi dalam aktivitas harian, seperti menggunakan layanan konferensi video untuk bekerja atau belajar dari rumah. Survei menunjukkan bahwa pergeseran pola bekerja dan belajar ini akan tetap terjadi selama beberapa waktu ke depan meskipun pandemi berakhir, yang mana 77 persen pekerja tetap ingin untuk bekerja dari rumah karena merasa sama produktifnya dengan bekerja di kantor. BACA JUGA - Baru Disuntik Vaksin Buatan China, Pulang dari Semarang Relawan Ini Positif Corona
Revolusi kebiasaan masyarakat juga terjadi di pola berbelanja dan bagaimana melakukan pembayaran. Berdasarkan analisa yang Aino Indonesia lakukan terhadap pola pembayaran yang dilakukan masyarakat melalui media pembayarannya, konsumen saat ini lebih memilih untuk melakukan pembayaran nontunai, yang mana penggunaan pembayaran digital sejumlah 56% di Indonesia. Berdasarkan prediksi Boston Consultant Group, pembayaran digital akan semakin diminati masyarakat dari 47% saat ini hingga 84% di tahun 2025 di Asia Tenggara. Meningkatnya pembayaran digital ini dirasakan masyarakat lebih aman dan nyaman di tengah pandemi karena tidak ada sentuhan fisik dengan uang tunai, pembayaran juga dirasa lebih cepat hanya menggunakan perangkat telepon pintar dan laptop yang dapat diakses langsung oleh masyarakat.
Meningkatnya pembayaran digital ini juga seiring dengan semakin meroketnya minat belanja online oleh masyarakat. Berdasarkan data dari MarkPlus.inc tercatat peningkatan belanja online dari 4,7% sebelum pandemi menjadi 28,9% di masa pandemi. Data Redseer menambahkan terdapat 51% masyarakat yang baru pertama kali berbelanja online di masa pandemi ini.
Terkait perubahan perilaku masyarakat ini, Hastono Bayu, CEO Aino Indonesia mengatakan, “Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembayaran elektronik, kami menyambut baik semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan berbagai teknologi digital. Pandemi mengubah banyak kebiasaan masyarakat, sehingga mengubah preferensi masyarakat terhadap sesuatu. Percepatan adopsi digital ini mengubah lanskap bisnis, sehingga menuntut banyak pelaku usaha untuk secepatnya beradaptasi memenuhi preferensi konsumen yang berevolusi. Aino Indonesia sebagai perusahaan yang berbasis pengembangan riset berusaha memberikan contoh dengan menyediakan berbagai inovasi produk untuk memenuhi preferensi konsumen di Indonesia. Kuatnya inovasi yang Aino lakukan ini sebagai bentuk usaha dan komitmen kami untuk menjadi mitra terpercaya bagi pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan mereka di bidang pembayaran elektronik dan digital.”
Setelah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibuka oleh pemerintah dan digiatkannya kembali roda ekonomi, masyarakat menyambut baik inisiatif tersebut. Hal ini terlihat dari semakin besarnya keinginan masyarakat untuk kembali berwisata setelah jenuh beberapa bulan hanya beraktivitas di rumah. Tren berwisata juga mengalami perubahan, kini 56% masyarakat lebih nyaman untuk berwisata di dalam kota, 41% memilih tempat wisata alternatif yang tidak terlalu ramai untuk menghindari berkerumun dan untuk menjaga penerapan physical distancing yang dianjurkan pemerintah. Hal ini sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk lebih menggalakkan wisata kota atau urban tourism dalam satu tahun ke depan. Preferensi masyarakat dalam berwisata pun sekarang berubah, menurut survei yang Google lakukan kini masyarakat lebih menitikberatkan pada aspek kesehatan, kebersihan, dan keamanan sebagai faktor utama yang membuat mereka tergerak untuk berwisata. Hal ini menunjukkan adanya permintaan yang tinggi dari masyarakat agar tempat tujuan wisata dapat memenuhi standard kebersihan dan kesehatan untuk menjamin kenyamanan berwisata masyarakat.
“Melihat tingginya minat wisata masyarakat yang menginginkan wisata yang aman dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk kembali menggerakkan perekonomian melalui pariwisata, Aino Indonesia sebagai perusahaan nasional berupaya untuk membantu pemerintah dengan menginisiasi program Aino Urban Tourism Solution, yaitu program menggiatkan pariwisata yang terpadu di dalam kota dengan bantuan teknologi dari hulu ke hilir dengan menyediakan pengalaman berwisata yang baru bagi masyarakat dengan sistem pembayaran yang nirsentuh dengan memanfaatkan berbagai teknologi pembayaran terbaru yang semakin mengarah pada penggunaan alat yang lebih sedikit (less device) sehingga lebih efisien dan praktis.”, jelas Bayu kemudian.
Lihat Juga: Rayakan Sumpah Pemuda 2024, Menkomdigi Dorong Generasi Muda Bangun Sektor Digital Nasional
BACA JUGA - Relawan Banyak yang Tumbang, Peneliti Oxford Minta Tes Vaksin COVID-19 Dihentikan
Aino Indonesia , perusahaan pembayaran elektronik terintegrasi terkemuka di Indonesia, mengamati terjadi perubahan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang cukup signifikan dalam enam bulan terakhir semenjak pandemi menerpa Indonesia.
Salah satu adaptasi yang cepat diadopsi adalah mulai melibatkan teknologi dalam aktivitas harian, seperti menggunakan layanan konferensi video untuk bekerja atau belajar dari rumah. Survei menunjukkan bahwa pergeseran pola bekerja dan belajar ini akan tetap terjadi selama beberapa waktu ke depan meskipun pandemi berakhir, yang mana 77 persen pekerja tetap ingin untuk bekerja dari rumah karena merasa sama produktifnya dengan bekerja di kantor. BACA JUGA - Baru Disuntik Vaksin Buatan China, Pulang dari Semarang Relawan Ini Positif Corona
Revolusi kebiasaan masyarakat juga terjadi di pola berbelanja dan bagaimana melakukan pembayaran. Berdasarkan analisa yang Aino Indonesia lakukan terhadap pola pembayaran yang dilakukan masyarakat melalui media pembayarannya, konsumen saat ini lebih memilih untuk melakukan pembayaran nontunai, yang mana penggunaan pembayaran digital sejumlah 56% di Indonesia. Berdasarkan prediksi Boston Consultant Group, pembayaran digital akan semakin diminati masyarakat dari 47% saat ini hingga 84% di tahun 2025 di Asia Tenggara. Meningkatnya pembayaran digital ini dirasakan masyarakat lebih aman dan nyaman di tengah pandemi karena tidak ada sentuhan fisik dengan uang tunai, pembayaran juga dirasa lebih cepat hanya menggunakan perangkat telepon pintar dan laptop yang dapat diakses langsung oleh masyarakat.
Meningkatnya pembayaran digital ini juga seiring dengan semakin meroketnya minat belanja online oleh masyarakat. Berdasarkan data dari MarkPlus.inc tercatat peningkatan belanja online dari 4,7% sebelum pandemi menjadi 28,9% di masa pandemi. Data Redseer menambahkan terdapat 51% masyarakat yang baru pertama kali berbelanja online di masa pandemi ini.
Terkait perubahan perilaku masyarakat ini, Hastono Bayu, CEO Aino Indonesia mengatakan, “Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembayaran elektronik, kami menyambut baik semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan berbagai teknologi digital. Pandemi mengubah banyak kebiasaan masyarakat, sehingga mengubah preferensi masyarakat terhadap sesuatu. Percepatan adopsi digital ini mengubah lanskap bisnis, sehingga menuntut banyak pelaku usaha untuk secepatnya beradaptasi memenuhi preferensi konsumen yang berevolusi. Aino Indonesia sebagai perusahaan yang berbasis pengembangan riset berusaha memberikan contoh dengan menyediakan berbagai inovasi produk untuk memenuhi preferensi konsumen di Indonesia. Kuatnya inovasi yang Aino lakukan ini sebagai bentuk usaha dan komitmen kami untuk menjadi mitra terpercaya bagi pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan mereka di bidang pembayaran elektronik dan digital.”
Setelah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibuka oleh pemerintah dan digiatkannya kembali roda ekonomi, masyarakat menyambut baik inisiatif tersebut. Hal ini terlihat dari semakin besarnya keinginan masyarakat untuk kembali berwisata setelah jenuh beberapa bulan hanya beraktivitas di rumah. Tren berwisata juga mengalami perubahan, kini 56% masyarakat lebih nyaman untuk berwisata di dalam kota, 41% memilih tempat wisata alternatif yang tidak terlalu ramai untuk menghindari berkerumun dan untuk menjaga penerapan physical distancing yang dianjurkan pemerintah. Hal ini sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk lebih menggalakkan wisata kota atau urban tourism dalam satu tahun ke depan. Preferensi masyarakat dalam berwisata pun sekarang berubah, menurut survei yang Google lakukan kini masyarakat lebih menitikberatkan pada aspek kesehatan, kebersihan, dan keamanan sebagai faktor utama yang membuat mereka tergerak untuk berwisata. Hal ini menunjukkan adanya permintaan yang tinggi dari masyarakat agar tempat tujuan wisata dapat memenuhi standard kebersihan dan kesehatan untuk menjamin kenyamanan berwisata masyarakat.
“Melihat tingginya minat wisata masyarakat yang menginginkan wisata yang aman dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk kembali menggerakkan perekonomian melalui pariwisata, Aino Indonesia sebagai perusahaan nasional berupaya untuk membantu pemerintah dengan menginisiasi program Aino Urban Tourism Solution, yaitu program menggiatkan pariwisata yang terpadu di dalam kota dengan bantuan teknologi dari hulu ke hilir dengan menyediakan pengalaman berwisata yang baru bagi masyarakat dengan sistem pembayaran yang nirsentuh dengan memanfaatkan berbagai teknologi pembayaran terbaru yang semakin mengarah pada penggunaan alat yang lebih sedikit (less device) sehingga lebih efisien dan praktis.”, jelas Bayu kemudian.
Lihat Juga: Rayakan Sumpah Pemuda 2024, Menkomdigi Dorong Generasi Muda Bangun Sektor Digital Nasional
(wbs)