Selamat Tinggal OS Android, Huawei Luncurkan Ponsel OS Harmony Tahun Depan

Senin, 07 September 2020 - 20:28 WIB
loading...
Selamat Tinggal OS Android, Huawei Luncurkan Ponsel OS Harmony Tahun Depan
Tahun depan Huawei akan meluncurkan ponsel berbasis OS Harmony. Ini menandakan mereka siap ditinggalkan oleh OS Android milik Google karena larangan dagang Administrasi Donald Trump. Foto/Ist
A A A
SHENZHEN - Tahun lalu, setelah Departemen Perdagangan AS melarang Huawei dari rantai pasokannya di AS, pabrikan telepon dan peralatan jaringan China itu bergegas mencari sumber baru. (Baca juga: 2 Lubang Hitam Terkuat Mau Tabrakan, Bahayakah untuk Warga Bumi? )

Satu pemasok di Amerika yang paling terlewatkan adalah Google , karena larangan tersebut mencegah mereka mengirimkan versi Layanan Seluler Google Android ke Huawei. Meskipun tidak masalah di China lantaran sebagian besar aplikasi Android Google memang dilarang, merek tidak dapat melengkapi model internasionalnya dengan ekosistem Google sehingga membuat pabrikan berpotensi kehilangan penjualan.

Pada Agustus 2019, Huawei mengumumkan telah mengembangkan sistem operasi (OS) baru bernama Harmony. Banyak yang beranggapan sistem operasi baru ini bakal segera digunakan Huawei untuk menggantikan Android. Ternyata tidak demikian.

Richard Yu, CEO Grup Konsumen Huawei, menunjukkan bahwa Harmony didasarkan pada mikrokernel yang memungkinkannya digunakan pada berbagai perangkat seperti speaker pintar, tablet, jam tangan pintar, komputer, mobil, dan smartphone. Huawei juga mencatat bahwa HarmonyOS akan berfungsi pada perangkat yang dilengkapi dengan RAM dalam jumlah kecil dan yang membutuhkan memori ratusan gigabyte. Sejauh ini, Harmony OS hanya tersedia untuk konsumen di televisi.

Menurut laman MyFixGuide, Yu, hari ini, mengatakan, pada tahun 2021, Huawei akan mengirimkan handset pertamanya yang didukung oleh HarmonyOS. Apa yang memicu pengumuman oleh eksekutif lama Huawei ini adalah kabar bahwa perusahaan berencana memperkenalkan versi kedua Harmony OS pada Kamis (10/9/2020) mendatang, selama HDC Developers Conference 2020.

Beberapa perangkat baru yang diberdayakan oleh sistem operasi segera diumumkan. Tahun ini Huawei mengungkapkan bahwa jam tangan pintar barunya akan digerakkan oleh HarmonyOS.

Yu mengakui Huawei telah memiliki smartphone yang menjalankan HarmonyOS, tetapi perusahaan harus menunggu karena ada kesepakatan dengan Google. Namun bukan berarti perusahaan tidak memiliki harapan yang tinggi untuk platform tersebut di masa mendatang. Eksekutif raksasa Shenzhen itu meyakini HarmonyOS pada akhirnya akan menjadi platform dunia.

Dalam pidatonya sebelumnya, Yu, mengatakan, seri Huawei Mate 40 mendatang akan ditenagai oleh chip Kirin 5nm seri baru, Kirin 9000. Komponen-komponen ini tidak hanya akan diproduksi menggunakan proses 5nm baru, tapi juga akan memiliki tenaga yang lebih kuat.

Kemampuan 5G dan AI, CPU, dan GPU. Tetapi aturan ekspor baru yang diberlakukan oleh AS mencegah pabrikan pengecoran prosesor mengirimkan chip ke Huawei yang dibuat menggunakan teknologi Amerika. "Sayangnya, di bawah sanksi Amerika Serikat, TSMC hanya menerima pesanan sebelum tanggal 15 September. Pada 15 September, TSMC tidak akan dapat memproduksi chip untuk Huawei. Jadi Kirin 9000 mungkin merupakan generasi terakhir Huawei Kirin high- chip akhir," ungkap Yu.

Huawei adalah pelanggan terbesar kedua TSMC setelah Apple tahun lalu, tetapi pengecoran individu terbesar di dunia tidak akan diizinkan untuk mengirim ke pabrikan China setelah 14 September. Hingga tanggal itu, TSMC dilaporkan menjalankan jalur perakitannya selama 24 jam sehari untuk memproduksi sebanyak mungkin chip hingga tidak diizinkan untuk dikirim ke Huawei.

Pabrik pengecoran terbesar di China, SMIC, bukanlah pengganti yang layak karena merupakan beberapa node proses di belakang TSMC. Desainer chip Mediatek dilaporkan telah meminta izin untuk mengembangkan chip mutakhir untuk Huawei. Tampaknya tidak mungkin bagi perusahaan untuk mendapatkan izin itu dari AS, terutama mengingat Mediatek mengandalkan TSMC untuk memproduksi chipnya. Selain itu, pejabat administrasi di AS telah mengeluh tentang kemampuan Huawei untuk menghindari larangan Daftar Entitas. (Baca juga: Zona Oranye, Positif Corona di Kota Bogor Kembali Bertambah 22 Orang )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1646 seconds (0.1#10.140)