2 Lubang Hitam Terkuat Mau Tabrakan, Bahayakah untuk Warga Bumi?

Senin, 07 September 2020 - 19:44 WIB
loading...
2 Lubang Hitam Terkuat...
Tampak ilustrasi dari tabrakan dua lubang hitam di luar angkasa. Foto/Carol & Mike Werner/Visual Unlimited, INC./Science Photo Library
A A A
JAKARTA - Para astronom telah mendeteksi tabrakan lubang hitam yang paling kuat, paling jauh, dan paling membingungkan dengan menggunakan gelombang gravitasi. Dari dua raksasa yang menyatu ini, setidaknya satu -volumenya 85 kali lipat Matahari- memiliki massa yang dianggap terlalu besar untuk terlibat dalam peristiwa semacam itu. (Baca juga: Realme Ikhlaskan Harga Ponsel Didiskon Habis-habisan saat Mega Sale )

Para peneliti memperkirakan, dari penggabungan lubang hitam tersebut menghasilkan lubang hitam dengan hampir 150 massa Matahari. Ini menempatkannya pada kisaran di mana tidak ada lubang hitam yang pernah terlihat secara meyakinkan seperti ini sebelumnya.

“Segala sesuatu tentang penemuan ini sangat membingungkan,” kata Simon Portegies Zwart, ahli astrofisika komputasi di Universitas Leiden, Belanda, seperti dilansir Live Science.

Secara khusus, papar dia, itu menegaskan keberadaan lubang hitam 'massa menengah': objek yang jauh lebih masif daripada bintang biasa, tetapi tidak sebesar lubang hitam supermasif yang menghuni pusat galaksi.

Ilya Mandel, ahli astrofisika teoritis di Monash University, Melbourne, Australia, menyebut temuan itu "sangat tidak terduga". Peristiwa tersebut terdeteksi pada 21 Mei 2019 oleh detektor ganda Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) di Amerika Serikat dan oleh observatorium Virgo yang lebih kecil di dekat Pisa, Italia. Ini dinamai GW190521 setelah tanggal pendeteksiannya.

Sejak 2015, LIGO dan Virgo telah memberikan wawasan baru tentang kosmos dengan merasakan gelombang gravitasi. Riak-riak dalam struktur ruang-waktu ini dapat mengungkap peristiwa seperti penggabungan lubang hitam yang biasanya tidak terlihat dengan teleskop biasa.

Dari sifat-sifat gelombang gravitasi, seperti bagaimana mereka berubah nada, astrofisikawan dapat memperkirakan ukuran dan fitur lain dari objek yang memproduksinya saat mereka berputar satu sama lain. Ini telah merevolusi studi lubang hitam, memberikan bukti langsung untuk lusinan objek ini, mulai dari massa beberapa hingga sekitar 50 kali massa Matahari.

Massa ini konsisten dengan lubang hitam yang terbentuk dengan cara 'konvensional' -ketika bintang yang sangat besar kehabisan bahan bakar untuk terbakar dan runtuh karena beratnya sendiri. Tetapi teori konvensional mengatakan keruntuhan bintang seharusnya tidak menghasilkan lubang hitam antara 65 dan 120 massa Matahari.

Sebab menjelang akhir hidup mereka, bintang dalam kisaran ukuran tertentu menjadi sangat panas di pusatnya. Sehingga mereka mulai mengubah foton menjadi pasangan partikel dan antipartikel -sebuah fenomena yang disebut ketidakstabilan pasangan. Hal ini memicu peledakan inti oksigen yang meledak-ledak, yang merobek bintang hingga terpisah, menghancurkannya sepenuhnya.

Dalam penemuan terbaru mereka, detektor LIGO dan Virgo hanya merasakan empat riak terakhir yang dihasilkan oleh lubang hitam spiral, dengan frekuensi yang meningkat dari 30 menjadi 80 Hertz dalam sepersepuluh detik. Sementara lubang hitam yang relatif lebih kecil terus 'berkicau' hingga frekuensi yang lebih tinggi, lubang hitam yang sangat besar bergabung lebih awal, dan hampir tidak memasuki ujung bawah rentang frekuensi yang sensitif terhadap detektor.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Keberadaan Alien
Lomba Balap Sperma untuk...
Lomba Balap Sperma untuk Tes Kesuburan Siap Digelar di AS
Chip Nubbin Siap Bawa...
Chip Nubbin Siap Bawa Manusia Masuk ke Dimensi Alam Tak Kasat Mata
Bukti Terkuat Adanya...
Bukti Terkuat Adanya Kehidupan di Luar Bumi Ditemukan
Jawaban Kenapa Kucing...
Jawaban Kenapa Kucing Berwarna Oranye Punya Banyak Kelebihan Akhirnya Terungkap
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan...
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya
Ilmuwan Gunakan AI untuk...
Ilmuwan Gunakan AI untuk Bicara dengan Lumba-lumba
Rekomendasi
Keuskupan Ruteng Ajak...
Keuskupan Ruteng Ajak Umat Gelar Misa Arwah Mengenang Paus Fransiskus
Sinopsis Original Series...
Sinopsis Original Series Vision+ di RCTI Cidro Asmoro Eps 2: Daru Bikin Kecewa Gara-gara Gagal Ajak Sahabat Bertemu Idola
Pasar Saham Menghijau,...
Pasar Saham Menghijau, IHSG Dibuka Menguat ke Level 6.455
Berita Terkini
YouTube Akan Terjemahkan...
YouTube Akan Terjemahkan Bahasa secara Otomatis dengan AI
6 jam yang lalu
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
13 jam yang lalu
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
1 hari yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
1 hari yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
1 hari yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
1 hari yang lalu
Infografis
3 Anggota NATO Tolak...
3 Anggota NATO Tolak Gagasan Trump untuk Mengusir Warga Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved