Canggih, Microsoft Buat Alat Identifikasi Mis-informasi
loading...
A
A
A
REDMOND - Pandemik COVID-19 dan jelang Pemilihan Presiden AS membuat keduanya dijadikan bahan berita yang disebarkan secara salah. Sebagai bagian dari Program Defending Democracy (membela demokrasi), Microsoft meluncurkan alat baru untuk memerangi misinformasi, khususnya deepfake. (Baca juga: Cerdik, Malware Shlayer Berhasil Menyusup ke Sistem macOS Apple )
Alat yang diberi nama Microsoft Video Authenticator akan menganalisis gambar diam dan gambar video, lalu membagikan seberapa besar kemungkinan media dimanipulasi secara artifisial.
Pengguna akan melihat skor kepercayaan atau persentase peluang, bahwa berita dimanipulasi, dan dalam video, skor tersebut akan ditampilkan secara real-time di setiap frame.
Melansir laman Engadget, Jumat (4/9/2020), Microsoft mengatakan, alat tersebut bekerja dengan mendeteksi elemen halus yang mungkin tidak dapat dideteksi oleh manusia. (Baca juga: Anies Sidak Malam-Malam untuk Melihat Kepatuhan Pelaku Usaha Terapkan Protokol Kesehatan )
Perusahaan juga akan mengizinkan produsen konten untuk menambahkan hash dan sertifikat digital ke konten yang mereka produksi. Label tersebut akan disertakan dalam metadata konten dan pembaca akan ada sebagai ekstensi browser memeriksa bahwa sertifikat cocok dengan hash. Ini akan membantu meyakinkan penonton bahwa konten tersebut asli dan belum diubah.
Alat yang diberi nama Microsoft Video Authenticator akan menganalisis gambar diam dan gambar video, lalu membagikan seberapa besar kemungkinan media dimanipulasi secara artifisial.
Pengguna akan melihat skor kepercayaan atau persentase peluang, bahwa berita dimanipulasi, dan dalam video, skor tersebut akan ditampilkan secara real-time di setiap frame.
Melansir laman Engadget, Jumat (4/9/2020), Microsoft mengatakan, alat tersebut bekerja dengan mendeteksi elemen halus yang mungkin tidak dapat dideteksi oleh manusia. (Baca juga: Anies Sidak Malam-Malam untuk Melihat Kepatuhan Pelaku Usaha Terapkan Protokol Kesehatan )
Perusahaan juga akan mengizinkan produsen konten untuk menambahkan hash dan sertifikat digital ke konten yang mereka produksi. Label tersebut akan disertakan dalam metadata konten dan pembaca akan ada sebagai ekstensi browser memeriksa bahwa sertifikat cocok dengan hash. Ini akan membantu meyakinkan penonton bahwa konten tersebut asli dan belum diubah.
(iqb)