Google Diyakini Jadi Alat yang Membantu Israel untuk Musnahkan Palestina

Minggu, 26 Januari 2025 - 15:36 WIB
loading...
A A A
Kontraknya berawal pada 2021 dan telah diperbarui secara berkala hingga Oktober 2023. Salah satu lampiran dokumen tersebut mencakup daftar perusahaan dan kantor pemerintah Israel sebagai subjek tender, namun tidak mewajibkan entitas mana pun untuk membeli layanan cloud.

Di sisi lain terdapat daftar pelanggan cloud wajib yang mencakup entitas negara, seperti Bank of Israel, Otoritas Bandara Israel, dan Divisi Pemukiman, sebuah badan kuasi-pemerintah yang bertugas memperluas koloni Israel di Tepi Barat. Dua produsen senjata milik negara Israel yang paling terkemuka, Israel Aerospace Industries dan Rafael Advanced Defense Systems termasuk dalam daftar.

“Kontrak Proyek Nimbus berjalan di cloud komersial kami dengan pemerintah Israel yang setuju untuk mematuhi Ketentuan Layanan dan Kebijakan Penggunaan kami. Di seluruh divisi Google jelas bahwa kami tidak akan merancang atau menerapkan aplikasi AI sebagai senjata atau sistem senjata, atau untuk pengawasan massal,” terang pihak Google.

Meski hanya menyebutkan layanan umum Google semata, sejatinya pihak militer Israel menggunakan pengenalan wajah Google Photos untuk memetakan, mengidentifikasi, dan membuat daftar target warga Palestina di Gaza.

Google tidak mengonfirmasi apakah mereka mengizinkan penggunaan perangkat lunaknya untuk tujuan ini. Baik Google dan Amazon mengatakan pekerjaan mereka dipandu oleh Prinsip Panduan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Bisnis dan HAM.
(wbs)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2502 seconds (0.1#10.140)