Seperti Harimau, Hewan Endemik Tanah Jawa Ini Terancam Tinggal Cerita

Jum'at, 10 Januari 2025 - 14:48 WIB
loading...
Seperti Harimau, Hewan...
Hewan Endemik Tanah Jawa Ini Terancam Tinggal Cerita. FOTO/ Raptor Indonesia
A A A
NGAWI - Burung Elang Jawa atau Javan Hawk Eagle (Nisaetus bartelsi) adalah salah satu hewan endemik tanah Jawa yang terancam punah selain Harimau Jawa.



Terlebih lagi dengan sifatnya yang monogami atau hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya dan hanya satu telur dalam setiap kelahirannya. Membuat populasi Elang Jawa memiliki angka hidup yang cenderung lebih rendah.

Publikasi baru oleh Journal of Raptor Research yang dikeluarkan November 2023 memberikan sedikit titik cerah untuk populasi Elang Jawa. Dalam penelitian tersebut diketahui terdapat kenaikan dalam populasi Elang Jawa.

Tahun 2009 populasinya hanya menyentuh angka 325 pasangan yang siap kawin dan saat rentang 2008 hingga 2019 penelitian, diketahui jumlah ini bertambah hingga 511 pasangan kawin.

Burung ini adalah burung yang sangat bergantung dengan hutan primer untuk berkembang biak dan bersarang.

Terutama pohon-pohon tinggi untuk mengerami telurnya. Terlebih lagi diketahui 70% habitat Elang Jawa berada dalam kawasan hutan lindung dan bahkan sisanya berada di lahan-lahan pertanian dan kebun warga.

Hal ini menjadi polemik yang serius karena degradasi lahan membuat Elang Jawa kehilangan tempat bersarangnya dan harus beradaptasi dengan menjadikan area pertanian sebagai tempat berkembang biaknya.

Degradasi lahan dikhawatirkan akan membuat semakin sedikit hutan primer di Indonesia. Peneliti pun mencatat terjadinya penurunan habitat selama masa penelitian berlangsung hal ini dikarenakan degradasi hutan yang signifikan membuat berkurangnya variasi makanan yang tersedia bagi Elang Jawa.

Selain dari itu peneliti juga menyarankan untuk melakukan pemetaan ukuran habitat, hal ini dilakukan sebagai upaya perluasan area habitat bagi Elang Jawa meskipun tidak didalam kawasan hutan lindung. Melakukan konektivitas habitat dinilai penting karena untuk mengatasi masalah isolasi dan fragmentasi habitat yang terjadi.

Dilakukannya penghubungan petak-petak kecil habitat menjadi lebih besar, membuat populasi Elang Jawa dapat mempertahankan keragaman genetiknya dan meningkatkan ketahanan terhadap ancaman eksternal.

Selain degradasi lahan, deforestasi, dan perdagangan satwa liar ilegal secara daring juga masih banyak ditemukan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Video YouTube Pertama...
Video YouTube Pertama Berusia 20 Tahun telah Ditonton 355 Juta Kali
Apple Siapkan Perangkat...
Apple Siapkan Perangkat Andalan untuk Gantikan iPhone
Arkeolog Temukan Wajah...
Arkeolog Temukan Wajah Asli Pribumi Eropa di dalam Gua
Dokter Temukan Jantung...
Dokter Temukan Jantung Kedua dalam Tubuh Manusia
Sehari di Uranus Diklaim...
Sehari di Uranus Diklaim Melebihi Waktu 24 Jam di Bumi
Sel kulit Manusia Diklaim...
Sel kulit Manusia Diklaim Diam-diam Berteriak untuk Berkomunikasi
Oksigen di Galaksi Terjauh...
Oksigen di Galaksi Terjauh Ungkap Rahasia Awal Mula Kehidupan di Bumi
Yahoo Jual TechCrunch,...
Yahoo Jual TechCrunch, Ini Alasannya
Cuaca Kering Picu Kebakaran...
Cuaca Kering Picu Kebakaran Hutan Besar di Korea Selatan
Rekomendasi
Jual Beli Properti di...
Jual Beli Properti di Jakarta, Wajib Pahami Aturan BPHTB Ini
Pramono Anung Ditemani...
Pramono Anung Ditemani Charles Honoris Melayat ke Rumah Duka Brando Susanto
Inovasi BNIdirect Raih...
Inovasi BNIdirect Raih 3 Penghargaan dari The Digital Banker
Berita Terkini
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
1 jam yang lalu
10 Game Terburuk di...
10 Game Terburuk di Dunia, Penuh Bug dan Grafis Mengecewakan
4 jam yang lalu
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
4 jam yang lalu
Tema PlayStation Klasik...
Tema PlayStation Klasik Kini Bisa Dipakai di PS5
4 jam yang lalu
Video YouTube Pertama...
Video YouTube Pertama Berusia 20 Tahun telah Ditonton 355 Juta Kali
8 jam yang lalu
Ilmuwan Temukan Olo...
Ilmuwan Temukan Olo Warna Baru yang Belum Dilihat oleh Manusia
12 jam yang lalu
Infografis
Seperti Harimau, Elang...
Seperti Harimau, Elang Jawa Terancam Tinggal Cerita
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved