Mengapa Apple Gagal dengan Vision Pro?
loading...
A
A
A
- Harga Tinggi: Dengan harga USD 3.499 (sekitar Rp 55 juta), Vision Pro jauh lebih mahal dibandingkan kebanyakan headset AR generasi pertama lainnya.
- Desain Canggung: Desain Vision Pro yang relatif besar membuatnya tidak nyaman untuk penggunaan jangka panjang.
- Kekhawatiran Kesehatan: Kekhawatiran terkait dampak kesehatan, seperti ketegangan mata, sakit kepala, dan masalah kognitif, telah menimbulkan keraguan.
- Penggunaan Terbatas: Vision Pro kurang mampu menggantikan perangkat lunak penyuntingan tradisional seperti Final Cut Pro, yang masih lebih disukai oleh para profesional.
Namun berbagai kekurangan telah membuatnya sulit diterima, terutama di kalangan profesional perfilman dan penyuntinganvideo.
- Desain Canggung: Desain Vision Pro yang relatif besar membuatnya tidak nyaman untuk penggunaan jangka panjang.
- Kekhawatiran Kesehatan: Kekhawatiran terkait dampak kesehatan, seperti ketegangan mata, sakit kepala, dan masalah kognitif, telah menimbulkan keraguan.
- Penggunaan Terbatas: Vision Pro kurang mampu menggantikan perangkat lunak penyuntingan tradisional seperti Final Cut Pro, yang masih lebih disukai oleh para profesional.
Kesimpulan: Produk yang Terlalu Maju untuk Zamannya?
Kesimpulannya, Apple Vision Pro adalah produk yang mungkin terlalu maju di zamannya. Terobosan teknologinya memang mengesankan, terutama dalam hal kualitas tampilan dan pengalaman imersif.Namun berbagai kekurangan telah membuatnya sulit diterima, terutama di kalangan profesional perfilman dan penyuntinganvideo.
(dan)