Yuk, Jadi Netizen Pintar! Lindungi Diri dari Penipuan Online

Rabu, 23 Oktober 2024 - 14:29 WIB
loading...
Yuk, Jadi Netizen Pintar!...
Foto: Doc. Istimewa
A A A
JAKARTA - Berselancar di dunia maya lewat berbagai macam bersosial media memang begitu menyenangkan dan tak jarang, bisa bertemu dengan teman baru bahkan jodoh. Akan tetapi, perlu diwaspadai bahwa banyak modus penipuan di dalamnya, termasuk dari fitur friend request atau permintaan pertemanan. Ini beberapa tips dari seorang detektif swasta Indonesia bernama Jubun.

Permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal di media sosial perlu diwaspadai dan ditelitik. Bisa saja mereka menggunakan akun palsu untuk tujuan yang merugikan.

Menurut Jubun, dia pernah mengalami kejadian serupa, dimana ada orang yang meminta dirinya atau kliennya untuk menerima friend request dari orang tak dikenal dengan menggunakan profil perempuan cantik.

"Awalnya saya sempat heran dan juga penasaran ada banyak akun cewek-cewek cantik mengajak saya kenalan di media sosial saya. Bukan hanya mengajukan permintaan pertemanan namun mereka juga menyapa saya melalui Kotak Masuk media sosial. Saya merasa aneh. Itu cewek cantik kok mau ajak kenalan?" kata Jubun dalam pernyataan tertulis kepada SINDOnews.com kemarin.

Berdasarkan pengalaman Jubun, modus dan motif dari pelaku ini sangat beragam dan dilakukan sangat kreatif yang bisa menimpa siapa saja apabila tidak waspada. Berikut penjelasannya.

1. Mengajak investasi atau memberikan pekerjaan
Banyak dari mereka, menurut Jubun iseng mengajak investasi, berbisnis atau memberikan pekerjaan. Misalnya disuruh mengerjakan tugas view & like youtube dengan iming-iming akan mendapatkan uang. Awalnya memang uang diberikan sedikit.

2. Love Scamming
Tujuan lain adalah Love Scamming, penipuan dengan modus cinta dan romantisme. Kata-kata indah pun mendorong korban untuk memercayakan apapun yang ia miliki kepada sang kekasih.

Setelah korban terpikat, pelaku mengatakan membutuhkan uang untuk beragam alasan, misalnya beli tiket kendaraan, sekolah, bisnis, dan lain sebagainya.

“Korban terjebak dan memenuhi permintaan tersebut. Begitu mendapatkan uangnya, pelaku menghilang. Banyak klien saya yang juga kerap mendapatkan kasus seperti ini,”sebutnya. Padahal membuai dengan kata-kata cinta untuk memikat korban bisa dibui 4 tahun.

3. Video sex cam dengan tujuan pemerasan.
Kalau sudah bucin, tak jarang beberapa pelaku akan melangkah lebih jauh, yaitu menawarkan video sex yang tujuannya untuk menjebak target.

"Seringkali berakhir dengan pemerasan. Jika tidak mau memberi uang maka aib tersebut akan disebarluaskan," kata Jubun.

4. Meminta Quota internet
Kasus meminta sejumlah uang tujuan lain, para pelaku scam ini memperdaya target dengan meminta quota internet, pulsa, atau bahkan meminta uang secara langsung.

Dengan maraknya kasus spseri itu, para pengguna media sosial perlu ekstra waspada dan paham dengan modus-modus seperti ini. Detektif Jubun memberikan pesan ringan agar pengguna media sosial tidak gampang terjebak.

Waspadai dua hal ini Jubun yang seorang detektif mencatat beberapa modus pelaku. Antara lain seperti berikut:

1. Pelaku mengikuti lingkup teman dekat akun yang menjadi target Salah satu modusnya untuk membuat target lengah adalah menjadi followers dari circle pertemanan target.

"Mereka juga berteman dengan teman saya namun tidak beraturan circle-nya (lingkarannya). Berteman dengan teman sekolah saya sebagian, trus berteman juga dengan beberapa partner bisnis saja, dan kemudian berteman dengan partner bisnis saya. Jadi circle pertemanannya loncat-loncat tidak beraturan," kata Jubun.

2. Unggahan foto cantik sendirian
Bagi kalian terutama kaum hawa yang sering memposting foto-foto cantik sendirian atau bersama teman atau sedang minum segelas anggur, anehnya sama sekali tidak ada temannya yang komen. Juga tidak ada penyebutan.

"Saya menyadari bahwa akun tersebut adalah akun palsu yaitu dibuat dengan identitas palsu agar bisa mengelabui calon korban,”tuturnya.

Tips agar tidak tertipu, Detektif Jubun pun memberikan saran dan tips mudah agar tidak jatuh ke tangan pelaku. "Sebaiknya di-check terlebih dahulu apakah akun tersebut asli atau palsu. Kalau akun asli tentu saja dari setiap postingannya akan ada komentar ada feedback dari teman-temannya. Jika diperhatikan lebih teliti bisa ketahuan itu akun asli atau akun palsu," pungkasnya
(tar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)