Pilkada Serentak 2024, TikTok Hadirkan Kolom Pengaduan Berita Hoaks
loading...
A
A
A
"Ini merupakan norma dan kode etik untuk TikTok yang tujuannya menciptakan ruang yang ramah bagi semua orang. Jadi dengan adanya panduan komunitas ini, kami akan hapus konten apapun yang melanggar panduan komunitas di TikTok," ucapnya.
Kolam pengaduan khusus TikTok ini merupakan bagian dari kampanye #SalingJaga bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta pemeriksa fakta global untuk menangkis informasi hoaks atau bohong. Mengingat sebaran berita bohong akan semakin tinggi menjelang pemilihan umum.
"Dampaknya bisa lebih cepat dan sulit dikendalikan, karena sekali informasi itu di-share, maka itu bisa menyebar tanpa batas, tanpa kenal waktu, dan kerusakannya sungguh sangat sulit untuk diperbaiki. Dalam hal ini, false belief dan dorongan emosional sering menjadi pemicu utama," kata Hokky Situngkir, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Ditjen Aptika) Kominfo.
Menurutnya, dibutuhkan inisiatif bersama untuk menangkal berita bohong terkait isu politik dan pemilu. Pasalnya, jika dibiarkan dapat memicu ketidakpercayaan pada proses demokrasi. "Mari kita jadikan momen ini sebagai ajang peneguhan komitmen kita untuk bergotong royong memperkuat ruang digital kita di masa kampanye Pilkada ini," ujar Hokky.
Kolam pengaduan khusus TikTok ini merupakan bagian dari kampanye #SalingJaga bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta pemeriksa fakta global untuk menangkis informasi hoaks atau bohong. Mengingat sebaran berita bohong akan semakin tinggi menjelang pemilihan umum.
"Dampaknya bisa lebih cepat dan sulit dikendalikan, karena sekali informasi itu di-share, maka itu bisa menyebar tanpa batas, tanpa kenal waktu, dan kerusakannya sungguh sangat sulit untuk diperbaiki. Dalam hal ini, false belief dan dorongan emosional sering menjadi pemicu utama," kata Hokky Situngkir, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Ditjen Aptika) Kominfo.
Menurutnya, dibutuhkan inisiatif bersama untuk menangkal berita bohong terkait isu politik dan pemilu. Pasalnya, jika dibiarkan dapat memicu ketidakpercayaan pada proses demokrasi. "Mari kita jadikan momen ini sebagai ajang peneguhan komitmen kita untuk bergotong royong memperkuat ruang digital kita di masa kampanye Pilkada ini," ujar Hokky.
(msf)