Teknologi Iran Ini Bikin Serangan Balik Israel Ambrol

Jum'at, 11 Oktober 2024 - 09:03 WIB
loading...
Teknologi Iran Ini Bikin...
Sistem pertahanan udara Iran patahkan serangan balik Israel. FOTO/ BBC
A A A
TEHERAN - Untuk antisipasi serangan balik Israel. sistem pertahanan udara di kota Isfahan di Iran diaktifkan dalam semalam, menurut Garda Revolusi elit negara itu.



Seperti dilansir dari DPA, sejumlah ledakan yang terjadi pada malam hari memicu kekhawatiran akan kemungkinan serangan Israel.

Kantor berita Fars Iran mengutip sumber dari Garda Revolusi yang mengatakan bahwa sistem pertahanan udara telah merespons setelah mendeteksi benda bercahaya.

Menurut laporan tersebut, itu bukanlah latihan yang direncanakan dan tidak terjadi kontak dengan musuh.

Radio pemerintah menggambarkan insiden itu sebagai tindakan defensif.

Hampir seminggu yang lalu, Garda Revolusi, kekuatan elit militer Iran, meluncurkan sekitar 200 rudal ke Israel.

Serangan itu terjadi setelah serangkaian pembunuhan yang ditargetkan oleh Israel terhadap tokoh-tokoh penting dalam jaringan sekutu Iran.

Israel sebelumnya telah mengumumkan niatnya untuk membalas.

Kota Isfahan, yang terkenal dengan arsitektur Persia-Islamnya, dianggap sebagai salah satu tujuan wisata paling populer di negara tersebut.

Kota ini juga merupakan lokasi fasilitas industri pertahanan penting dan program nuklir negara tersebut.

Israel sendiri memiliki Iron Beam adalah sistem senjata laser energi tinggi yang sedang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems, untuk digunakan oleh Angkatan Pertahanan Israel (IDF).

Sistem ini memiliki kekuatan sekitar 100kW dan dirancang untuk menjadi bagian dari sistem pertahanan udara berlapis milik Israel.

Pengembangan Iron Beam Proyek Iron Beam pertama kali diumumkan pada acara Singapore Airshow pada Februari 2014.

Sistem ini dibuat sebagai pelengkap sistem pertahanan rudal yang sudah ada di Israel, seperti Iron Dome, dengan tujuan untuk melindungi pasukan militer dan warga sipil dari ancaman udara yang semakin canggih, seperti drone, roket, dan mortir dalam jarak dekat.

Rafael juga memperkenalkan versi laut dari senjata ini pada Mei 2023 di ajang International Maritime Defence Exhibition (IMDEX) di Singapura.

Pengembangan Iron Beam dipercepat untuk menghadapi situasi konflik yang meningkat, terutama dalam insiden dengan Hamas pada Oktober 2023.

Awalnya, sistem ini dijadwalkan masuk layanan pada 2025, namun karena kebutuhan mendesak, pengembangannya dilakukan lebih cepat.

Pada Maret 2022, pemerintah Israel menyetujui alokasi dana untuk mempercepat pembuatan Iron Beam dengan kolaborasi dari perusahaan Elbit Systems. Rafael juga bermitra dengan Lockheed Martin, perusahaan kedirgantaraan asal Amerika Serikat, untuk melakukan pengembangan dan pengujian bersama sistem laser ini.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1754 seconds (0.1#10.140)