Riset Terbaru Sebut AI Akan Mentransformasi Industri Manufaktur

Rabu, 18 September 2024 - 15:07 WIB
loading...
Riset Terbaru Sebut...
Teknologi AI . FOTO/ CNET
A A A
JAKARTA - Hasil riset terbaru temuan dari 2024 Manufacturing Vision Study menunjukkan bahwa secara global 61% perusahaan manufaktur berharap artificial intelligence (AI) mendorong pertumbuhan pada 2029 atau naik dari 41% di 2024.



Di Asia Pasifik, 68% perusahaan manufaktur berharap AI mendorong pertumbuhan 2029 atau naik dari 46% di 2024.

Lonjakan dalam pengadopsian AI digabungkan dengan 92% responden survei global dan 87% di Asia Pasifik yang memprioritaskan transformasi digital menegaskan keinginan perusahaan manufaktur untuk meningkatkan manajemen data dan memanfaatkan teknologi baru yang meningkatkan visibilitas dan kualitas dalam proses manufaktur.

Meskipun transformasi digital menjadi prioritas bagi perusahaan manufaktur, sekitar 30% hingga 40% dari responden di dunia dan Asia Pasifik mengakui bahwa mencapai hal tersebut penuh dengan hambatan, termasuk biaya dan ketersediaan tenaga kerja, meningkatkan solusi teknologi, dan konvergensi teknologi informasi dan teknologi operasional (IT/OT).

Visibilitas ialah langkah pertama menuju transformasi melalui pengadopsian AI dan teknologi-teknologi baru lain.

Ini memungkinkan perusahaan manufaktur memanfaatkan data dengan lebih efektif untuk mengidentifikasi, merespons, memprioritaskan masalah dan proyek-proyek untuk memberikan efisiensi tambahan di seluruh proses manufaktur, serta memastikan dampak terbaik ke depan.

"Studi menyatakan bahwa ada potensi besar pemanfaatan AI dalam industri manufaktur Indonesia. Namun, salah satu tantangan utama untuk maju ialah kurangnya tata kelola data internal yang efektif," kata Eric Ananda, Country Lead Indonesia Zebra Technologies dalam keterangan persnya

Pihaknya memberdayakan perusahaan manufaktur dengan berbagai insight yang strategis dan menyediakan teknologi untuk memajukan pabrik yang terhubung dengan mendorong visibilitas, mengoptimalkan kualitas, dan meningkatkan tenaga kerja mereka.

Meskipun perusahaan manufaktur mengatakan transformasi digital merupakan prioritas yang strategis, untuk mencapai pabrik yang serba terhubung sepenuhnya tetap sulit.

Visibilitas merupakan kunci untuk mengoptimalkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas di area operasional pabrik.

Namun kesenjangan visibilitas yang besar tetap ada. Hanya 16% dari pemimpin manufaktur di dunia melaporkan bahwa mereka memiliki pengawasan real-time, work-in-progress (WIP) di seluruh proses manufaktur, sementara di Asia Pasifik lebih banyak lagi, yaitu 25%.

Meskipun hampir 6 dari 10 (57% di dunia, 63% di Asia Pasifik) pemimpin di bidang manufaktur berharap untuk meningkatkan visibilitas di seluruh produksi dan semua rantai pasokan pada 2029 sekitar satu pertiga pemimpin (33% di dunia, 38% di Asia Pasifik).

Selain itu, 86% dari pemimpin manufaktur global dan 82% pemimpin manufaktur Asia Pasifik setuju bahwa mereka berupaya kuat untuk menyamai kecepatan inovasi teknologi dan mengintegrasikan berbagai perangkat, sensor dan teknologi secara aman.

Studi Zebra mengungkapkan bahwa perusahaan manufaktur mengubah strategi pertumbuhan mereka dengan mengintegrasikan dan meningkatkan kapasitas tenaga kerja dengan AI dan teknologi lain untuk mentransformasi manufaktur dan mengembangkan tenaga kerja yang terampil dalam lima tahun mendatang.

Hampir tiga perempat (73%) pemimpin manufaktur global berencana untuk melatih tenaga kerja mereka kembali untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam pemanfaatan data dan teknologi, dengan 7 dari 10 berharap untuk memperkuat tenaga kerja dengan teknologi mobile. Sentimen ini juga dirasakan oleh masing-masing 76% dan 75% pemimpin manufaktur Asia Pasifik.

Tool teknologi yang diimplementasikan oleh pemimpin manufaktur antara lain tablet (51% di dunia, 52% di Asia Pasifik) komputer mobile (55% di dunia, 53% di Asia Pasifik), dan software manajemen tenaga kerja (56% di dunia, 62% di Asia Pasifik).

Selain itu, enam dari 10 pemimpin manufaktur (61% di dunia, 65% di Asia Pasifik) berencana memanfaatkan komputer mobile wearable untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja mereka.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
CoPilot Microsoft Kini...
CoPilot Microsoft Kini Bisa Mencari File Dokumen di Windows 11
HP Menerjemahkan AI...
HP Menerjemahkan AI Jadi Pengalaman Bermakna Bentuk Masa Depan Pekerjaan
Perdana Digelar, GrabX...
Perdana Digelar, GrabX Hadirkan Inovasi Baru Untuk Semua Versi Dirimu
AI pada Google Menyebabkan...
AI pada Google Menyebabkan Banyak Website Kehilangan Trafik
Batal Kenalkan GPT-5,...
Batal Kenalkan GPT-5, OpenAI Luncurkan o3
Dengan AI Proses Coding...
Dengan AI Proses Coding Kini Tak Membutuhkan Tenaga Ahli
Bantu Pemain Menang,...
Bantu Pemain Menang, Microsoft Luncurkan Copilot for Gaming
Beragam Respons Soal...
Beragam Respons Soal Kehadiran Manus AI Baru Buatan China
Rekomendasi
Sowan ke Ponpes Sukorejo,...
Sowan ke Ponpes Sukorejo, Gus Imin Halalbihalal dengan Kiai Azaim dan Nyai Ju
Hasil Futsal Nation...
Hasil Futsal Nation Cup 2025: Pangsuma FC ke Final usai Sikat Bintang Timur Surabaya Lewat Penalti
Diproduksi di Solo,...
Diproduksi di Solo, GSP Siap Pasok Kain American Drill ke Pasar Domestik dan Global
Berita Terkini
Cara Cek RAM di HP vivo,...
Cara Cek RAM di HP vivo, Pengguna Wajib Tahu!
6 menit yang lalu
Cara Mengganti Bahasa...
Cara Mengganti Bahasa di HP Oppo, Jangan Sampai Keliru!
9 menit yang lalu
Perkuat Identitas dengan...
Perkuat Identitas dengan Tema Retro, LG Mendefinisikan Ulang Pengalaman Konsumen
6 jam yang lalu
7 Cara Mengatasi Ghost...
7 Cara Mengatasi Ghost Touch pada iPhone, Ternyata Mudah!
9 jam yang lalu
iPhone 16 Baru Diluncurkan,...
iPhone 16 Baru Diluncurkan, Pahami Istilah iPhone Inter
10 jam yang lalu
Cara Mengganti Bahasa...
Cara Mengganti Bahasa di HP Samsung, Wajib Tahu!
11 jam yang lalu
Infografis
27 Negara Peringatkan...
27 Negara Peringatkan Warganya, Perang Dunia III Akan Terjadi?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved