Serakah Kuasai Bisnis Iklan Digital, Inggris Kecam Google

Minggu, 08 September 2024 - 22:34 WIB
loading...
A A A
"Google tetap berkomitmen untuk menciptakan nilai bagi mitra penerbit dan pengiklan kami di sektor yang sangat kompetitif ini," kata perusahaan tersebut dalam pernyataan tertulis. "Inti dari kasus ini bertumpu pada interpretasi yang salah dari sektor teknologi iklan. Kami tidak setuju dengan pandangan CMA dan kami akan menanggapinya sebagaimana mestinya."

Pengawas Inggris menuduh Google telah mengeksploitasi dominasinya sejak 2015 untuk memperkuat posisi pasar bursa iklan AdX miliknya dan melindunginya dari para pesaing. AdX adalah tempat Google mengenakan biaya tertinggi dalam sistem teknologi iklan, mengambil sekitar 20 persen dari jumlah tawaran, kata CMA.

Tuduhan regulator tersebut mencakup tuduhan bahwa Google memanipulasi tawaran pengiklan sehingga tawaran tersebut memiliki nilai lebih tinggi saat masuk ke lelang AdX daripada bursa pesaing.

Google kini memiliki kesempatan untuk menjawab tuduhan tersebut. CMA tengah mempertimbangkan apa yang diperlukan untuk memastikan Google menghentikan praktik antipersaingan.

CMA memiliki kewenangan untuk mengenakan denda hingga 10 persen dari pendapatan tahunan perusahaan di seluruh dunia atau mengeluarkan perintah yang mengikat secara hukum untuk menghentikan pelanggaran hukum persaingan.
(wbs)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0782 seconds (0.1#10.140)