Misteri Batu Singapura Berusia 2 Abad, Diduga Bertuliskan Aksara Jawa Kuno
loading...

Batu Singapura menjadi salah satu teka-teki paling misterius di dunia. Foto/Wikimedia Commons
A
A
A
SINGAPURA - Batu Singapura menjadi salah satu teka-teki paling misterius di dunia. Para ilmuwan belum mengetahui apa yang tertulis pada batu raksasa ini. Namun, semua itu bisa berubah dalam waktu dekat dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).
Batu Singapura ditemukan pada tahun 1819. Pekerja yang membersihkan pohon dari sisi tenggara Sungai Singapura menemukannya secara tidak sengaja. Batu tersebut berukuran beberapa meter dan ditutupi sekitar 50 baris tulisan. Batu misterius itu diledakkan pada tahun 1843 untuk memperlebar mulut Sungai Singapura, meski ada petisi yang diajukan oleh Letnan Kolonel James Low.
Sang letnan lantas mengumpulkan sisa-sisa batu dengan tulisan yang terlihat lalu mengirimnya ke Museum Royal Asiatic Society di Calcutta atau Museum India. Selanjutnya para ilmuwan berupaya menguraikan tulisan misterius tersebut. Meski sudah berusia selama beberapa dekade, namun misteri Batu Singapura hingga kini masih belum terungkap.
Para ilmuwan meyakini penulisnya kemungkinan besar adalah seseorang dari Sumatera yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Namun hal ini masih belum cukup untuk menentukan apa yang tertulis di batu. Kini batu tersebut tersimpan di Museum Nasional Singapura dan dianggap sebagai sebagai salah satu dari 12 harta nasional.
Baca Juga: 5 Prasasti Kutukan yang Berasal dari Kerajaan Sriwijaya
Ahli prasasti Belanda Johan Hendrik Caspar Kern sebenarnya berhasil menguraikan beberapa kata tetapi tidak dapat mengidentifikasi bahasa yang digunakan dalam tulisan tersebut. Dia memperkirakan prasasti pada batu Singapura kemungkinan dibuat pada tahun 1230.
Peneliti Belanda lainnya, N.J. Krom, menyimpulkan tulisan di batu tersebut mirip dengan yang digunakan di Majapahit , kerajaan Hindu-Buddha di Jawa dari tahun 1293 hingga 1550. Dia juga menyatakan bahwa tulisan tersebut mungkin berasal dari sebelum tahun 1360.
Batu Singapura ditemukan pada tahun 1819. Pekerja yang membersihkan pohon dari sisi tenggara Sungai Singapura menemukannya secara tidak sengaja. Batu tersebut berukuran beberapa meter dan ditutupi sekitar 50 baris tulisan. Batu misterius itu diledakkan pada tahun 1843 untuk memperlebar mulut Sungai Singapura, meski ada petisi yang diajukan oleh Letnan Kolonel James Low.
Sang letnan lantas mengumpulkan sisa-sisa batu dengan tulisan yang terlihat lalu mengirimnya ke Museum Royal Asiatic Society di Calcutta atau Museum India. Selanjutnya para ilmuwan berupaya menguraikan tulisan misterius tersebut. Meski sudah berusia selama beberapa dekade, namun misteri Batu Singapura hingga kini masih belum terungkap.
Para ilmuwan meyakini penulisnya kemungkinan besar adalah seseorang dari Sumatera yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Namun hal ini masih belum cukup untuk menentukan apa yang tertulis di batu. Kini batu tersebut tersimpan di Museum Nasional Singapura dan dianggap sebagai sebagai salah satu dari 12 harta nasional.
Baca Juga: 5 Prasasti Kutukan yang Berasal dari Kerajaan Sriwijaya
Ahli prasasti Belanda Johan Hendrik Caspar Kern sebenarnya berhasil menguraikan beberapa kata tetapi tidak dapat mengidentifikasi bahasa yang digunakan dalam tulisan tersebut. Dia memperkirakan prasasti pada batu Singapura kemungkinan dibuat pada tahun 1230.
Peneliti Belanda lainnya, N.J. Krom, menyimpulkan tulisan di batu tersebut mirip dengan yang digunakan di Majapahit , kerajaan Hindu-Buddha di Jawa dari tahun 1293 hingga 1550. Dia juga menyatakan bahwa tulisan tersebut mungkin berasal dari sebelum tahun 1360.
Lihat Juga :