Waspada Operasi Rahasia Pro Israel, Pakai Akun Palsu hingga Gaet Politisi 

Jum'at, 07 Juni 2024 - 15:00 WIB
loading...
Waspada Operasi Rahasia Pro Israel, Pakai Akun Palsu hingga Gaet Politisi 
Israel diduga mengorganisir dan membiayai kampanye pro Israel untuk mendapatkan dukungan atas tindakannya dalam perang Gaza. (Foto: AP)
A A A
JAKARTA - Pemerintah Israel diduga mengorganisir dan membiayai kampanye pro Israel untuk mendapatkan dukungan atas tindakannya dalam perang Gaza. Caranya dengan membuat akun palsu samapi gaet politisi.

Kampanye tersebut ternyata termasuk dalam rangkaian operasi rahasia Kementerian Urusan Diaspora Israel, sebuah lembaga pemerintah yang menghubungkan orang-orang Yahudi di seluruh dunia dengan negara Israel. Kementerian tersebut mengalokasikan sekitar USD2 juta atau sekira Rp3,2 miliar untuk operasional dan menyewa perusahaan branding politik Stoic yang berbasis di Tel Aviv.

Laman SMH melansir, Jumat (7/6/2024) kampanye ini dimulai pada Oktober 2023 dan masih aktif di platform X. Puncaknya, ratusan akun palsu yang menyamar sebagai warga Amerika Serikat mengunggah komentar pro Israel di X, Facebook, dan Instagram.

Akun-akun tersebut beridentitas para politisi AS, khususnya warga kulit hitam dan aktivis Demokrat, seperti Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries dari New York dan Senator Raphael Warnock dari Georgia. Unggahannya menyerukan kelanjutan pendanaan untuk militer Israel.



Banyak unggahan tadi dibuat menggunakan ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan. Kampanye ini juga menciptakan tiga situs berita palsu berbahasa Inggris yang menampilkan artikel-artikel pro Israel.

Hubungan antara pemerintah Israel dengan kampanye pro Israel tadi terkuak dari dokumen empat pejabat Kementerian Diaspora. Temuan ini diperkuat oleh pernyataan pihak Meta pekan lalu yang mengelola Facebook dan Instagram, serta OpenAI, yang mengembangkan ChatGPT bahwa telah menemukan indikasi kampanye tadi di platformnya.

Operasi rahasia ini menunjukkan seberapa jauh Israel memengaruhi opini publik Amerika Serikat mengenai perang Gaza. Apalagi Amerika Serikat telah menjadi salah satu sekutu terkuat Israel selama bertahun-tahun.

Pakar media sosial mengatakan operasi tersebut menjadi kasus pertama yang didokumentasikan dalam kampanye pemerintah Israel untuk mempengaruhi pemerintah AS. Kampanye terorganisir yang disponsori pemerintah bukanlah hal yang jarang terjadi, namun biasanya sulit dibuktikan. Iran, Korea Utara, Tiongkok, Rusia dan Amerika Serikat diyakini secara luas mendukung upaya serupa di seluruh dunia, namun seringkali menyembunyikan keterlibatan mereka melalui subkontrak ke perusahaan swasta atau melakukan outsourcing pekerjaan melalui negara ketiga. “Israel dalam hal ini ceroboh dan kemungkinan besar tidak efektif. Sangatlah tidak bertanggung jawab jika Israel menjalankan operasi untuk mencampuri politik AS,” kata Atiyah Shatz, direktur eksekutif Fake Reporter.



Kementerian Urusan Diaspora Israel membantah terlibat dalam operasi tersebut dan mengatakan pihaknya tidak memiliki hubungan dengan Stoic. Stoic tidak menanggapi permintaan komentar.

Operasi tersebut dimulai hanya beberapa minggu setelah perang dimulai pada Oktober 2023. Lusinan startup teknologi Israel menerima email dan pesan WhatsApp yang mengundang mereka ke pertemuan darurat untuk menjadi tentara digital. Pertemuan pertama berlangsung di Tel Aviv pada pertengahan Oktober.

Para peminat diberitahu bahwa mereka bisa menjadi pejuang Israel dan menjalankan kampanye digital atas nama negara. Stoic ditugaskan untuk memimpin operasi tersebut. Di situs webnya dan di LinkedIn, Stoic menggambarkan dirinya sebagai firma pemasaran politik dan intelijen bisnis yang didirikan pada 2017 oleh tim ahli strategi politik dan bisnis.

Pejabat Israel mengatakan perusahaan lain mungkin telah dipekerjakan untuk menjalankan kampanye tambahan. Banyak akun palsu kampanye di X, Instagram, dan Facebook menyamar sebagai mahasiswa AS fiktif, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi warga negara dan pemilih lokal.

Akun-akun tersebut membagikan artikel dan statistik yang mendukung posisi Israel dalam perang tersebut. Menurut analisa Fake Reporter, operasi tersebut berfokus pada lebih dari selusin anggota parlemen. Misalnya, beberapa akun palsu menanggapi politisi AS Torres di X dengan komentar tentang anti-Semitisme di kampus-kampus dan kota-kota besar AS. Menanggapi postingan Torres tanggal 8 Desember di X tentang keselamatan kebakaran, sebuah akun palsu menjawab bahwa "Hamas yang mengendalikan konflik," merujuk pada kelompok ekstremis Islam. Unggahan tersebut menyertakan tagar yang menuduh bahwa orang Yahudi dianiaya.

Menurut analisa FakeReporter, kampanye tersebut juga menciptakan tiga situs berita palsu dengan nama seperti Non-Agenda dan UnFold Magazine yang mencuri dan mengubah materi dari CNN dan The Wall Street Journal untuk mempromosikan posisi Israel selama perang. Akun palsu di Reddit menautkan dan mempromosikan artikel dari situs berita."

Pekan lalu, Meta dan OpenAI menerbitkan laporan yang mengaitkan kampanye tersebut dengan Stoic. Meta mengklaim telah menghapus 510 akun Facebook, 11 halaman Facebook, 32 akun Instagram, dan satu grup Facebook yang terkait dengan operasi tersebut. OpenAI mengatakan Stoic telah menciptakan karakter fiksi dan biografi untuk mewakili orang-orang nyata di layanan media sosial, yang digunakan untuk mengirim pesan anti-Islam di Israel, Kanada, dan AS.

MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2460 seconds (0.1#10.140)
pixels