Penguatan Riset dengan Kecerdasan Artifisial Percepat Pemulihan Ekonomi

Rabu, 19 Agustus 2020 - 22:08 WIB
loading...
Penguatan Riset dengan...
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyebut anggaran R&D Indonesia masih jauh dari ideal, yakni hanya 0,25 dari GDP. Sementara negara lain seperti Korea Selaran sudah mencapai 4%. Foto/Muh Iqbal M/SINDOnews/Capture
A A A
JAKARTA - Memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional setiap tanggal 10 Agustus, Huawei Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Big Data & AI Indonesia (ABDI) menggelar webinar yang membahas urgensi pengembangan solusi-solusi efektif berbasis teknologi Kecerdasan Artifisial (KA) melalui riset dan pengembangan inovasi. (Baca juga: Wapres Harap HAKTEKNAS dapat Dorong Inovasi di Tengah Pandemi )

Webinar menghadirkan pembicara utama Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dan CEO Huawei Indonesia Jacky Chen. Gelaran ini juga menghadirkan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Prof Nizam, Rudi Rusdiah Ketua ABDI, dan beberapa praktisi serta akademisi lainnya.

Semua pihak yang terlibat sebagai pembicara sepakat bahwa riset dan pengembangan adalah faktor fundamental yang perlu mendapatkan dukungan dari semua pemangku kepentingan.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro, mengatakan, riset dan pengembangan inovasi menjadi kunci dalam mendorong keberhasilan Indonesia dalam menemukan beragam solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk dalam upaya memulihkan kondisi perekonomian nasional.
Penguatan Riset dengan Kecerdasan Artifisial Percepat Pemulihan Ekonomi

“Riset berbasis Kecerdasan Artifisial ini diyakini mampu menjadi landasan dalam akselerasi inovasi, yang tidak saja mampu menjadi solusi pemulihan ekonomi, namun juga berperan penting dalam memperkuat kompetensi, daya saing global, serta kemandirian dan kemajuan Indonesia di masa depan,” ujar Bambang.

Pihaknya berharap, gagasan-gagasan yang disampaikan oleh pemerintah, akademisi, lembaga riset, dan pengembang teknologi dunia melalui diskusi ini mampu berkontribusi terhadap pengembangan budaya riset berbasis iptek di Indonesia dan Strategi Nasional (Stranas) Kecerdasan Artifisial (KA) demi terwujudnya tata kelola yang sederhana, transparan, dan efisien.

Dijelaskannya, riset dan pengembangan menjadi fondasi keberhasilan transformasi dari negara berbasis sumber daya alam menjadi negara berbasis inovasi teknologi. Untuk itu, pendayagunaan terdepan seperti big data analitik dan juga Kecerdasan Artifisial (KA) menjadi bagian terintegrasi dalam membangun fondasi strategis ini.

Kemenristek/BRIN saat ini sedang mengembangkan Stranas Kecerdasan Artifisial yang penerapannya akan fokus pada peningkatan kualitas layanan publik dan industri unggulan nasional. Programnya menyasar layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, mobilitas dan kota cerdas.
Penguatan Riset dengan Kecerdasan Artifisial Percepat Pemulihan Ekonomi

Strategi tersebut selaras dengan visi pemerintah "Indonesia Emas 2045" yang bertujuan mendorong ekonomi Indonesia menjadi kekuatan 5 Besar Dunia. Sekaligus menjadikan Indonesia lebih kompetitif secara global.

"Melalui visi tersebut, Presiden Joko Widodo optimistis Indonesia segera keluar dari middle-income trap dengan memprioritaskan Advanced Research & Innovation (R&I) dengan Kecerdasan Artifisial (KA) untuk meningkatkan nilai tambah pada industri dan ekspor guna mendorong pemulihan ekonomi," tutur Bambang.

Dia menambahkan, kolaborasi seperti yang tergambar dalam tukar gagasan pada webinar ini berperan penting dalam sosialisasi kebijakan pemerintah, terkait pengembangan riset dan inovasi yang berbasis iptek. Menurut Menristek, kolaborasi berkelanjutan penting untuk terus dikembangkan antara pemerintah, lembaga iptek, akademisi, peneliti, pelaku usaha, pelaku industri, serta pengembang teknologi seperti Huawei, agar ke depannya mampu dihasilkan solusi-solusi yang cepat dan tepat.

“Huawei Indonesia berkomitmen memberikan dukungan optimal atas keseriusan Pemerintah Indonesia dalam melakukan pengembangan Kecerdasan Artifisial yang selaras dengan arah kebijakan nasional untuk penguatan daya saing dan kompetensinya di kancah global," kata Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapkah Pendidik di...
Siapkah Pendidik di Indonesia Hadapi Era Kecerdasan Buatan/AI?
Indonesia dan Masa Depan...
Indonesia dan Masa Depan AI: SDM, Infrastruktur, dan Regulasi Jadi Kunci
Literasi AI di Indonesia:...
Literasi AI di Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Digital
Mistral Saba Kecerdasan...
Mistral Saba Kecerdasan Buatan Berbahasa Arab Beredar di Timur Tengah
Perkembangan AI Ancam...
Perkembangan AI Ancam Lapangan Pekerjaan, Pengamat Teknologi: Adaptasi Kuncinya  
Pria Rp51.180 Triliun...
Pria Rp51.180 Triliun Bocorkan Alasan Mengapa Semua Orang Harus Punya Guru AI
Meta Akan Menciptakan...
Meta Akan Menciptakan Insinyur AI untuk Menulis Kode
Dari Urus Beras Sampai...
Dari Urus Beras Sampai Tilang Online: AI Jadi Pembantu Serbabisa Pemerintah
Regulasi Kecerdasan...
Regulasi Kecerdasan Buatan Amerika Ada di Tangan Sriram Krishnan, Rekan Dekat Elon Musk
Rekomendasi
Pekan Frankofoni 2025:...
Pekan Frankofoni 2025: Sampaikan Pendapatmu!
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas SDM, Gubernur Kalteng Gagas Program Satu Rumah Satu Sarjana
Profil dan Biodata Cheryl...
Profil dan Biodata Cheryl Ruan, Istri Bobon Santoso yang Unfollow setelah Suaminya Mualaf
Berita Terkini
Telkomsel Prestige SkyEase...
Telkomsel Prestige SkyEase Bikin Terbang ala Sultan: Dijemput, Dimanja di Lounge, Diantar ke Pesawat
2 jam yang lalu
Cara Mengatasi Ghost...
Cara Mengatasi Ghost Touch di HP realme, Perhatikan!
2 jam yang lalu
Siapkah Pendidik di...
Siapkah Pendidik di Indonesia Hadapi Era Kecerdasan Buatan/AI?
2 jam yang lalu
5 Negara yang Alami...
5 Negara yang Alami Gerhana Bulan Total di Bulan Maret 2025, dari Benua Amerika hingga Afrika
3 jam yang lalu
Google Chrome Akan Hilang...
Google Chrome Akan Hilang dari Perangkat Android?
3 jam yang lalu
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
7 jam yang lalu
Infografis
5 Negara NATO dengan...
5 Negara NATO dengan Militer Terkuat Tanpa Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved