Modus Peretasan WhatsApp lewat Facebook Terbongkar

Minggu, 05 Mei 2024 - 07:15 WIB
loading...
Modus Peretasan WhatsApp...
Modus Peretasan WhatsApp terkuak. FOTO/ DAILY
A A A
JAKARTA - Polisi memperingatkan taktik penipuan baru yang menyebabkan akun WhatsApp diretas ketika korban mengklik daftar pekerjaan palsu di Facebook.



Menurut keterangan polisi, penipuan terjadi ketika korban diinstruksikan untuk mengunduh file Android Package Kit (APK) melalui WhatsApp untuk mendapatkan data pribadinya.

“Korban melihat lowongan pekerjaan menarik di Facebook dan menghubungi nomor WhatsApp yang diberikan.

Tanpa sepengetahuan korban, file APK tersebut berisi perangkat lunak Malware yang memungkinkan penipu mengekstrak data dari ponselnya, ujarnya.

Penipuan terjadi ketika korban diinstruksikan untuk mengunduh file Android Package Kit (APK) melalui WhatsApp dengan tujuan mendapatkan data pribadi mereka.

Portal berita CNA melaporkan, setelah korban mengunduh dan menginstal perangkat lunak Malware, layar ponsel akan tertutup dan mereka kemudian akan kehilangan kendali atas ponsel tersebut.

“Dalam beberapa kasus, aplikasi WhatsApp mereka dihapus dari ponsel.

“Korban baru menyadari akun WhatsApp miliknya telah diretas ketika ada kontak yang melaporkan menerima pesan yang menyatakan korban ingin meminjam uang,” ujarnya.

Setelah itu, polisi menyarankan masyarakat untuk menggunakan fitur verifikasi dua langkah pada akun WhatsApp masing-masing.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga diminta berhati-hati terhadap permintaan yang tidak wajar meski dikirimkan melalui kontak WhatsApp.

Masyarakat juga diimbau hanya mengunduh aplikasi dari entitas resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store.

“Penting juga untuk memastikan bahwa ponsel, komputer, dan perangkat lain dipasangi perangkat lunak anti-virus yang diperbarui,” katanya.

Menurut polisi, jika korban mencurigai dirinya telah ditipu, mereka harus mengaktifkan mode penerbangan dan memeriksa apakah Wi-Fi dimatikan.

Dia mengatakan korban juga harus menjalankan pemindaian anti-virus di ponselnya dan memeriksa apakah ada transaksi tidak sah di rekening banknya atau Singpass dari perangkat lain.

“Jika ada, korban perlu membuat laporan polisi.

“Sebagai tindakan pencegahan lebih lanjut, pengguna ponsel juga dapat mempertimbangkan untuk mengatur ulang ponsel dan mengubah kata sandi penting,” ujarnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3085 seconds (0.1#10.140)