Tidak Ada Lagi Pembaruan Android untuk Ponsel Huawei
loading...
A
A
A
SHENZHEN - Gedung Putih telah menetapkan penghalang yang telah menghambat pertumbuhan Huawei. Larangan bekerja dengan Google , membatasi akses ke teknologi, termasuk untuk memproduksi prosesor atau chipset. (Baca juga: Trump Beri Waktu ByteDance 90 Hari untuk Jual Aset TikTok di AS )
Meskipun dilarang dari layanan Google hingga baru-baru ini, perusahaan China tersebut masih dapat merilis patch keamanan dan pembaruan Android untuk perangkatnya. Pembaruan dirilis sebelum pembatasan sanksi diberlakukan.
Ini dimungkinkan karena adanya izin umum sementara yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS. Hal itu memungkinkan bekerja dengan perusahaan Amerika dalam hal produk perangkat lunak.
Namun ketika masa izin berakhir pada 13 Agustus dan tidak ada prasyarat itu akan diperpanjang, maka di masa mendatang, perangkat seluler Huawei dan Honor tidak akan dapat menerima pembaruan perangkat lunak dan patch keamanan Android. (Baca juga: Bangun Chipset Bebas Teknologi AS, Huawei Gelar Proyek Tashan )
Izin sementara dikeluarkan untuk memberi waktu kepada sejumlah perusahaan telekomunikasi Amerika untuk mengganti perangkat Huawei dengan pengembangan perusahaan lain. Rupanya, pekerjaan ini telah selesai dan Administrasi Trump tidak tertarik untuk memperpanjang lisensinya.
Sementara itu, seperti dilansir dari laman GSM Arena, Huawei mengatakan, mereka sedang memantau situasi dan menilai kemungkinan konsekuensi dari apa yang terjadi ke depan.
Dalam catatan SINDOnews, raksasa manufaktur China tersebut diketahui tengah membangun sistem operasi sendiri bernama HongMeng. OS ini akan bekerja pada semua perangkat teknologi Huawei dan Honor, seperti smart TV dan jam tangan pintar.
Huawei Mate 40 Dijual Terbatas
Menurut CEO Bisnis Konsumen Huawei, Yu Chengdong, pendapatan penjualan bisnis konsumen Huawei pada paruh pertama tahun ini mencapai 255,8 miliar yuan (USD36,8 miliar). Selain itu, perseroan mengapalkan sekitar 105 juta unit perangkat.
Dia juga mengungkapkan, seri Huawei Mate 40 akan menggunakan chip Kirin 9000. Ini akan menjadi generasi terakhir chip andalan Kirin untuk saat ini karena adanya larangan Huawei menggunakan teknologi Amerika, meski secara tidak langsung oleh Pemerintah AS.
Yu Chengdong mengatakan, chipset kelas atas Kirin sudah habis dan tidak akan ada reproduksi dalam waktu dekat.
Baru-baru ini, laporan terbaru dari @evleaks mengklaim bahwa Huawei Mate 40 tidak akan tersedia secara luas. Ini karena Huawei tidak memiliki cukup chip untuk memproduksi smartphone flagship ini. Laporan sebelumnya menunjukkan Mate 40 dan saudaranya akan menggunakan firmware yang berbeda. Sementara Mate 40 Pro akan menggunakan EMUI 11 (Android 11), Mate 40 akan datang dengan sistem EMUI 10.x. (Baca juga: Istana Merdeka Tak Seramai Biasanya, Ruang Tunggu Mantan Presiden-Wapres Kosong )
EMUI 11 akan diresmikan di Huawei Developers Conference (HDC) yang diadakan mulai 12 September. Ingat, EMUI 19, sistem EMUI pertama Huawei berbasis Android Open Source Project (AOSP) juga hadir di HDC 2019. Pada ponsel Huawei P40, Huawei tidak lagi menggunakan Google GMS, melainkan menggunakan ekosistem HMS-nya sendiri.
Meskipun dilarang dari layanan Google hingga baru-baru ini, perusahaan China tersebut masih dapat merilis patch keamanan dan pembaruan Android untuk perangkatnya. Pembaruan dirilis sebelum pembatasan sanksi diberlakukan.
Ini dimungkinkan karena adanya izin umum sementara yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS. Hal itu memungkinkan bekerja dengan perusahaan Amerika dalam hal produk perangkat lunak.
Namun ketika masa izin berakhir pada 13 Agustus dan tidak ada prasyarat itu akan diperpanjang, maka di masa mendatang, perangkat seluler Huawei dan Honor tidak akan dapat menerima pembaruan perangkat lunak dan patch keamanan Android. (Baca juga: Bangun Chipset Bebas Teknologi AS, Huawei Gelar Proyek Tashan )
Izin sementara dikeluarkan untuk memberi waktu kepada sejumlah perusahaan telekomunikasi Amerika untuk mengganti perangkat Huawei dengan pengembangan perusahaan lain. Rupanya, pekerjaan ini telah selesai dan Administrasi Trump tidak tertarik untuk memperpanjang lisensinya.
Sementara itu, seperti dilansir dari laman GSM Arena, Huawei mengatakan, mereka sedang memantau situasi dan menilai kemungkinan konsekuensi dari apa yang terjadi ke depan.
Dalam catatan SINDOnews, raksasa manufaktur China tersebut diketahui tengah membangun sistem operasi sendiri bernama HongMeng. OS ini akan bekerja pada semua perangkat teknologi Huawei dan Honor, seperti smart TV dan jam tangan pintar.
Huawei Mate 40 Dijual Terbatas
Menurut CEO Bisnis Konsumen Huawei, Yu Chengdong, pendapatan penjualan bisnis konsumen Huawei pada paruh pertama tahun ini mencapai 255,8 miliar yuan (USD36,8 miliar). Selain itu, perseroan mengapalkan sekitar 105 juta unit perangkat.
Dia juga mengungkapkan, seri Huawei Mate 40 akan menggunakan chip Kirin 9000. Ini akan menjadi generasi terakhir chip andalan Kirin untuk saat ini karena adanya larangan Huawei menggunakan teknologi Amerika, meski secara tidak langsung oleh Pemerintah AS.
Yu Chengdong mengatakan, chipset kelas atas Kirin sudah habis dan tidak akan ada reproduksi dalam waktu dekat.
Baru-baru ini, laporan terbaru dari @evleaks mengklaim bahwa Huawei Mate 40 tidak akan tersedia secara luas. Ini karena Huawei tidak memiliki cukup chip untuk memproduksi smartphone flagship ini. Laporan sebelumnya menunjukkan Mate 40 dan saudaranya akan menggunakan firmware yang berbeda. Sementara Mate 40 Pro akan menggunakan EMUI 11 (Android 11), Mate 40 akan datang dengan sistem EMUI 10.x. (Baca juga: Istana Merdeka Tak Seramai Biasanya, Ruang Tunggu Mantan Presiden-Wapres Kosong )
EMUI 11 akan diresmikan di Huawei Developers Conference (HDC) yang diadakan mulai 12 September. Ingat, EMUI 19, sistem EMUI pertama Huawei berbasis Android Open Source Project (AOSP) juga hadir di HDC 2019. Pada ponsel Huawei P40, Huawei tidak lagi menggunakan Google GMS, melainkan menggunakan ekosistem HMS-nya sendiri.
(iqb)