Liverpool Kolaborasi dengan AI Google DeepMind untuk Taklukkan Lawan
loading...
Liverpool FC menggandeng asisten AI buatan Google DeepMind untuk meningkatkan strategi permainan. (Foto: Flickr)
A
A
A
JAKARTA - Raksasa sepak bola Liverpool FC menggandeng asisten AI buatan Google DeepMind untuk meningkatkan strategi permainan guna menaklukkan lawan-lawannya. Kolaborasi ini menandai langkah inovatif dalam sepak bola dunia.
Analisis skema permainan memang sudah lumrah dilakukan oleh tim-tim sepak bola dunia. Namun, Liverpool berada di garis depan dalam penggunaan teknologi pembelajaran mesin untuk merumuskan taktik permainan. Klub dan DeepMind telah menjalin kerja sama selama tiga tahun dan menghasilkan TacticAI, sebuah sistem AI yang canggih.
Dilansir dari Silicon Angle, Rabu (20/3/2024), TacticAI bekerja dengan menganalisis tendangan sudut, skema tendangan bebas yang diberikan setelah bola ke luar lapangan dan tim lawan mendapatkan kesempatan untuk menendang bola dari sudut lapangan ke arah gawang.
Tendangan seperti ini, beserta pergerakan pemain di dekat gawang, membutuhkan perencanaan matang berdasarkan kekuatan penyerang dan kualitas pertahanan. Arah tendangan pemain pun seringkali didasarkan pada kelemahan lini belakang tim lawan.
Baca Juga: Mengenal SIMA, AI Google DeepMind yang Siap Temani Bermain Video Game
Dilatih dengan data masif, TacticAI mempelajari pola permainan dari 7.176 tendangan sudut yang diambil selama musim Liga Premier 2020-2021. Dengan kecerdasan buatan prediktif dan generatif, TacticAI mampu memprediksi arah bola dengan tingkat akurasi yang tinggi, mencapai 78 persen.
"Bersama para ahli dari Liverpool FC , kami mengembangkan dan mengevaluasi TacticAI dalam kolaborasi penelitian multi-tahun," kata DeepMind dalam siaran pers.
"Saran TacticAI 90 persen lebih disukai oleh evaluator ahli manusia dibandingkan dengan pengaturan taktis yang biasa digunakan dalam latihan. TacticAI menunjukkan potensi besar AI dalam merevolusi dunia olahraga, baik bagi pemain, pelatih, maupun para penggemar."
Meskipun kemungkinan penerimaan teknologi ini oleh para penggemar masih dipertanyakan, mengingat resistensi terhadap perubahan di lapangan sepak bola, namun keberhasilan TacticAI di Liverpool FC dapat mendorong klub-klub lain untuk mengikuti jejak mereka. Ini adalah langkah awal menuju masa depan sepak bola yang inovatif.
Baca Juga: DeepMind AI Google Terbukti Mampu Kalahkan Superkomputer dalam Memprediksi Cuaca
Di situs webnya, TacticAI mendeklarasikan diri sebagai "revolusi dalam olahraga." Potensi TacticAI, menurut DeepMind, tidak terbatas pada tendangan sudut. Sistem ini dapat diterapkan pada berbagai aspek permainan, mulai dari bola mati hingga skema permainan secara keseluruhan.
Petar Veličković, ilmuwan peneliti di Google DeepMind, yakin teknologi ini juga dapat diadopsi oleh tim sepak bola Amerika, hoki, ataupun basket.
"Klub-klub papan atas selalu mencari keunggulan, dan hasil penelitian kami menunjukkan bahwa teknik seperti ini kemungkinan besar akan menjadi bagian integral dari sepak bola modern di masa depan," kata Veličković kepada MIT Technology Review.
"Selama ada olahraga beregu di mana pemodelan hubungan antar pemain bermanfaat dan tersedia sumber data yang memadai, maka teknologi ini dapat diterapkan."
Analisis skema permainan memang sudah lumrah dilakukan oleh tim-tim sepak bola dunia. Namun, Liverpool berada di garis depan dalam penggunaan teknologi pembelajaran mesin untuk merumuskan taktik permainan. Klub dan DeepMind telah menjalin kerja sama selama tiga tahun dan menghasilkan TacticAI, sebuah sistem AI yang canggih.
Dilansir dari Silicon Angle, Rabu (20/3/2024), TacticAI bekerja dengan menganalisis tendangan sudut, skema tendangan bebas yang diberikan setelah bola ke luar lapangan dan tim lawan mendapatkan kesempatan untuk menendang bola dari sudut lapangan ke arah gawang.
Tendangan seperti ini, beserta pergerakan pemain di dekat gawang, membutuhkan perencanaan matang berdasarkan kekuatan penyerang dan kualitas pertahanan. Arah tendangan pemain pun seringkali didasarkan pada kelemahan lini belakang tim lawan.
Baca Juga: Mengenal SIMA, AI Google DeepMind yang Siap Temani Bermain Video Game
Dilatih dengan data masif, TacticAI mempelajari pola permainan dari 7.176 tendangan sudut yang diambil selama musim Liga Premier 2020-2021. Dengan kecerdasan buatan prediktif dan generatif, TacticAI mampu memprediksi arah bola dengan tingkat akurasi yang tinggi, mencapai 78 persen.
"Bersama para ahli dari Liverpool FC , kami mengembangkan dan mengevaluasi TacticAI dalam kolaborasi penelitian multi-tahun," kata DeepMind dalam siaran pers.
"Saran TacticAI 90 persen lebih disukai oleh evaluator ahli manusia dibandingkan dengan pengaturan taktis yang biasa digunakan dalam latihan. TacticAI menunjukkan potensi besar AI dalam merevolusi dunia olahraga, baik bagi pemain, pelatih, maupun para penggemar."
Meskipun kemungkinan penerimaan teknologi ini oleh para penggemar masih dipertanyakan, mengingat resistensi terhadap perubahan di lapangan sepak bola, namun keberhasilan TacticAI di Liverpool FC dapat mendorong klub-klub lain untuk mengikuti jejak mereka. Ini adalah langkah awal menuju masa depan sepak bola yang inovatif.
Baca Juga: DeepMind AI Google Terbukti Mampu Kalahkan Superkomputer dalam Memprediksi Cuaca
Di situs webnya, TacticAI mendeklarasikan diri sebagai "revolusi dalam olahraga." Potensi TacticAI, menurut DeepMind, tidak terbatas pada tendangan sudut. Sistem ini dapat diterapkan pada berbagai aspek permainan, mulai dari bola mati hingga skema permainan secara keseluruhan.
Petar Veličković, ilmuwan peneliti di Google DeepMind, yakin teknologi ini juga dapat diadopsi oleh tim sepak bola Amerika, hoki, ataupun basket.
"Klub-klub papan atas selalu mencari keunggulan, dan hasil penelitian kami menunjukkan bahwa teknik seperti ini kemungkinan besar akan menjadi bagian integral dari sepak bola modern di masa depan," kata Veličković kepada MIT Technology Review.
"Selama ada olahraga beregu di mana pemodelan hubungan antar pemain bermanfaat dan tersedia sumber data yang memadai, maka teknologi ini dapat diterapkan."
(msf)
Lihat Juga :
