Orang Penting WhatsApp Desak Pengguna Aktifkan Two-Step Verification

Jum'at, 14 Agustus 2020 - 22:53 WIB
loading...
Orang Penting WhatsApp...
Orang penting WhatsApp meminta para pengguna aplikasi mengaktifkan two-Step verification untuk menghindari peretasan. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - WhatsApp menjadi salah satu aplikasi perpesanan populer di dunia yang berupaya keras melindungi data-data penggunanya. Salah satu buktinya adalah WhatsApp menjadi salah satu aplikasi haram di China , karena otoritas setempat tidak bisa mengambil data penggunanya secara semena-mena. (Baca juga: Fitur Ini Bikin Nomor WhatsApp Anda Sulit Dibajak Hacker, Ayo Segera Lakukan! )

Yang jadi persoalan, masih ada akun yang diretas oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab. Usut punya usut ini lebih banyak disebabkan kelengahan dari pemilik akun sendiri. Terlebih, pelaku atau hacker terus menerus memperbarui caranya untuk bisa mengambil-alih akun WhatsApp orang lain.

Bahkan sekarang menggunakan momen pandemik COVID-19 sebagai titik masuknya. Misalnya, hacker mengirim chat dan mengkalim calon korbannya diundang masuk ke suatu grup tentang pembahasan vaksin Corona. Nah untuk bisa masuk ke grup itu, mereka sudah mengirimkan kode melalui SMS.

WhatsApp sendiri sudah membangun tembok tinggi agar pengguna platform-nya terhindar dari peretasan. "Pengguna WhatsApp bisa mengaktifkan two-step verification di dalam setting. Jika fitur ini sudah dinyalakan, yang biasanya WA cuma minta OTP (One Time Password yang berfungsi sebagai sistem keamanan) saja ketika mau login di ponsel baru, nanti WhatsApp akan meminta pengguna memasukkan PIN yang sudah mereka atur sebelumnya ketika mengaktifkan fitur two-step verification," ungkap Sravanthi Dev, WhatsApp Communications Director APAC kepada SINDOnews, Jumat (14/8/2020).

Dia menegaskan, pengaktifan two-step verification membuat hacker tidak akan bisa masuk ke akun WhatsApp pengguna. Dengan catatan si peretas tidak tahu PIN pribadi pemilik akun. "Jadi pengguna dilarang keras membagikan PIN two-step verification-nya kepada orang lain," katanya mengingatkan.

Pembajak akun WhatsApp biasanya memiliki motif ekonomi dibalik kejahatannya tersebut. Mereka akan mengontak relasi dari korbannya untuk meminjam uang dan sebagainya demi kepentingan finansialnya.

Jadi tetap waspada dan tidak membagikan data-data akun secara sembarangan, bahkan terhadap orang yang kita kenal! (Baca juga: Rossi Bicara Pengaruh Besar Ban Michelin )
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1727 seconds (0.1#10.140)