Ilmuwan Ingatkan Kiamat Kecil di Depan Mata, Dunia Kembali ke Zaman Es

Senin, 12 Februari 2024 - 22:00 WIB
loading...
Ilmuwan Ingatkan Kiamat...
Dunia berpotensi kembali ke zaman es. (Foto: Twentieth Century Fox)
A A A
JAKARTA - Para ilmuwan mengingatkan potensi terjadinya kiamat kecil dalam waktu dekat. Anomali alam akan membuat Eropa dan sejumlah tempat di belahan dunia lain, kembali ke zaman es . Gambaran zaman es baru ini mirip film fiksi ilmiah The Day After Tomorrow, di mana umat manusia terjebak dalam badai global yang menakutkan.

Para ilmuwan memprediksi dalam beberapa tahun ke depan lelehnya gletser bisa menutup Arus Teluk, yaitu sistem arus yang membawa kehangatan ke belahan bumi utara. Tanpa sumber panas tambahan ini, suhu rata-rata bisa turun beberapa derajat di Amerika Utara, sebagian Asia dan Eropa, dan manusia akan melihat konsekuensi serius di seluruh dunia.

Penutupan tiba-tiba arus Samudera Atlantik tampak lebih mungkin terjadi daripada sebelumnya, karena simulasi komputer menemukan titik ambang yang mengancam di masa depan.

Dilansir dari Daily Mail, Senin (12/2/2024), para penulis studi dari Universitas Utrecht di Belanda, tidak tahu secara pasti kapan keruntuhan akan terjadi, meskipun studi sebelumnya memprediksi tahun depan. "Kami semakin mendekati keruntuhan, tetapi kami tidak yakin seberapa dekat. Kita menuju ke titik ambang," kata penulis utama Rene van Westen, seorang ilmuwan iklim dan oseanografer di Universitas Utrecht.

Baca Juga: Gila! Swedia Alami Cuaca Terdingin, Minus 43,6 Derajat Celsius

Arus Teluk adalah bagian dari sistem arus yang jauh lebih luas, yang secara resmi disebut Sirkulasi Atlantik Meridional Terbalik atau AMOC. Diuraikan sebagai konveyor belt dari samudra, arus tersebut mengangkut air hangat dekat permukaan laut ke utara, dari daerah tropis hingga ke belahan bumi utara.

Ketika air hangat mencapai Atlantik Utara (di sekitar Eropa dan Inggris, dan pantai timur AS), itu melepaskan panas dan membeku. Saat es ini terbentuk, garam tertinggal di dalam air laut. Karena jumlah garam yang besar di dalam air, itu menjadi lebih padat, tenggelam, dan dibawa ke selatan di kedalaman bawah. Pada akhirnya, air ditarik kembali ke permukaan dan menghangat dalam proses yang disebut upwelling, menyelesaikan siklus tersebut.

Ilmuwan berpikir AMOC membawa cukup kehangatan ke belahan bumi utara sehingga tanpa itu, sebagian besar Eropa bisa masuk ke dalam beku yang dalam. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa karena perubahan iklim, AMOC melambat.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Puluhan Ribu Lukisan Zaman Es Berusia 12.500 Tahun di Amazon

Mesin konveyor ini berada di lepas pantai Greenland, di mana, seiring lebih banyak es mencair akibat perubahan iklim, lebih banyak air tawar mengalir ke Atlantik Utara dan memperlambat segalanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
3 Tanda Kiamat yang...
3 Tanda Kiamat yang Muncul di China Semua Datang dari Langit
Jerman Ciptakan Teknologi...
Jerman Ciptakan Teknologi yang Diklaim Bisa Hidupkan Orang Mati
Gunung Es Terbesar di...
Gunung Es Terbesar di Dunia Kandas di Pulau Terpencil Inggris
Norwegia Luncurkan Bunker...
Norwegia Luncurkan Bunker Kiamat SGSV Bisa Tampung 14.000 Orang
Mengapa Ikan Kiamat...
Mengapa Ikan Kiamat Dikaitkan dengan Bencana Alam, Ini Jawaban Ilmiahnya
Cari Tahu Pemicu Musnahnya...
Cari Tahu Pemicu Musnahnya Dinosaurus, Tanda-tanda Kiamat Ditemukan di Dasar Laut
Peduli Lingkungan, BDO...
Peduli Lingkungan, BDO Legal dan IKA FH Unpad Gelar Turnamen Golf
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Rasanya seperti Kiamat,...
Rasanya seperti Kiamat, Kebakaran Hutan di Korea Selatan Tewaskan 24 Orang
Rekomendasi
Ayat 1.000 Dinar : Surat...
Ayat 1.000 Dinar : Surat At-Talaq Ayat 2 dan 3, Penarik Rezeki yang Tak Disangka-sangka
Pasca Libur Waisak,...
Pasca Libur Waisak, IHSG Dibuka Menguat 1,43 Persen
10 Pertarungan Tinju...
10 Pertarungan Tinju Segera Digelar, Salah Satunya Oleksandr Usyk vs Daniel Dubois Jilid 2!
Berita Terkini
Jakarta Jadi Otak Digital...
Jakarta Jadi Otak Digital Raksasa! Kontribusi Google Cloud Capai Rp1.400 T dan Ciptakan 240 Ribu Lapangan Kerja
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Logo Google Diperbarui...
Logo Google Diperbarui dengan Warna Gradasi Baru
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Infografis
Wireless Charger Mobil...
Wireless Charger Mobil Listrik Sudah di Depan Mata, Mirip HP
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved