FBI Tuding Kelompok Hacker China Serang Objek Vital Amerika

Kamis, 01 Februari 2024 - 10:44 WIB
loading...
FBI Tuding Kelompok...
Direktur FBI Christopher Wray menyatakan pihaknya telah menonaktifkan kelompok hacker Volt Typhoon. (Foto: BBC)
A A A
JAKARTA - Perang siber antara Amerika dan China disinyalir telah terjadi. FBI menyebut pihaknya berhasil menghentikan upaya peretasan kelompok yang disponsori China dengan target objek vital seperti jaringan listrik dan pipa di Amerika.

Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Christopher Wray mengatakan kepada para anggota legislatif bahwa pihaknya telah menonaktifkan kelompok Volt Typhoon. “Kelompok tersebut telah meretas ratusan router kantor lama untuk mengakses data aset AS,” kata Christopher Wray dikutip dari BBC, Kamis (1/2/2024).

Pemerintah China belum memberikan tanggapan terhadap tuduhan ini. Namun, sebelumnya China telah membantah tuduhan perang siber yang disponsori negara terhadap negara lain.

Wray mengatakan kepada sebuah komite di kongres AS bahwa China dengan sengaja meletakkan dasar-dasar untuk merusak sistem infrastruktur kunci AS.



Upaya peretasan kelompok hacker Volt Typhoon pertama kali terungkap pada Mei tahun lalu di AS, setelah Microsoft memperingatkan kelompok tersebut telah menargetkan beberapa aset publik, termasuk meretas akun email pemerintah.

FBI mengatakan kelompok tersebut menargetkan sejumlah besar infrastruktur kritis negara, termasuk sistem pengolahan air, jaringan listrik, sistem transportasi, pipa-pipa minyak dan gas, serta jaringan telekomunikasi.

Wray mengatakan kelompok yang disponsori China berhasil menginstal perangkat lunak berbahaya dan mengambil alih ratusan router lama dan usang yang terhubung ke aset-aset infrastruktur tersebut. "Perangkat lunak berbahaya Volt Typhoon memungkinkan Tiongkok menyembunyikan, antara lain, rekonaisans pra-operasional dan eksploitasi jaringan terhadap infrastruktur kritis," katanya.

Dia mengatakan hal ini menunjukkan bahwa para peretas sedang mempersiapkan diri untuk memicu kekacauan.



Pakar keamanan Siber di AS sebelumnya telah memperingatkan bahwa China menargetkan infrastruktur untuk membentuk dasar potensial gangguan komunikasi. Dalam dengar pendapat pada hari Rabu di Komite Pemilihan tentang Persaingan antara AS dan China, ketua komite tersebut menyebut hal ini setara dengan meletakkan bom di jembatan dan pembangkit listrik Amerika.

Komite ini telah dikritik oleh Beijing, yang membantah semua tuduhan kejahatan siber . Pemerintah China telah menyerukan agar komite ini membuang bias ideologis dan mentalitas Perang Dingin nol-sum. Tetapi Wray merinci sumber daya Beijing untuk perang siber sangat memadai. Dia mengatakan program peretasan China lebih besar daripada semua negara besar lainnya digabungkan.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
Apple Pindahkan produksi...
Apple Pindahkan produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
Saham Perusahaan Teknologi...
Saham Perusahaan Teknologi AS Anjlok Imbas Tarif Trump
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
Rekomendasi
Gdas Bali: Surga Wellness...
Gdas Bali: Surga Wellness Eksklusif di Tengah Ubud
ITB Tindak Tegas Mahasiswanya...
ITB Tindak Tegas Mahasiswanya yang Terlibat Perjokian di UTBK 2025
Pidato Mendagri di Qatar...
Pidato Mendagri di Qatar Soroti Peran Non State Actors dalam Stabilitas Keamanan Global
Berita Terkini
Bahan Kimia dalam Plastik...
Bahan Kimia dalam Plastik Dikaitkan dengan Kematian Akibat Penyakit Jantung
3 jam yang lalu
15 Kebakaran Hutan Terbesar...
15 Kebakaran Hutan Terbesar dalam Sejarah Dunia, Israel Nomor Berapa?
6 jam yang lalu
Lenovo Hadirkan 2 Laptop...
Lenovo Hadirkan 2 Laptop Bersertifikasi TKDN Indonesia Pertama
7 jam yang lalu
Hiu Goblin Superlangka...
Hiu Goblin Superlangka Difilmkan untuk Pertama Kalinya
7 jam yang lalu
Menambang Bitcoin Diklaim...
Menambang Bitcoin Diklaim Kini Tidak Lagi Menguntungkan
10 jam yang lalu
Rekomendasi HP Android...
Rekomendasi HP Android dengan Kamera setara iPhone
11 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved