Microsoft Tuding Hacker China Bersiap Bikin Kacau AS
loading...
A
A
A
LONDON - Microsoft dan badan-badan intelijen barat menuduh kelompok peretas China memata-matai berbagai organisasi infrastruktur penting Amerika Serikat (AS). Hal ini termasuk menyerang pusat telekomunikasi dan transportasi.
Microsoft melaporkan bahwa mata-mata itu juga menargetkan wilayah pulau di Guam AS yang merupakan pangkalan strategis penting bagi militer AS dan upaya untuk menghadapi serangan itu cukup menantang.
Seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (27/5/2023), analis menggambarkannya sebagai salah satu kampanye spionase dunia maya terbesar yang diketahui China terhadap infrastruktur penting AS.
Tidak jelas jumlah pasti organisasi yang terkena dampak, tetapi Badan Keamanan Nasional AS (NSA) mengatakan sekarang bekerja dengan mitra termasuk Kanada, Selandia Baru, Australia, Inggris Raya (UK) dan Biro Investigasi Federal (FBI). untuk mengidentifikasi pelanggaran yang terjadi. .
Bahkan, keempat negara yang terlibat memperingatkan bahwa mereka mungkin juga menjadi sasaran para peretas.
Analis Microsoft mengklaim kelompok peretas China 'Volt Typhoon' sedang mengembangkan kemampuan yang dapat mengganggu infrastruktur komunikasi penting antara AS dan kawasan Asia dalam krisis di masa mendatang.
Microsoft mengatakan grup peretas China telah aktif sejak 2021 dan sering menargetkan beberapa industri termasuk komunikasi, manufaktur, utilitas, transportasi, konstruksi, maritim, pemerintahan, teknologi informasi, dan pendidikan.
Direktur Keamanan Siber NSA , Rob Joyce mengatakan, grup tersebut menggunakan jaringan yang telah dibangun di lingkungan infrastruktur kritis untuk mengaburkan sistem keamanan tanpa meninggalkan jejak, membuat taktik tersebut sulit dideteksi.
Microsoft melaporkan bahwa mata-mata itu juga menargetkan wilayah pulau di Guam AS yang merupakan pangkalan strategis penting bagi militer AS dan upaya untuk menghadapi serangan itu cukup menantang.
Seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (27/5/2023), analis menggambarkannya sebagai salah satu kampanye spionase dunia maya terbesar yang diketahui China terhadap infrastruktur penting AS.
Tidak jelas jumlah pasti organisasi yang terkena dampak, tetapi Badan Keamanan Nasional AS (NSA) mengatakan sekarang bekerja dengan mitra termasuk Kanada, Selandia Baru, Australia, Inggris Raya (UK) dan Biro Investigasi Federal (FBI). untuk mengidentifikasi pelanggaran yang terjadi. .
Bahkan, keempat negara yang terlibat memperingatkan bahwa mereka mungkin juga menjadi sasaran para peretas.
Analis Microsoft mengklaim kelompok peretas China 'Volt Typhoon' sedang mengembangkan kemampuan yang dapat mengganggu infrastruktur komunikasi penting antara AS dan kawasan Asia dalam krisis di masa mendatang.
Microsoft mengatakan grup peretas China telah aktif sejak 2021 dan sering menargetkan beberapa industri termasuk komunikasi, manufaktur, utilitas, transportasi, konstruksi, maritim, pemerintahan, teknologi informasi, dan pendidikan.
Direktur Keamanan Siber NSA , Rob Joyce mengatakan, grup tersebut menggunakan jaringan yang telah dibangun di lingkungan infrastruktur kritis untuk mengaburkan sistem keamanan tanpa meninggalkan jejak, membuat taktik tersebut sulit dideteksi.
(wbs)