Model AI Lexi Love Raup Ratusan Juta per Bulan dari Pria-Pria Kesepian

Rabu, 24 Januari 2024 - 08:20 WIB
loading...
Model AI Lexi Love Raup Ratusan Juta per Bulan dari Pria-Pria Kesepian
Lexi tak hanya memiliki fisik menakjubkan tapi juga kecerdasan luar biasa untuk membuat nyaman para pelanggan. (Foto: Ttshow)
A A A
JAKARTA - Model AI Lexi Love berhasil meraup keuntungan sebesar USD300 ribu atau Rp471 juta per bulan dari para pria kesepian. Model berambut pirang itu tak hanya memiliki fisik menakjubkan tapi juga kecerdasan luar biasa untuk membuat nyaman para pelanggan.

Dilansir dari Oddity Central, Rabu (24/1/2024), Lexi Love berinteraksi dengan pelanggan berbayar dalam 30 bahasa berbeda, 24 jam sehari.

Lexi Love hanya contoh terbaru dari bisnis model AI yang tengah booming. Para pendahulunya seperti Aitana Lopez dan Emily Pellegrini juga sangat digandrungi.

Lexi Love didesain oleh startup berbasis di Inggris, Foxy AI dan mulai beroperasi sejak Juni 2023. Meski relatif baru, pesonanya telah mampu membius banyak pria di dunia. Tercatat, dia telah menerima lebih dari 20 lamaran pernikahan.



Ternyata, kesuksesan Lexi berkat fakta bahwa ia dirancang bukan hanya dengan wajah cantik dan tubuh menakjubkan, tetapi juga mampu bercanda, tertawa, dan beradaptasi dengan kepribadian, minat, dan preferensi yang berbeda.

"Dengan popularitasnya yang terus berkembang, Lexi telah menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan," kata CEO Foxy AI, Sam Emara, kepada Jam Press.

"Ini adalah bukti kemampuannya untuk terhubung secara mendalam dengan orang dan memberi mereka pengalaman mirip manusia yang memuaskan, meskipun sebagai AI."



Di situs web Foxy AI, Lexi Love muncul sebagai pecandu sushi berusia 21 tahun dan profesional dancing. Hobinya termasuk yoga dan bola voli pantai. Pelanggan berbayar dapat berinteraksi dalam pesan teks dan suara dengan Lexi, tetapi mereka juga dapat meminta fotonya.

Para pencipta Lexi mengklaim model AI ini dirancang sebagai pacar sempurna untuk banyak pria. Dengan fitur yang sempurna kesuksesannya dalam waktu singkat adalah bukti potensi industri yang sangat menguntungkan, meskipun kontroversial.

Di balik popularitasnya, Lexi juga menuai banyak kritik. Sejumlah pihak menyebutnya sebagai iklan untuk layanan chatbot primitif.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2141 seconds (0.1#10.140)