Gravitasi Kuat Lindungi Bumi dari Ancaman Tabrakan dengan Asteroid

Selasa, 02 Januari 2024 - 14:00 WIB
loading...
Gravitasi Kuat Lindungi...
Gravitasi yang kuat ternyata mampu melindungi Bumi dari ancaman tabrakan dahsyat dengan batuan luar angkasa, seperti asteroid. Foto/Space
A A A
STOCKHOLM - Gravitasi yang kuat ternyata mampu melindungi Bumi dari ancaman tabrakan dahsyat dengan batuan luar angkasa, seperti asteroid. Meskipun setiap tahun puluhan asteroid mendekat ke Bumi dibandingkan dengan bulan, namun tabrakan dahsyat sangat jarang terjadi.

Massa planet Bumi dan bulan yang sangat besar mengerahkan gaya gravitasi yang sangat besar juga pada benda-benda di dekatnya. Perbedaan gravitasi yang dialami benda-benda ini, disebut gaya pasang surut.

Gaya pasang surut yang dihasilkan oleh Bumi diperkirakan membantu mengatasi ancaman tabrakan dengan asteroid besar. Namun, gaya pasang surut ini juga menimbulkan masalah karena menghasilkan lebih banyak asteroid dekat Bumi (near-Earth asteroid/NEA) berukuran kecil yang kemungkinan dapat menabrak Bumi.

Baca juga; Ini Perbedaan Antara Meteor, Meteorit, dan Asteroid

Hanya saja jangan panik karena fragmen ini berdiameter lebih kecil dari 0,6 mil atau 1 kilometer. Asteroid ini tidak menimbulkan ancaman besar sampai pada tingkat kepunahan. Dua peristiwa tumbukan asteroid terbesar yang menghantam Bumi terjadi di Tunguska dan Chelyabinsk.

Untuk mengatasi ancaman asteroid kecil ini, ilmuwan mengusulkan menggunakan prediksi lintasan setelah asteroid besar pecah menjadi ukuran yang lebih kecil. Mikael Granvik, ilmuwan planet di Universitas Teknologi Luleå Swedia, yang lama mengamati asteroid dekat Bumi (NEA) yang terkoyak secara gravitasi mengusulkan ide baru ini.
Gravitasi Kuat Lindungi Bumi dari Ancaman Tabrakan dengan Asteroid


Granvik dan rekan-rekannya membandingkan hasil model mereka dengan pengamatan asteroid selama tujuh tahun yang dikumpulkan oleh Catalina Sky Survey. Sebuah program berbasis teleskop Arizona yang didanai NASA untuk mendeteksi NEA atau asteroid dekat Bumi.

Granvik menyadari bahwa asteroid-asteroid aneh ini bisa jadi merupakan pecahan asteroid yang lebih besar yang mengalami gangguan pasang surut. Granvik dan rekannya Kevin Walsh, peneliti di Southwest Research Institute di Colorado, menyebutkan pecahan asteroid kehilangan antara 50% dan 90% massanya, sehingga menghasilkan aliran fragmen.

Baca juga; Sampel Asteroid Paling Berbahaya Diteliti di Inggris

Sekarang, model mereka dengan tepat memperhitungkan asteroid yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan, menunjukkan bahwa asteroid tersebut tercipta oleh gangguan pasang surut. Mereka menggambarkan temuan tersebut dalam studi baru, yang telah diterima untuk dipublikasikan di The Astrophysical Journal Letters dan tersedia di database pracetak arXiv.

“Meskipun sulit ditemukan, kombinasi beberapa pecahan asteroid akan menghasilkan tanda yang dapat kami identifikasi,” kata Granvik dikutip SINDOnews dari laman Space, Selasa (2/1/2024).

Simulasi tambahan menunjukkan pecahan-pecahan tersebut bertahan dalam waktu yang sangat lama. Rata-rata bisa berlangsung selama 9 juta tahun sebelum bertabrakan dengan matahari atau planet atau dikeluarkan dari tata surya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Asteroid 2024 YR4 Diklaim...
Asteroid 2024 YR4 Diklaim Akan Menabrak Bulan
NASA Umumkan Baru Saja...
NASA Umumkan Baru Saja Selamatkan Bumi dari Kehancuran
NASA Kurangi Risiko...
NASA Kurangi Risiko Ancaman Asteroid Berbahaya Menjadi 0,28 Persen
NASA Beberkan Bukti...
NASA Beberkan Bukti Risiko Bumi Dihantam Asteroid Semakin Meningkat
Ilmuwan Sebut Ledakan...
Ilmuwan Sebut Ledakan Asteroid YR4 Lebih dari 500 Kali Kekuatan Bom Atom
Tidak Mau Kalah dari...
Tidak Mau Kalah dari NASA, China Siap Selamatkan Bumi dari Ancaman Astroid
Bukti Risiko Bumi Dihantam...
Bukti Risiko Bumi Dihantam Asteroid Semakin Meningkat
NASA Minta Penduduk...
NASA Minta Penduduk Bumi Siaga 1, Kondisi Alam Semesta Tak Stabil
Takut Dihantam Asteroid,...
Takut Dihantam Asteroid, China Bentuk Pertahanan Planet
Rekomendasi
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
PP ISNU Sebut Beasiswa...
PP ISNU Sebut Beasiswa Filantropis Cetak Generasi Unggul dan Inovatif
Berita Terkini
Harta Karun Kuno dalam...
Harta Karun Kuno dalam Jumlah Besar Ditemukan di Sebuah Bukit
Huawei Kenalkan Sistem...
Huawei Kenalkan Sistem Operasi HarmonyOS PC
Pesawat dari Barang...
Pesawat dari Barang Rongsok Bukti Inovasi Pakistan Tak Bisa Disepelekan
Mark Zuckerberg Tegaskan...
Mark Zuckerberg Tegaskan Era Sosmed Akan segera Berakhir
Temuan Obat Psikedelik...
Temuan Obat Psikedelik di Andes, Bukti Pengunaan Kimia Lebih Tua dari Suku Inca
Nintendo Switch 2 Ditenagai...
Nintendo Switch 2 Ditenagai NVIDIA Tegra T239, Ini Kecanggihannya
Infografis
Komet 3 Kali Lebih Besar...
Komet 3 Kali Lebih Besar dari Everest Meledak Saat Menuju Bumi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved