Lebih dari Rp27 Triliun Kripto Dicuri Sepanjang Tahun 2023

Kamis, 28 Desember 2023 - 14:56 WIB
loading...
Lebih dari Rp27 Triliun Kripto Dicuri Sepanjang Tahun 2023
Rp27 Triliun Kripto Dicuri Sepanjang Tahun 2023. FOTO/ DAILY
A A A
LONDON - Sebanyak lebih dari USD 1,8 miliar atau setara Rp27 triliun kripto digondol hacker di sepanjang tahun 2023 ini. Angka ini disebut sangatlah tinggi dengan kerugian yang bukan kaleng-kaleng.



Sebagaimana dilansir dari Techradar, Kamis (28/12/2023), pencurian terbesar terjadi di Multichain, dengan lebih dari USD230 juta atau setara Rp3,5 triliun hilang pada bulan Juli lalu.

Kemudian disusul dengan Euler Finance USD196 juta atau Rp3 triliun, Mixin Network sebesar USD142 juta atau Rp2,1 triliun, dan Poloniex sebesar USD122 juta atau sekitar Rp1,8 triliun.

"Jumlah ini, meskipun tersebar di berbagai insiden, menggarisbawahi kerentanan dan tantangan yang terus-menerus dalam ekosistem DeFi,” tulis De.Fi dalam makalahnya.

“Tahun 2023 merupakan bukti atas kerentanan yang sedang berlangsung dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya, bahkan ketika minat terhadap ruang tersebut relatif teredam oleh pasar yang sedang lesu pada paruh pertama tahun ini," lanjutnya.

Meski demikian, ini adalah pertama kalinya peretas mencuri lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan analisis Blockchain Chainalysis melaporkan USD3,8 miliar dicuri tahun lalu, dan USD3,3 miliar dicuri pada tahun 2021.

Sebagian besar uang tunai yang dicuri dalam insiden ini diberikan kepada Lazarus Group, aktor ancaman terkenal yang disponsori negara Korea Utara, yang dikatakan membantu mendanai negara tersebut. program nuklir dengan uang curian.

"Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa peretasan mata uang kripto adalah bagian besar dari perekonomian negara,” kata Chainalysis pada saat itu.

REKT melacak peretasan dan pelanggaran kripto hingga pertengahan 2011, dan total lebih dari USD77 miliar telah dicuri. Pada saat yang sama, USD6,6 miliar telah dipulihkan oleh penegak hukum dan lembaga lainnya.

Meskipun jaringan rantai terbesar, seperti Bitcoin dan Ethereum, tetap aman, infrastruktur di sekitarnya adalah tempat sebagian besar peretasan terjadi, dengan protokol peminjaman, jembatan, dan sejenisnya, yang tetap menjadi mata rantai terlemah dalam industri ini.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2013 seconds (0.1#10.140)