Ini Restoran Burger Pertama di Dunia Menggunakan Robot Ditenagai AI

CALIFORNIA - Restoran CaliExpress di Pasadena, California, AS, menjadi rumah makan cepat saji pertama di dunia yang menggunakan robot ditenagai AI ( Artificial Intelligence ). Restoran ini dikelola secara eksklusif oleh juru masak robot bernama Flippy yang menyajikan burger dan kentang goreng.

Robot Flippy dibuat Miso Robotics yang bernaung di perusahaan induk Cali Group dapat membuat nugget ayam goreng dan kentang goreng. Robot ini bekerja sama dengan BurgerBot akan memanggang roti dan sistem pembayaran biometrik, PopID, untuk menerima pesanan pelanggan.

Pembuat Flippy mengatakan tempat makan baru ini akan menjadi restoran pertama di dunia yang beroperasi, pemesanan dan setiap proses memasak sepenuhnya dilakukan secara otomatis. “CaliExpress baru akan menginspirasi generasi berikutnya menjadi pengusaha mengoperasikan AI dan otomasi dapur,” keterangan Miso Robotics dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Rabu (26/12/2023).



Robot Flippy mendapatkan pekerjaan pertamanya di industri makanan cepat saji pada tahun 2017 melayani di 50 restoran CaliBurger. Namun, di CaliExpress robot Flippy baru menjadi yang pertama dengan lengan mekanis dipasang di rel menanggani pekerjaan lebih banyak.

Miso Robotics memperkirakan akan membuka restoran CaliExpress yang dioperasikan robot Flippy pada bulan ini. Namun, seorang juru bicara mengatakan kepada media keuangan bahwa lokasi restoran di Pasadena akan segera dibuka pada tahun 2024.


“Miso bangga bermitra dengan Cali Group dan PopID untuk mewujudkan CaliExpress by Flippy menjadi kenyataan. Flippy telah menjadi kisah sukses yang luar biasa, dan sekarang semua orang di California Selatan dapat datang untuk melihat dan merasakan sendiri,” kata CEO Miso Robotics, CEO Rich Hull.

Berbagai restoran cepat saji seperti Wendy's, IHOP, Chipotle, dan Sweetgreen sibuk mengintegrasikan AI ke dalam sistem operasi. Kondisi ini dikhawatirkan menyebabkan kerugian pada manusia dan ekonomi.



Pendiri Valyant AI, Rob Carpenter, mengatakan kepada Fox News bahwa jutaan pekerjaan kemungkinan akan hilang dalam lima hingga 10 tahun ke depan karena digantikan robot dan sistem komputer. “Ini jelas merupakan momen penting,” kata Carpenter.