Australia Temukan Teknologi Keamanan Siber Baru, Gunakan Teknik Kriptografi Unik

Minggu, 26 November 2023 - 10:48 WIB
loading...
Australia Temukan Teknologi Keamanan Siber Baru, Gunakan Teknik Kriptografi Unik
Para insinyur Australia telah mengembangkan dan mendemonstrasikan teknik baru yang disebut kriptografi tak terlukiskan, untuk menghadapi serangan siber yang semakin meningkat. Foto/NewAtlas
A A A
CANBERRA - Para insinyur Australia telah mengembangkan dan mendemonstrasikan teknik baru yang disebut “kriptografi tak terlukiskan,” yang memperlakukan kata sandi seperti resep rahasia.Teknik ini diterapkan untuk meningkatan keamanan siber agar tidak bisa diretas melalui jaringan internet.

Teknik dasar yang digunakan bukan menyimpan kata sandi di satu server, namun dibagikan dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan, sehingga tidak ada satu pun pengguna yang memiliki kunci lengkap.Seperti kunci dan autentikasi multifaktor, setiap server tidak memiliki akses penuh ke proses atau aset yang dibuka kunci tersebut.

“Ini berarti tidak ada satu pun titik kegagalan atau kompromi. Kata kunci yang tidak dapat Anda curi, hilangkan, atau disalahgunakan,” kata Michael Loewy, salah satu pendiri startup Tide Foundation dikutip SINDOnews dari laman NewAtlas, Minggu (26/11/2023).



Dalam sebuah studi baru dari Tide dan RMIT University, para ilmuwan telah mendemonstrasikan teknologi keamanan siber baru yang disebut ineffable cryptography. Pola ini mirip dengan bagaimana resep rahasia Coca-Cola atau KFC yang tetap menjadi rahasia dengan hanya memberikan sebagian dari formula tersebut kepada orang dalam.

Metode ini bisa jadi mahal dan terlalu rumit namun tetap memiliki tingkat kerentanan yang lebih sedikit.“Proyek yang dihasilkan beralih dari teori ke komersial dan meningkatkan manfaat keamanan melampaui kontrol akses berbasis kunci, tanpa kerumitan dan biaya,” kata Dr. Robert Shen, Direktur RACE.

Tim ilmuwan menguji ineffable cryptography atau kriptografi yang tak terlukiskan, pada fasilitas superkomputer cloud RACE. Pengujian dilakukan dengan mengintegrasikannya dengan metode manajemen infrastruktur jarak jauh dan terbukti berhasil.



Ilmuwan Australia berharap teknik ini dapat membantu melindungi bisnis dan infrastruktur penting dari ancaman serangan siber yang meningkat.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1541 seconds (0.1#10.140)