Ciptakan Aplikasi Pembelajaran Bahasa, Pria Ini Raup Rp127 Miliar Setahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perjalanan hidup Dmitrii Basalkin layak menjadi inspirasi. Berangkat dari nol kini dia bisa mengantongi keuntungan Rp127 miliar per tahun, berkat ketekunannya membangun aplikasi pembelajaran bahasa.
Aplikasi Bright AI yang diluncurkan Dmitrii Basalkin pada tahun 2017 kini telah dipakai 25 juta pengguna aktif di seluruh dunia.
Dilansir dari Gulf News, Sabtu (25/11/2023), warga Rusia yang kini berusia 37 tahun itu memulai aplikasi seluler enam tahun lalu di Hong Kong. Dia berharap bisa membuat pembicara non-Bahasa Inggris belajar tingkat dasar bahasa tersebut dengan menggunakan alatnya. Sekarang, aplikasi miliknya digunakan oleh jutaan orang untuk belajar semua tingkatan bahasa Spanyol, Prancis, Jepang, dan Arab.
"Saya telah mendedikasikan diri untuk pembelajaran bahasa karena itu adalah usaha besar dan ini adalah tantangan yang sekarang dapat saya selesaikan untuk orang lain. Saya juga percaya pembelajaran bahasa adalah bidang yang sangat baik untuk menerapkan kecerdasan buatan dan mengimplementasikan perbaikan," kata pria yang tinggal di UEA itu.
Dengan 750 ribu pelanggan berbayar dan 25 juta pengguna di seluruh dunia, Basalkin mengungkapkan aplikasi pembelajaran multibahasa miliknya menghasilkan lebih dari 30 juta Dirham selama 2022 saja. Namun, sukses ini tak didapatkannya begitu saja.
"Kesuksesan kami dimungkinkan oleh kombinasi pengalaman sebelumnya dengan rekan pendiri saya dari berbagai startup pendidikan dari tahun 2011 hingga 2017. Pada tahun 2011, saya terlibat dalam bisnis pembelajaran bahasa dan bergabung dengan sebuah startup, di mana saya mengelola monetisasi dan akuisisi pengguna," katanya
Dari tahun 2011 hingga 2014, basis pengguna startup tersebut tumbuh dari 100 ribu menjadi 5 juta dan dia membantu mengembangkan aplikasi web dan seluler. Sejak meninggalkan perusahaan tersebut pada 2014, pembelajaran bahasa tetap menjadi fokusnya. "Jadi, dua tahun kemudian, saya termotivasi untuk mencoba, saya mendirikan bisnis sendiri pada tahun 2017."
Basalkin mengatakan pernah magang di perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi. Pengalaman ini memberinya dasar untuk memahami bagaimana sebuah bisnis berjalan dan bagaimana cara menjaganya.
"Selain itu, ini mendorong saya untuk menjadi seorang wirausahawan. Jadi, saya beruntung, pekerjaan pertama saya adalah menjalankan bisnis saya sendiri pada tahun 2010, itu adalah platform untuk periklanan dalam game online," tuturnya.
Untuk aplikasi pembelajaran bahasa , pengembangan produk awal pada 2017 membutuhkan biaya sekitar 200 ribu Dirham. Basalkin mendanai proyek ini dari tabungannya. Biaya registrasi bisnis adalah 30 ribu Dirham, dan biaya pemasaran awal adalah 100 ribu Dirham. Keuntungan pertama langsung diinvestasikan kembali dalam aplikasi untuk menambah klien lebih banyak.
Aplikasi Bright AI yang diluncurkan Dmitrii Basalkin pada tahun 2017 kini telah dipakai 25 juta pengguna aktif di seluruh dunia.
Dilansir dari Gulf News, Sabtu (25/11/2023), warga Rusia yang kini berusia 37 tahun itu memulai aplikasi seluler enam tahun lalu di Hong Kong. Dia berharap bisa membuat pembicara non-Bahasa Inggris belajar tingkat dasar bahasa tersebut dengan menggunakan alatnya. Sekarang, aplikasi miliknya digunakan oleh jutaan orang untuk belajar semua tingkatan bahasa Spanyol, Prancis, Jepang, dan Arab.
"Saya telah mendedikasikan diri untuk pembelajaran bahasa karena itu adalah usaha besar dan ini adalah tantangan yang sekarang dapat saya selesaikan untuk orang lain. Saya juga percaya pembelajaran bahasa adalah bidang yang sangat baik untuk menerapkan kecerdasan buatan dan mengimplementasikan perbaikan," kata pria yang tinggal di UEA itu.
Dengan 750 ribu pelanggan berbayar dan 25 juta pengguna di seluruh dunia, Basalkin mengungkapkan aplikasi pembelajaran multibahasa miliknya menghasilkan lebih dari 30 juta Dirham selama 2022 saja. Namun, sukses ini tak didapatkannya begitu saja.
"Kesuksesan kami dimungkinkan oleh kombinasi pengalaman sebelumnya dengan rekan pendiri saya dari berbagai startup pendidikan dari tahun 2011 hingga 2017. Pada tahun 2011, saya terlibat dalam bisnis pembelajaran bahasa dan bergabung dengan sebuah startup, di mana saya mengelola monetisasi dan akuisisi pengguna," katanya
Dari tahun 2011 hingga 2014, basis pengguna startup tersebut tumbuh dari 100 ribu menjadi 5 juta dan dia membantu mengembangkan aplikasi web dan seluler. Sejak meninggalkan perusahaan tersebut pada 2014, pembelajaran bahasa tetap menjadi fokusnya. "Jadi, dua tahun kemudian, saya termotivasi untuk mencoba, saya mendirikan bisnis sendiri pada tahun 2017."
Basalkin mengatakan pernah magang di perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi. Pengalaman ini memberinya dasar untuk memahami bagaimana sebuah bisnis berjalan dan bagaimana cara menjaganya.
"Selain itu, ini mendorong saya untuk menjadi seorang wirausahawan. Jadi, saya beruntung, pekerjaan pertama saya adalah menjalankan bisnis saya sendiri pada tahun 2010, itu adalah platform untuk periklanan dalam game online," tuturnya.
Membiayai aplikasi pembelajaran bahasa dari nol
Untuk aplikasi pembelajaran bahasa , pengembangan produk awal pada 2017 membutuhkan biaya sekitar 200 ribu Dirham. Basalkin mendanai proyek ini dari tabungannya. Biaya registrasi bisnis adalah 30 ribu Dirham, dan biaya pemasaran awal adalah 100 ribu Dirham. Keuntungan pertama langsung diinvestasikan kembali dalam aplikasi untuk menambah klien lebih banyak.