XL Axiata Minta Masyarakat Bijak Gunakan Internet di Masa Sulit
loading...
A
A
A
Pada tahap pengembangan aplikasi, ada sejumlah fitur yang sedang disiapkan, antara lain Portal Forum yag berupa forum diskusi antarpelaku UKM yang adalah perempuan. Lalu ada juga Media Podcast yang menyediakan berbagai informasi dan materi-materi audio inspiratif.
Kemudian ada juga fitur Panic Button, sebagai sarana untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk penyediaan fitur Panic Button, Sisternet bekerja sama dengan Kementerian PPPA. Ke depannya, Sisternet pun akan memberikan berbagai pelatihan pemasaran secara online kepada perempuan pelaku usaha kecil di 5 provinsi bersama Kementerian PPPA dan Mitranya yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di bidang ekonomi.
Sebelum ini, Sisternet lebih banyak melaksanakan program-program-nya secara offline di berbagai kota, termasuk di luar Jawa. Para member Sisternet yang tersebar di berbagai daerah mengakses program-program melalui website Sisternet.co.id. Pengunjung website ini cukup banyak. Bulan Maret 2020 lalu, tercatat lebih dari 50 ribu page viewer. Tingginya angka pengakses ke website Sisternet ini menjadi salah satu pertimbangan bagi XL Axiata untuk membangun aplikasi Sisternet.
“Dengan aplikasi, maka masyarakat, terutamam kaum perempuan bisa lebih mudah mengakses program-program Sisternet dengan menggunakan smartphone-nya. Tidak harus menggunakan komputer untuk bisa mendapatkan yang tampilan halaman yang lebih jelas. Jadi saat ini, Sisternet memiliki dua saluran digital untuk menyampaikan program-programnya,” tutur Dian.
Diluncurkan pertama kali pada 23 April 2015, Sisternet kini memiliki lebih dari 23.000 anggota. Untuk terus meningkatkan nilai manfaat bagi kaum perempuan Indonesia, Sisternet menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas dan organisasi perempuan, juga dengan banyak pegiat sosial di berbagai daerah.
Di samping itu, Sisternet juga aktif bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah, selain dengan Kementerian PPPA juga dengan Kementerian Komunitasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementerian Kesehatan. "Saya juga berharap masyakarat untuk menggunakan internet ini secara bijak. Gunakan untuk hal bermanfaat, karena banyak orang yang membutuhkannya sebagai penunjang kegiatannya mengantor atau sekolah selama imbauan belajar-bekerja di rumah," imbaunya.
Perempuan Melawan Pandemi
Sementara itu, acara webinar yang diselenggarakan secara online menghadirkan para tokoh perempuan yang sudah dikenal masyarakat Indonesia. Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini, pekerja seni Dian Sastrowardoyo, serta praktis kedokteran dr. Reisa Broto Asmoro, perwakilan Kementerian PPPA dan dimoderatori Becky Tumewu.
Pada kelas ini antara lain dibahas mengenai bagaimana memahami karakter virus dengan informasi lengkap terkait pengertian, dan istilah-istilah yang muncul saat pandemik COVID-19. Lalu juga tentang bagaimana menyikapi stigma “Online is new normal” seorang perempuan di rumah ataupun di kantor. Selain itu mengenai sejauhmana dukungan dari para pemimpin perempuan dari berbagai sektor dalam mengatasi dan menghadapi permasalahan wabah COVID-19.
Reisa Broto Asmoro mengatakan, agar ibu pekerja tidak stres di rumah, maka penting supaya masing-masing anggota keluarga memiliki jadwal yang pasti. Selain itu, mereka semua juga perlu mengonsumsi makanan bergizi. "Jangan lupa olahraga, karena ini juga penting bagi tubuh di saat seperti ini. Olahraga ringan tiga kali sepekan dan lakukan 15-30 menit," sarannya.
Untuk anak-anak, dia berharap, orang tua tetap menerapkan kegiatan seperti halnya saat mereka masih bersekolah. "Misalnya, bangun pagi dan sarapan bersama. Ini supaya mereka merasa tetap memiliki rutinitas seperti biasa," sarannya lagi.
Kemudian ada juga fitur Panic Button, sebagai sarana untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk penyediaan fitur Panic Button, Sisternet bekerja sama dengan Kementerian PPPA. Ke depannya, Sisternet pun akan memberikan berbagai pelatihan pemasaran secara online kepada perempuan pelaku usaha kecil di 5 provinsi bersama Kementerian PPPA dan Mitranya yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di bidang ekonomi.
Sebelum ini, Sisternet lebih banyak melaksanakan program-program-nya secara offline di berbagai kota, termasuk di luar Jawa. Para member Sisternet yang tersebar di berbagai daerah mengakses program-program melalui website Sisternet.co.id. Pengunjung website ini cukup banyak. Bulan Maret 2020 lalu, tercatat lebih dari 50 ribu page viewer. Tingginya angka pengakses ke website Sisternet ini menjadi salah satu pertimbangan bagi XL Axiata untuk membangun aplikasi Sisternet.
“Dengan aplikasi, maka masyarakat, terutamam kaum perempuan bisa lebih mudah mengakses program-program Sisternet dengan menggunakan smartphone-nya. Tidak harus menggunakan komputer untuk bisa mendapatkan yang tampilan halaman yang lebih jelas. Jadi saat ini, Sisternet memiliki dua saluran digital untuk menyampaikan program-programnya,” tutur Dian.
Diluncurkan pertama kali pada 23 April 2015, Sisternet kini memiliki lebih dari 23.000 anggota. Untuk terus meningkatkan nilai manfaat bagi kaum perempuan Indonesia, Sisternet menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas dan organisasi perempuan, juga dengan banyak pegiat sosial di berbagai daerah.
Di samping itu, Sisternet juga aktif bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah, selain dengan Kementerian PPPA juga dengan Kementerian Komunitasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementerian Kesehatan. "Saya juga berharap masyakarat untuk menggunakan internet ini secara bijak. Gunakan untuk hal bermanfaat, karena banyak orang yang membutuhkannya sebagai penunjang kegiatannya mengantor atau sekolah selama imbauan belajar-bekerja di rumah," imbaunya.
Perempuan Melawan Pandemi
Sementara itu, acara webinar yang diselenggarakan secara online menghadirkan para tokoh perempuan yang sudah dikenal masyarakat Indonesia. Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini, pekerja seni Dian Sastrowardoyo, serta praktis kedokteran dr. Reisa Broto Asmoro, perwakilan Kementerian PPPA dan dimoderatori Becky Tumewu.
Pada kelas ini antara lain dibahas mengenai bagaimana memahami karakter virus dengan informasi lengkap terkait pengertian, dan istilah-istilah yang muncul saat pandemik COVID-19. Lalu juga tentang bagaimana menyikapi stigma “Online is new normal” seorang perempuan di rumah ataupun di kantor. Selain itu mengenai sejauhmana dukungan dari para pemimpin perempuan dari berbagai sektor dalam mengatasi dan menghadapi permasalahan wabah COVID-19.
Reisa Broto Asmoro mengatakan, agar ibu pekerja tidak stres di rumah, maka penting supaya masing-masing anggota keluarga memiliki jadwal yang pasti. Selain itu, mereka semua juga perlu mengonsumsi makanan bergizi. "Jangan lupa olahraga, karena ini juga penting bagi tubuh di saat seperti ini. Olahraga ringan tiga kali sepekan dan lakukan 15-30 menit," sarannya.
Untuk anak-anak, dia berharap, orang tua tetap menerapkan kegiatan seperti halnya saat mereka masih bersekolah. "Misalnya, bangun pagi dan sarapan bersama. Ini supaya mereka merasa tetap memiliki rutinitas seperti biasa," sarannya lagi.