Tegas! Elon Musk Minta Israel Berkaca dari Kesalahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Operasi militer Israel di Jalur Gaza mengakibatkan lebih dari 10 ribu korban jiwa. Ironisnya, mayoritas korban adalah rakyat Palestina yang tidak bersalah, termasuk bayi dan anak-anak.
Tragedi kemanusiaan ini menuai sorotan dunia, termasuk salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk. Bos perusahaan antariksa SpaceX tersebut meminta Israel mengambil tindakan yang lebih manusiawi, alih-alih terus melakukan serangan membabi buta seperti sekarang. Menurutnya, hal itu akan jauh lebih berguna.
"Untuk setiap anggota Hamas yang Anda bunuh, berapa banyak (kekacauan) yang justru akan Anda ciptakan?," katanya, seperti dikutip dari Business Insider, Senin (13/11/2023).
"Jika Anda membunuh anak seseorang di Gaza, Anda setidaknya telah membuat beberapa orang menjadi anggota Hamas. Apakah lebih banyak atau lebih sedikit teroris yang diciptakan?.”
Musk beranggapan jika memang benar tujuan Israel untuk menciptakan perdamaian, maka langkah kekerasan sepatutnya dihindari. Lebih lanjut Musk meminta Israel berkaca dari kesalahan.
Konflik bersenjata di Jalur Gaza bermula dari serangan pejuang Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 silam. Dalam operasi Badai Al Aqsa tersebut seribu lebih warga Israel tewas.
Aksi balasan pun dilancarkan dengan memborbardir Gaza . Alih-alih membasmi Hamas, militer Israel justru mendapat sorotan dunia lantaran mengakibatkan banyaknya korban jiwa dari masyarakat sipil. Rumah sakit, sekolah, bahkan gereja tak luput dari amukan mereka. Pihak berwenang di Gaza memperkirakan 10.818 warga Palestina tewas dan 26.905 lainnya luka-luka.
Tragedi kemanusiaan ini menuai sorotan dunia, termasuk salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk. Bos perusahaan antariksa SpaceX tersebut meminta Israel mengambil tindakan yang lebih manusiawi, alih-alih terus melakukan serangan membabi buta seperti sekarang. Menurutnya, hal itu akan jauh lebih berguna.
"Untuk setiap anggota Hamas yang Anda bunuh, berapa banyak (kekacauan) yang justru akan Anda ciptakan?," katanya, seperti dikutip dari Business Insider, Senin (13/11/2023).
"Jika Anda membunuh anak seseorang di Gaza, Anda setidaknya telah membuat beberapa orang menjadi anggota Hamas. Apakah lebih banyak atau lebih sedikit teroris yang diciptakan?.”
Musk beranggapan jika memang benar tujuan Israel untuk menciptakan perdamaian, maka langkah kekerasan sepatutnya dihindari. Lebih lanjut Musk meminta Israel berkaca dari kesalahan.
Konflik bersenjata di Jalur Gaza bermula dari serangan pejuang Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 silam. Dalam operasi Badai Al Aqsa tersebut seribu lebih warga Israel tewas.
Aksi balasan pun dilancarkan dengan memborbardir Gaza . Alih-alih membasmi Hamas, militer Israel justru mendapat sorotan dunia lantaran mengakibatkan banyaknya korban jiwa dari masyarakat sipil. Rumah sakit, sekolah, bahkan gereja tak luput dari amukan mereka. Pihak berwenang di Gaza memperkirakan 10.818 warga Palestina tewas dan 26.905 lainnya luka-luka.
(msf)