Pakai Teknologi Iran, RS di Indonesia Lakukan Operasi Jarak Jauh Gunakan Robot
loading...
A
A
A
JAKARTA - RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan RSUP Dr. Sardjito mulai menggunakan teknologi operasi robot jarak jauh (Robotic Telesurgery). Inovasi teknologi ini dapat diterapkan pada tindakan bedah digestif, bedah urologi dan ginekolog.
“Dibandingkan dengan pembedahan biasa, Robotic Surgery mempunyai beberapa kelebihan,” kata ahli bedah robotik RSUP Dr. Hasan Sadikin Dr. Reno Rudiman dalam talk show pada Pameran Kesehatan menyambut HKN ke-59 di Jakarta Convention Center.
Gerakan robot yang akurat dan presisi, kata dia, akan membuat luka menjadi lebih kecil sehingga mengurangi nyeri pasca pembedahan. Selain itu, trauma jaringan dan risiko pendarahan lebih sedikit serta risiko infeksi yang lebih kecil. Kelebihan lainnya dari pembedahan robotik ini adalah lama waktu rawat pasien lebih singkat sehingga pasien dapat lebih cepat beraktivitas kembali.
Teknologi ini juga menjadi angin segar di tengah kesenjangan pelayanan kesehatan masyarakat. Saat ini, di Indonesia tercatat hanya sekitar 4.000 dokter yang melayani 280 juta penduduk. Dapat dibayangkan banyak sekali masyarakat yang membutuhkan tindakan bedah, namun tidak mendapatkan penanganan dari dokter bedah.
Teknologi Robotik Telesurgery ini akan dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di tempat terpencil yang memerlukan layanan bedah.
Mengenai hal ini, Kementerian Kesehatan mempunyai visi agar semua masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dalam mendapatkan pelayanan bedah. “Untuk mewujudkan kesetaraan dalam mendapatkan pelayanan bedah, Pemerintah Indonesia menjalin kerjasama dengan Iran yang mempunyai teknologi Robotik Telesurgery yang sudah maju,” katanya.
Di Indonesia, RSUP Dr. Hasan Sadikin dan RSUP Dr. Sardjito merupakan dua rumah sakit yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai pilot project pengembangan Robotic Telesurgery di Indonesia.
Agar dapat terampil dalam menggunakan teknologi Robotic Telesurgery , para dokter bedah dilatih. Di RSUP Dr. Hasan Sadikin, para dokter bedah peserta pelatihan diajari agar mampu mengendalikan robot yang menjadi media pada teknologi Robotic Surgery.
Pelatihan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, para dokter bedah berlatih dengan menggunakan simulator dan pada tahap selanjutnya, pelatihan menggunakan jaringan hewan. Kedua hal ini sudah dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Lihat Juga: Iran Melarang Pager dan Walkie-talkie Masuk ke Pesawat setelah Serangan Brutal di Lebanon
“Dibandingkan dengan pembedahan biasa, Robotic Surgery mempunyai beberapa kelebihan,” kata ahli bedah robotik RSUP Dr. Hasan Sadikin Dr. Reno Rudiman dalam talk show pada Pameran Kesehatan menyambut HKN ke-59 di Jakarta Convention Center.
Gerakan robot yang akurat dan presisi, kata dia, akan membuat luka menjadi lebih kecil sehingga mengurangi nyeri pasca pembedahan. Selain itu, trauma jaringan dan risiko pendarahan lebih sedikit serta risiko infeksi yang lebih kecil. Kelebihan lainnya dari pembedahan robotik ini adalah lama waktu rawat pasien lebih singkat sehingga pasien dapat lebih cepat beraktivitas kembali.
Teknologi ini juga menjadi angin segar di tengah kesenjangan pelayanan kesehatan masyarakat. Saat ini, di Indonesia tercatat hanya sekitar 4.000 dokter yang melayani 280 juta penduduk. Dapat dibayangkan banyak sekali masyarakat yang membutuhkan tindakan bedah, namun tidak mendapatkan penanganan dari dokter bedah.
Teknologi Robotik Telesurgery ini akan dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di tempat terpencil yang memerlukan layanan bedah.
Mengenai hal ini, Kementerian Kesehatan mempunyai visi agar semua masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dalam mendapatkan pelayanan bedah. “Untuk mewujudkan kesetaraan dalam mendapatkan pelayanan bedah, Pemerintah Indonesia menjalin kerjasama dengan Iran yang mempunyai teknologi Robotik Telesurgery yang sudah maju,” katanya.
Di Indonesia, RSUP Dr. Hasan Sadikin dan RSUP Dr. Sardjito merupakan dua rumah sakit yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai pilot project pengembangan Robotic Telesurgery di Indonesia.
Agar dapat terampil dalam menggunakan teknologi Robotic Telesurgery , para dokter bedah dilatih. Di RSUP Dr. Hasan Sadikin, para dokter bedah peserta pelatihan diajari agar mampu mengendalikan robot yang menjadi media pada teknologi Robotic Surgery.
Pelatihan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, para dokter bedah berlatih dengan menggunakan simulator dan pada tahap selanjutnya, pelatihan menggunakan jaringan hewan. Kedua hal ini sudah dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Lihat Juga: Iran Melarang Pager dan Walkie-talkie Masuk ke Pesawat setelah Serangan Brutal di Lebanon
(msf)