Benarkah China Hapus Israel dari Peta Baidu dan Alibaba? Media Barat Beramai-ramai Investigasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jika perusahaan teknologi seperti Google dan Apple tidak mengakui keberadaan Palestina di layanan peta mereka, yang dilakukan China justru sebaliknya. Mereka disebut-sebut menghapus Israel dari peta, benarkah?
Isu China menghapus peta Israel dari layanan Baidu dan Alibaba memang muncul sejak sepekan terakhir. Terutama, setelah konflik Israel dan Palestina terus memanas.
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa pengguna media sosial China dan pengguna X, menunjukkan bahwa Israel tidak ditandai di peta Baidu dan Alibaba. Sejumlah media barat pun melaporkan hal serupa.
Isu itu cukup besar, sampai-sampai juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin angkat bicara.
"Anda harus tahu bahwa China dan Israel memiliki hubungan diplomatik yang normal. Mengenai isu-isu relevan itu, negara-negara terkait ditandai dengan jelas pada peta standar yang dikeluarkan oleh otoritas kompeten Tiongkok, yang dapat Anda periksa," kata Wang Wenbin dalam konferensi pers belum lama ini.
Wang menyebut, peta standar tersebut merupakan peta resmi China yang dikeluarkan oleh Kementerian Sumber Daya Alam.
Wall Street Journal menulis, “Pengguna internet di Tiongkok mengungkapkan kebingungannya karena nama Israel tidak muncul di peta digital online terkemuka dari Baidu dan Alibaba."
Namun, media tersebut menambahkan, "Perlu dicatat bahwa tidak jelas apakah perkembangan ini merupakan hal baru."
Penyelidikan independen oleh Newsweek mengklarifikasi bahwa peta yang dibuat oleh Baidu dan Alibaba memang tidak menampilkan nama Israel atau Gaza bahkan sebelum konflik dimulai.
Newsweek melihat arsip gambar dari Baidu dan Amaps (peta Alibaba) yang menunjukkan Timur Tengah sebelum Oktober 2023.
Investigasi terpisah yang dilakukan Zichen Wang, peneliti di Pusat China dan Globalisasi di Beijing, dan rekan peneliti Jia Yuxuan menulis di Pekingnology, sebuah buletin tentang Tiongkok.
Mereka mengarsipkan halaman web artikel dari situs web Tiongkok Zhihu dan menunjukkan bahwa Israel juga tidak muncul di peta Baidu atau Alibaba bahkansejakMei2021.
Isu China menghapus peta Israel dari layanan Baidu dan Alibaba memang muncul sejak sepekan terakhir. Terutama, setelah konflik Israel dan Palestina terus memanas.
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa pengguna media sosial China dan pengguna X, menunjukkan bahwa Israel tidak ditandai di peta Baidu dan Alibaba. Sejumlah media barat pun melaporkan hal serupa.
Isu itu cukup besar, sampai-sampai juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin angkat bicara.
"Anda harus tahu bahwa China dan Israel memiliki hubungan diplomatik yang normal. Mengenai isu-isu relevan itu, negara-negara terkait ditandai dengan jelas pada peta standar yang dikeluarkan oleh otoritas kompeten Tiongkok, yang dapat Anda periksa," kata Wang Wenbin dalam konferensi pers belum lama ini.
Wang menyebut, peta standar tersebut merupakan peta resmi China yang dikeluarkan oleh Kementerian Sumber Daya Alam.
Wall Street Journal menulis, “Pengguna internet di Tiongkok mengungkapkan kebingungannya karena nama Israel tidak muncul di peta digital online terkemuka dari Baidu dan Alibaba."
Namun, media tersebut menambahkan, "Perlu dicatat bahwa tidak jelas apakah perkembangan ini merupakan hal baru."
Penyelidikan independen oleh Newsweek mengklarifikasi bahwa peta yang dibuat oleh Baidu dan Alibaba memang tidak menampilkan nama Israel atau Gaza bahkan sebelum konflik dimulai.
Newsweek melihat arsip gambar dari Baidu dan Amaps (peta Alibaba) yang menunjukkan Timur Tengah sebelum Oktober 2023.
Investigasi terpisah yang dilakukan Zichen Wang, peneliti di Pusat China dan Globalisasi di Beijing, dan rekan peneliti Jia Yuxuan menulis di Pekingnology, sebuah buletin tentang Tiongkok.
Mereka mengarsipkan halaman web artikel dari situs web Tiongkok Zhihu dan menunjukkan bahwa Israel juga tidak muncul di peta Baidu atau Alibaba bahkansejakMei2021.
(dan)