400 Benteng Romawi di Timur Tengah Terdeteksi Satelit Mata-mata

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 06:31 WIB
loading...
400 Benteng Romawi di...
Ratusan benteng Kekaisaran Romawi kuno yang berada di wilayah Timur Tengah, mulai Suriah hingga Irak, terdeteksi satelit mata-mata. Foto/US Geological Survei
A A A
BAGHDAD - Ratusan benteng Kekaisaran Romawi kuno yang berada di wilayah Timur Tengah, mulai Suriah hingga Irak, terdeteksi satelit mata-mata. Beberapa gambar memungkinkan adanya temuan arkeologi baru yang seringkali sulit dijangkau oleh para peneliti.

Satelit mata-mata ini pernah digunakan untuk pengintaian pada tahun 1960an dan 1970an, namun datanya kini tidak diklasifikasikan. Sebanyak 396 benteng yang baru ditemukan, terlihat langsung dari luar angkasa, mengkonfirmasi dan memperluas survei udara di wilayah tersebut yang dilakukan pada tahun 1934.

Survei ini mencatat 116 benteng di perbatasan timur Kekaisaran Romawi. Para arkeolog tetap setuju dengan kesimpulan dasar dari penelitian yang telah berlangsung hampir seabad tersebut, yaitu bahwa benteng ini menunjukkan Roma sedang memperkuat perbatasannya dan penelitian baru ini memberikan perspektif yang segar.

Baca juga; Arkeolog Temukan Reruntuhan Kuil dan Benteng Romawi Kuno di Mesir

“Benteng-benteng ini mirip dengan banyak benteng Romawi di Eropa dan Afrika Utara. Ada lebih banyak benteng dalam penelitian kami dibandingkan di tempat lain, karena kondisinya lebih terpelihara dan lebih mudah dikenali,” kata Jesse Casana, profesor antropologi yang berfokus pada Timur Tengah di Dartmouth College di New Hampshire, kepada Space.com, Jumat (27/10/2023).

Asal-usul Benteng Kekaisaran Romawi

Kebanyakan sejarawan mengatakan Kekaisaran Romawi dimulai sekitar tahun 27 SM. Republik yang lebih tua telah berada dalam pergolakan perang saudara yang berkepanjangan setelah sekelompok senator membunuh diktator Julius Caesar pada tahun 44 SM, dengan tuduhan bahwa Caesar telah tumbuh terlalu kuat.
400 Benteng Romawi di Timur Tengah Terdeteksi Satelit Mata-mata


Akhirnya, Senat mendukung salah satu saingan kepemimpinan Roma, Oktavianus, pewaris Kaisar – dan memberikan pemuda itu kekuasaan kediktatoran sementara, serta dukungan militer. Sederhananya, hal ini membuat Oktavianus berhasil mengalahkan para pesaingnya.

Pada tahun 27 SM, dia menerima kekuasaan kepemimpinan satu orang secara permanen dari Senat. Sekarang disebut Augustus ("yang diagungkan"), tujuannya adalah untuk "memulihkan Republik" sambil mengkonsolidasikan kekuasaannya untuk dirinya sendiri dan penerusnya.

Baca juga; Ukiran Grafiti Bergambar Tak Senonoh di Batu Benteng Kuno, Cara Prajurit Romawi Lampiaskan Amarah

Garis imperator (kaisar) berlanjut setelah Agustus selama berabad-abad. Namun pada periode ketika benteng-benteng Romawi yang baru ditemukan dalam penelitian ini dibangun, kira-kira pada abad kedua dan keenam Masehi.

Meskipun kemungkinan besar juga mencakup waktu-waktu lain, berbagai kesulitan muncul. Khususnya pada abad ketiga dan keempat, misalnya, tidak ada garis suksesi kaisar yang pasti, sehingga menyebabkan terjadinya pembunuhan dan kudeta berulang kali.

Kekaisaran Romawi yang sangat besar, yang terbentang luas dari Inggris hingga Mesir, sehingga kesulitan mempertahankan perbatasannya. Sebagian karena besarnya wilayah dan sebagian lagi akibat serbuan kelompok nomaden.

Setelah beberapa kali reorganisasi, Kekaisaran Romawi secara resmi terbagi di antara dua ahli waris pada tahun 395 M, setelah kematian Kaisar Theodosius I. Sisi barat secara bertahap diambil alih oleh bangsa lain, sedangkan sisi timur bertahan dalam apa yang sekarang kita sebut Kekaisaran Bizantium hingga sekitar tahun 1400an Masehi.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Bukti Nyata Gladiator...
Bukti Nyata Gladiator Bertarung dengan Singa Ditemukan
Gunakan Teknologi Pengindraan,...
Gunakan Teknologi Pengindraan, China Pantau Perubahan Radiasi Matahari
Ilmuwan Ungkap Penyebab...
Ilmuwan Ungkap Penyebab Utama Runtuhnya Kerajaan Romawi
Mistral Saba Kecerdasan...
Mistral Saba Kecerdasan Buatan Berbahasa Arab Beredar di Timur Tengah
Gulungan Logam Berukuran...
Gulungan Logam Berukuran Raksasa Jatuh dari Langit
Turki Berhasil Luncurkan...
Turki Berhasil Luncurkan Satelit Turksat 6A, Ini Misi Utamanya
Purnawirawan TNI Jadi...
Purnawirawan TNI Jadi Tersangka Kasus Korupsi Satelit Kemhan, Kerugian Negara Rp300 Miliar
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China-Rusia
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Rekomendasi
Perbedaan 3 Nama Panggilan...
Perbedaan 3 Nama Panggilan Pelajar Sekolah Kedinasan, Taruna, Praja, dan Mahasiswa
Pakar Pangan Unibraw...
Pakar Pangan Unibraw Sebut Produksi Beras RI Tertinggi dalam Sejarah, Stok Melimpah
TNI Jaga Semua Kejaksaan,...
TNI Jaga Semua Kejaksaan, Hendardi: Bertentangan dengan Konstitusi
Berita Terkini
Mengapa Danau Aral Mengering?
Mengapa Danau Aral Mengering?
Ngopi Sambil Ngulik...
Ngopi Sambil Ngulik Laptop AI? Lenovo Bikin Kafe Teknologi Pertama di Indonesia!
LG QNED evo 2025 Lahirkan...
LG QNED evo 2025 Lahirkan Visual Super Tajam yang Bikin Melongo!
lmuwan Siap Telusuri...
lmuwan Siap Telusuri DNA Langka Milik Hewan Unicorn Asia
Wanita Ini Ajukan Gugatan...
Wanita Ini Ajukan Gugatan Cerai Gara-gara Perintah ChatGPT
Apple Siap Integrasikan...
Apple Siap Integrasikan AI ke dalam Website Safari
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved