Batu Kristal yang Dibawa Astronot Ungkap Hal Mengejutkan tentang Bulan
loading...
Batu Kristal Bulan yang dibawa ke Bumi oleh astronot Apollo mengungkap fakta baru. (Foto: The Daily)
A
A
A
JAKARTA - Batu Kristal Bulan yang dibawa ke Bumi oleh astronot Apollo pada tahun 1970an mengungkap fakta baru. Yaitu umur bulan ternyata lebih tua dari yang diperkirakan.
Hal itu terungkap setelah para ilmuwan dari Field Museum dan Universitas Glasgow menyelesaikan penelitian terbaru untuk mengungkap umur Bulan.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kristal Bulan terungkap bahwa Bulan berusia 40 juta tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Para ilmuwan mengatakan bahwa Bulan telah berumur 4,46 miliar tahun. “Batu (kristal Bulan) adalah bagian tertua dari bulan yang kami temukan sejauh ini," kata salah satu ilmuwan, Dr Jennika Greer, dikutip dari NDTV, Rabu (25/10/2023).
Baca Juga: NASA Berambisi Membangun Pangkalan Luar Angkasa di Bulan
Temuan ini tentu membuka cakrawala baru bagi umat manusia lebih memahami lebih lanjut segala hal tentang Bulan. "Ini adalah titik acuan bagi banyak pertanyaan tentang Bumi. Saat mengetahui berapa umur sesuatu, kita dapat lebih memahami apa yang telah terjadi dalam sejarahnya," katanya.
Penentuan umur Bulan ini dimungkinkan dengan pendekatan baru yang dikenal sebagai tomografi probe atom. Yaitu penggunaan penggunaan laser untuk menguapkan atom dari kristal yang telah diasah hingga menjadi ujung nano yang sangat halus.
Analisis atom demi atom memungkinkan para peneliti menghitung berapa banyak atom dalam kristal bulan yang telah mengalami peluruhan radioaktif.
Baca Juga: Uniknya Gerhana di Luar Angkasa, Bulan Menutupi 67% Matahari
Teori populer seputar pembentukan Bulan adalah hipotesis dampak raksasa yang menyatakan bahwa pada suatu saat dalam sejarah awal Bumi, kedua benda ini bertabrakan.
Material yang meledak tersebut, dibatasi oleh gravitasinya sendiri, kemudian menciptakan Bulan seperti yang kita lihat sekarang. Namun, kapan tabrakan ini terjadi dan berapa lama waktu terbentuknya Bulan masih menjadi pertanyaan hingga saat ini.
Hal itu terungkap setelah para ilmuwan dari Field Museum dan Universitas Glasgow menyelesaikan penelitian terbaru untuk mengungkap umur Bulan.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kristal Bulan terungkap bahwa Bulan berusia 40 juta tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Para ilmuwan mengatakan bahwa Bulan telah berumur 4,46 miliar tahun. “Batu (kristal Bulan) adalah bagian tertua dari bulan yang kami temukan sejauh ini," kata salah satu ilmuwan, Dr Jennika Greer, dikutip dari NDTV, Rabu (25/10/2023).
Baca Juga: NASA Berambisi Membangun Pangkalan Luar Angkasa di Bulan
Temuan ini tentu membuka cakrawala baru bagi umat manusia lebih memahami lebih lanjut segala hal tentang Bulan. "Ini adalah titik acuan bagi banyak pertanyaan tentang Bumi. Saat mengetahui berapa umur sesuatu, kita dapat lebih memahami apa yang telah terjadi dalam sejarahnya," katanya.
Penentuan umur Bulan ini dimungkinkan dengan pendekatan baru yang dikenal sebagai tomografi probe atom. Yaitu penggunaan penggunaan laser untuk menguapkan atom dari kristal yang telah diasah hingga menjadi ujung nano yang sangat halus.
Analisis atom demi atom memungkinkan para peneliti menghitung berapa banyak atom dalam kristal bulan yang telah mengalami peluruhan radioaktif.
Baca Juga: Uniknya Gerhana di Luar Angkasa, Bulan Menutupi 67% Matahari
Teori populer seputar pembentukan Bulan adalah hipotesis dampak raksasa yang menyatakan bahwa pada suatu saat dalam sejarah awal Bumi, kedua benda ini bertabrakan.
Material yang meledak tersebut, dibatasi oleh gravitasinya sendiri, kemudian menciptakan Bulan seperti yang kita lihat sekarang. Namun, kapan tabrakan ini terjadi dan berapa lama waktu terbentuknya Bulan masih menjadi pertanyaan hingga saat ini.
(msf)
Lihat Juga :
