Hasil Penelitian, Selfie Bikin Tubuh Terlihat Lebih Langsing

NEW YORK - Dalam studi baru, partisipan cenderung menilai tubuh perempuan lebih ramping jika dilihat dalam foto selfie dibandingkan gambar yang diambil dari sudut lain. Penelitian ini menunjukkan bahwa sudut pengambilan foto dapat mengubah penilaian kita tentang ukuran tubuh.

Swafoto atau selfie merupakan potret yang diambil seseorang dengan memposisikan kamera jauh dari tubuhnya namun mengarahkannya ke dirinya sendiri. Selfie menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir didukung perkembangan media sosial, seperti Facebook atau Instagram.

Alih-alih hanya sekadar iseng-iseng, kegemaran selfie ini sebenarnya didukung oleh ilmu pengetahuan, karena membuat Anda terlihat lebih langsing. Peneliti dari York St John University dan University of York meminta 272 orang untuk menilai foto 10 model relawan yang mengenakan pakaian olahraga.



Dengan pengecualian wajah, setiap tubuh model difoto dari beberapa sudut, dari perspektif eksternal tradisional. Di antaranya selfie diambil sejauh lengan, selfie diambil menggunakan tongkat selfie atau dari sudut pandang sukarelawan sendiri, dengan kamera melihat ke bawah dari dagu.

Analisis mengungkapkan peserta cenderung menilai tubuh dalam gambar selfie lebih ramping dibandingkan tubuh dalam gambar perspektif eksternal. Sedangkan gambar yang diambil dari dagu ke bawah dianggap paling tidak ramping dan kurang menarik.

Para peneliti mengatakan temuan ini bisa mencerminkan hubungan antara penggunaan media sosial dan ketidakpuasan terhadap tubuh. “Banyak dari kita melihat foto selfie setiap hari saat menjelajahi platform media sosial yang jumlahnya semakin banyak,” kata para peneliti dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Kamis (12/10/2023).

Penelitian ini menunjukkan bahwa sudut pengambilan foto dapat mengubah penilaian tentang ukuran tubuh. Ketika mengonsumsi gambar di internet, bahkan selfie sederhana tanpa filter, apa yang dilihat belum tentu merupakan representasi akurat dari kehidupan nyata.



Dalam tulisannya di jurnal Plos One, peneliti menambahkan kemungkinan para partisipan menganggap gambar selfie lebih menarik karena kualitas yang mereka sampaikan atau diasosiasikan. Selfie disarankan untuk mendukung gagasan bahwa orang di foto itu lebih ekstrover, mudah bergaul, dan terbuka terhadap pengalaman.

Namun, selfie juga dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian yang lebih negatif seperti narsisme dan tidak dapat dipercaya. Temuan ini juga mengungkapkan bahwa orang dengan tingkat gejala gangguan makan yang lebih tinggi juga menilai tubuh yang difoto selfie lebih disukai.

Tim peneliti mengatakan hal ini mungkin menunjukkan bahwa melihat foto selfie bisa 'lebih merusak' dibandingkan foto lain di media sosial bagi orang-orang yang rentan mengalami gangguan makan.